Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Agustus 28, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Benarkah Rokok Elektrik Solusi untuk Berhenti Merokok?

by Redaksi
22/09/2020
in Pojokan
ilustrasi/gatra

ilustrasi/gatra

98
SHARES
702
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Aris Perdana*

PIRAMIDA.ID- Rokok elektrik, atau yang populer dengan istilah vape, adalah produk olahan tembakau yang tengah melejit perkembangannya. Konsumen rokok elektrik semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri sudah ada Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) sebagai wadah organisasi para stakeholder vape.

Apa yang membuat rokok elektrik atau vape berkembang cukup pesat?

Ada beragam jawaban untuk satu pertanyaan tersebut.

Pertama, vape digandrungi oleh anak muda yang menjadi mayoritas konsumennya. Seperti yang kita tahu, tren yang berkembang di kalangan anak muda sangat cepat mewabah dan menjadi gaya hidup. Tak bisa dipungkiri, ada sebagian orang yang mulai mengonsumsi produk tembakau alternatif ini karena terbawa arus tren.

Kedua, karena vape memiliki banyak varian rasa yang cukup menarik. Rasa buah-buahan jadi varian yang cukup mampu menggugah hasrat publik (terutama yang sudah lebih dulu menjadi perokok konvensional) untuk ikut mencicipi. Hal ini juga yang membuat banyak orang yang non perokok mau mencoba vape.

Ketiga, yang paling sering dikampanyekan, adalah karena vape dianggap sebagai produk tembakau rendah risiko. Alias lebih aman dikonsumsi dibandingkan dengan rokok konvensional. Nah, narasi ini yang paling rapuh. Perlu ditilik lebih dalam.

Kita semua (khususnya perokok) pasti akrab dengan narasi ini. Sudahhttps://www.piramida.id/wp-admin/post-new.php banyak artikel di media dan internet yang turut melestarikan pandangan sejenis. Pandangan ini perlahan mengilusi publik, lantas percaya bahwa tembakau lebih aman dikonsumsi dengan cara dipanaskan dari pada dibakar.

Ilusi tersebut berkembang menjadi keyakinan untuk meninggalkan rokok konvensional dan beralih ke rokok elektrik. Pada titik paling antagonis, konsumen rokok elektrik diarahkan untuk terlibat pada agenda menihilkan eksistensi rokok konvensional seperti kretek.

Perlu digarisbawahi, saya sangat menghargai perbedaan pendapat. Siapa pun berhak meyakini mana yang baik dan buruk menurut penilaiannya masing-masing. Tapi, kita juga perlu melihat setiap persoalan secara objektif.

Benarkah vape lebih aman dari rokok? Apa yang membuat kedua produk yang sama-sama berbahan dasar tembakau dan sama-sama mengandung nikotin tersebut dianggap punya efek samping yang berbeda? Apa kepentingan di balik perang propaganda uap vs asap?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga harus terjawab tuntas. Klaim vape lebih aman dari rokok jelas menuntut pembuktian yang komprehensif. Saya tidak anti pada produk tembakau seperti vape. Juga tidak membenci para vapers beserta uapnya. Tapi narasi timpang menyoal risiko rokok dan vape perlu ditinjau ulang.

Tembakau jadi komoditas yang hendak dikuasai oleh industri farmasi. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan menciptakan produk alternatif dari tembakau seperti rokok elektrik, koyo tembakau, permen tembakau, dll. Analisa ini sudah lama dikemukakan oleh Wanda Hamilton dalam bukunya yang berjudul Nicotine War, jauh sebelum vape sepopuler hari ini.

Wanda Hamilton secara gamblang menggambarkan konteks ekonomi dan politik di balik agenda pengendalian tembakau. Ada banyak fakta yang disajikan. Dari sana diketahui bahwa segala upaya pengendalian tembakau hanya menjadi dalih penguasaan bisnis tembakau. Tak heran jika banyak pedagang vape yang merangkap jadi agen antirokok.

Tidak ada hal di dunia ini yang tak menanggung akibat. Air putih saja jadi tidak menyehatkan jika diminum lewat hidung. Nasi putih juga bisa mematikan jika dikonsumsi berlebih oleh penderita diabetes. Artinya, kita tidak bisa menakar suatu hal secara serampangan. Metode penggunaan, dosis pemakaian, kondisi konsumen dan banyak faktor lain akan menentukan tingkat risiko.

Bagi saya pribadi, keberadaan vape bukanlah persoalan, sama seperti keberadaan rokok yang legal. Namun sialnya, kampanye vape kerap menjadikan rokok sebagai musuh yang harus dilawan. Alih-alih bersatu melawan kelompok anti-tembakau, kelompok vapers lebih sering menyudutkan rokok dan perokok. Vape sering ditawarkan sebagai solusi bagi mereka yang “dibelenggu” oleh rokok. Inilah goal point dari propaganda antirokok.

Kalau kampanye vape terus mendiskreditkan rokok dan perokok, rasanya tidak berlebihan jika muncul anggapan bahwa para stakeholder vape tengah berusaha merebut pasar perokok dengan dalih kesehatan.


Penulis merupakan kontributor di Komunitas Kretek Indonesia. Manusia yang dikutuk untuk bebas.

Tags: #kampanye#kretek#rokok#stopmerokok#vape
Share39SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Heboh Demo DPR 25 Agustus! Komrad Pancasila: Tangkap Provokator yang Seret Massa Pelajar!!!

26/08/2025
Berita

Irjen Suyudi Ario Seto Dilantik Presiden Jadi Kepala BNN, Komrad Pancasila Nyatakan Dukungan Penuh

25/08/2025
Berita

KPK pilih Sindi Pramita dan Gading Simangunsong wakili Sumatera Utara di Bootcamp Antikorupsi 2025

24/08/2025
Berita

KNPI Simalungun Dukung Penuh Kejari untuk Segera Tuntaskan Dugaan Penyalagunaan Dana Hibah oleh Kaban Kesbangpol dan Dispora

22/08/2025
Berita

KNPI Dukung Investasi KEK Sei Mangkei Wujudkan Simalungun Maju

22/08/2025
Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx