Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Juli 4, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Boikot, Kekuatan Konsumen yang Mampu Hentikan Perbudakan dan Ketidakadilan

by Redaksi
16/11/2020
in Edukasi
98
SHARES
699
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Pembelaan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terhadap publikasi satir Charlie Hebdo memicu berbagai pihak serukan untuk memboikot produk-produk negara itu. Di Indonesia, pada akhir Oktober lalu Majelis Ulama Indonesia juga mengeluarkan imbauan serupa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, boikot artinya “bersekongkol menolak untuk bekerja sama (berurusan dagang, berbicara, ikut serta, dan sebagainya).” Boikot pada umumnya memiliki tujuan yang jelas, dan dapat berlangsung hingga bertahun-tahun.

Sebagai contoh, tahun 1791 aktivis antiperbudakan berusaha meyakinkan Parlemen Inggris untuk mengesahkan RUU diakhirinya perbudakan. Aktivis menyerukan boikot gula Karibia yang produksinya sangat memerah tenaga budak. Pada puncak boikot, sekitar 400.000 rumah tangga diperkirakan telah berhenti menggunakan gula Karibia atau beralih ke gula dari daerah lain.

Setelah perjuangan panjang, tahun 1833 Parlemen Inggris mengesahkan Undang-Undang Penghapusan Perbudakan. Namun menurut theconversation.com, kebebasan penuh tidak tercapai hingga tahun 1838.

Boikot memang punya kekuatan dan bisa berdampak terhadap bisnis dan perdagangan, bahkan bisa meruntuhkan sebuah rezim, seperti yang terjadi pada rezim apartheid di Afrika Selatan. Seperti apa awal mula kata boikot?

Saat Charles Boycott diboikot para petani

Sebagian besar tanah pertanian di Irlandia pada abad ke-19 dimiliki oleh tuan tanah yang berkebangsaan Inggris. Ironisnya, kebanyakan para tuan tanah ini tidak tinggal di Irlandia, jadi untuk mengelola tanah pertaniannya, mereka menyewa manajer lahan yang juga bertugas mengumpulkan uang sewa dari para petani.

Nah, salah satu manajer lahan ini bernama Charles Boycott, mengelola tanah pertanian di County Mayo, Irlandia, untuk Earl of Erne, seorang aristokrat Inggris.

Di abad ke-19 agrikultur memang sektor andalan ekonomi Irlandia, tapi tahun 1880 terjadi gagal panen yang parah. Dikutip dari laman workandmoney.com, para petani yang menyewa tanah kepada Earl of Erne meminta harga sewa diturunkan sebesar 25 persen untuk meringankan beban.

Namun Earl of Erne hanya mengurangi sebesar 10 persen dan memerintahkan Boycott untuk mengusir setiap petani yang tidak membayar sewa.

Para penduduk lokal tidak terima atas perlakuan ini, mereka memutuskan untuk tidak lagi mau berurusan dengan Charles Boycott. Waktu itu memang belum ada istilah memboikot, jadi Charles Boycott dieksomunikasikan, dikucilkan, atau mengalami ostrasisme.

Penduduk tidak mau lagi mengurusi lahan, berhenti bekerja sebagai pelayan di rumahnya, tidak mau mengirimkan surat-surat. Pebisnis lokal tidak mau menjual apa pun kepada Boycott, bahkan perempuan lokal menolak membuat roti untuknya. Hingga tukang cuci pakaiannya pun berhenti, demikian diungkapkan Boycott dalam surat terbuka kepada surat kabar The Times.

Secara fisik Boycott memang tidak dilukai, tapi siapa yang tahan terus-menerus hidup seperti itu? Akibatnya, Charles Boycott terpaksa meninggalkan Irlandia. Pada tahun 1888, kata boikot pertama kali masuk ke Kamus Oxford. Namun aksi pengucilan sendiri telah ada jauh sebelum Charles Boycott mengalami pemboikotan.


Berbagai sumber.

Tags: #boikot#pembangkangan#perlawanan
Share39SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba