Jakarta — Diskusi bersama disabilitas mengenai literasi jaminan sosial ketenagakerjaan yang inklusif bagi penyandang disabilitas sukses diselenggarakan oleh Insan Relawan Muda Indonesia (IRMI) dan Front Resistensi Mahasiswa (FRM), bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kegiatan yang digelar pada Kamis (13/11/2025) di Nautic Coffee, Jakarta Pusat, ini menjadi ruang dialog untuk memperkuat perlindungan sosial bagi kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas.
Diskusi tersebut membahas pentingnya akses setara terhadap program jaminan sosial ketenagakerjaan, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). Hadir sebagai narasumber Ibu Syntia Montolalu dari Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia (PETKI) serta perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan bapak Arfan selaku Kepala Bidang Kepersertaan Program Khusus BPJS Ketenagakerjaan, dan bapak Fajar Tri Utomo selaku Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan.
Wira Leonardi, perwakilan penyelenggara, menegaskan pentingnya edukasi dan akses informasi yang mudah bagi penyandang disabilitas dalam memahami dan mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Jaminan sosial ketenagakerjaan sangat penting bagi penyandang disabilitas, terutama mereka yang bekerja di sektor non-formal. Kami berharap BPJS Ketenagakerjaan dapat meningkatkan akses layanan dan informasi yang mudah dipahami oleh berbagai ragam disabilitas serta mempermudah proses pendaftaran peserta,” ujarnya. Mewujudkan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas di dunia kerja.
Para peserta berharap kegiatan serupa terus dilanjutkan dan diperluas melalui kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan, serta organisasi penyandang disabilitas. Usulan program lanjutan termasuk penghargaan bagi perusahaan ramah disabilitas, pendaftaran jaminan sosial bagi seluruh pekerja termasuk disabilitas, serta peningkatan aksesibilitas layanan seperti bahasa isyarat, dokumen braille, dan aplikasi ramah disabilitas.












