Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, November 28, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

by Piramida.id
15/07/2025
in Edukasi
98
SHARES
699
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

Oleh: Edis Galingging

Geliat sektor pariwisata pacu terus pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Tampaknya sektor pariwisata masih menjadi salah satu sektor andalan pemerintah yang memberikan pendapatan devisa negara yang cukup baik. Diperkirakan kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) akan meningkat pada tahun 2025, bila dibandingkan pada kurung waktu 4 tahun sebelumnya.

Tentu hal di atas menunjukkan semakin tingginya daya tarik pariwisata Indonesia sebagai destinasi wisata di kanca dunia. Kementerian Pariwisita Republik Indonesia sampai saat ini juga terus melakukan upaya kampanye pemasaran atau promosi dengan menargetkan khalayak internasional melalui _platform digital_ serta pameran internasional. Ini semua tentu berdampak baik bagi peningkatan perekonomian kita.

Sektor pariwisata pun juga berbenah, dengan menghadirkan konsep atau menawarkan cara menikmati parawisata sangat mendukung serta berpengaruh dalam meningkatkan tingkat kemajuan parawisata Indonesia.

Geowisata, menjadi salah satu sektor pariwisata yang belakangan ini mendapatkan minat dari kalangan wisatawan mancanegara maupun domestik. Dalam satu dekade ini saja geotourism atau yang lebih akrab diucapkan geowisata, menjadi rekomendasi terbaik dalam menghabiskan dan menikmati waktu libur.

Bila mengutip dari laman resmi Wikipedia, geowisata merupakan wisata dengan minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, sehingga perlu dilakukan peningkatan wawasan dan pemahaman proses fenomena fisik alam. Contoh, gunung, danau, sungai, dan lain-lain.

Akhir-akhir ini, salah satu geowisata di Indonesia, yakni Geopark Kaldera Toba menjadi pusat perhatian warga Provinsi Sumatera Utara, terkhusus yang berada di wilayah se-kawasan Danau Toba. Hal ini dikarenakan diberikannya status _yellow card_ (kartu kuning) dari Unesco Global Geopark karena dinilai masih banyak kekurangan dalam sistem pengelolaan.

Tentu hal ini menjadi pukulan telak bagi pemerintah dan Badan Pengelola Geopark kaldera Toba Unesco Global Geopark selaku yang bertanggungjawab dalam pengelolaan Geopark Kaldera Toba. Ini menjadi suatu pengingat bagi kita untuk meningkatkan sistem pengelolaan yang lebih baik lagi.

Lalu, apa yang perlu kita lakukan sebagai koreksi dengan diberikannya status _yellow card_ terhadap Geopark Kaldera Toba?

Pada prinsipnya geowisata merupakan suatu kegiatan parawisata yang menekankan keberlanjutan wisata dan keberlanjutan sumber daya manusia. Maka dari itu, geowisata seharusnya senantiasa melakukan yang namanya mitigasi, identifikasi, dan edukasi, dikarenakan ketiga hal inilah yang akan mendorong wisata yang berkelanjutan dan memiliki dampak bagi masyarakat lokal.

*Mitigasi*
Pemerintah dan pengelola Geopark Kaldera Toba saat ini penting melakukan yang namanya mitigasi. Apa yang terjadi saat ini, terkhususnya kebakaran yang melanda perbukitan kawasan Danau Toba adalah bukti bahwa kita masih kurang mumpuni dalam hal pencegahan. Ini adalah bentuk kelemahan kita bersama.

Pentingnya melakukan mitigasi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang tiap tahun melanda. Perlu dilakukan sebuah skema pencegahan, ini harus menjadi catatan penting bagi kita semua. Perlu dilakukan kerja sama antara pemerintah se-kawasan Danau Toba dalam merumuskan skema untuk pencegahan yang berdampak pada perkembangan wisata Danau Toba.

*Identifikasi*
Geopark Kaldera Toba merupakan taman bumi, yang artinya perlu dilakukan identifikasi-identifikasi terhadap apa yang ada di dalam Geopark Kaldera Toba. Mengingat Geopark Kaldera Toba merupakan salah satu geowisata, maka dari itu penting dilakukan hal ini, masih banyak yang perlu diidentifikasi, antara lain identifikasi seluruh warisan budaya yang ada, baik warisan budaya benda dan tidak benda. Tentu hal ini harus melibatkan seluruh stake holder yang di bidangnya.

Bukan hanya budaya, perlu juga dilakukan identifikasi geologi, yang tentu ini bertujuan memperluas wawasan geologi, yang akan berdampak terhadap pelestarian alam di Danau Toba.

*Edukasi*
Sejatinya kehadiran wisata ini tentu harus meningkatkan sumber daya manusia dan perekonomian masyarakat lokal. Dengan adanya edukasi yang langsung menyentuh aspek masyarakat akan turut mendukung perbaikan kualitas Geopark Kaldera Toba. Dalam mengembangkan suatu pariwisata haruslah melibatkan masyarakat.

Dalam hal ini pengelola Geopark Kaldera Toba harus lebih memberikan lagi edukasi kepada masyarakat, dan hal ini perlu dilakukan oleh seluruh _stake holder_ . Harus ada suatu kampanye besar tentang kesadaran akan parawisata yang dilakukan pemerintah terhadap warga, mengingat kultur budaya masyarakat di kawasan Danau Toba bukanlah masyarakat parawisata, harus ada sosialisasi yang mengubah persepsi pola pikir masyarakat.

Geopark Kaldera Toba bukan sekedar taman bumi. Di sana terdapat sejarah peradaban yang bernilai tinggi, baik budaya, suku, dan sejarah geologi yang dapat memberikan pengetahuan bernilai tinggi. Geopark Kaldera Toba harus dapat menjadi episentrum geopark dunia, karena dari segi sejarah geologi kita menemukan peradaban geologi yang mengubah iklim global, ekosistem, dan kehidupan manusia pasca letusan Gunung Toba.

Dengan diberikannya _yellow card_ ini, dapat menjadi pengingat bagi kita semua, baik pemerintah, pengelola dan masyarakat agar lebih serius dalam menjaga dan mengembangkan pariwisata kita, khususnya Geopark kaldera Toba. Kita punya potensi besar terhadap bidang geowisata, dan harus menguntungkan masyarakat.

Karena pada akhirnya geowisata harus berdampak bagi masyarakat, karena pada prinsipnya geowisata itu untuk bumi dan untuk kita nanti.

Terakhir, semoga Geopark Kaldera Toba yang pada saat ini sedang melakukan revalidasi mampu kembali mendapatkan kartu hijau dari Unesco, tentu ini adalah harapan kita semua dan membutuhkan kerja sama seluruh pihak.

_Penulis merupakan Sekretaris DPD KNPI Kab. Simalungun dan Mantan Ketua PMKRI Cabang Pematang Siantar. (Tim).

Share39SendShare

Related Posts

Budaya Adat di Lingkungan Masyarakat Era Modern saat ini

15/11/2025

PIRAMIDA.ID-Dalam kehidupan Masyarakat era modern, budaya adat sering kali terpinggirkan oleh pengaruh media sosial dan perkembangan teknologi pada saat ini....

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

GMKI Wilayah II: Keracunan MBG dan Krisis Pendidikan Sumsel Adalah Alarm Darurat bagi Negara

27/11/2025
Berita

Tokoh Pemuda Simalungun, Andro Saragih: Minta Kapolres Usut Aksi Demo yang Diduga Sengaja Ganggu Pesta Rakyat Tuan Rondahaim

26/11/2025
Berita

Viral Kritik Sumbangan Natal Ke Palestina: Langkah Maruarar Sirait Adalah Dukungan Kemanusiaan Dan Kebangsaan Bagi Palestina

26/11/2025
Berita

KNPI Simalungun Apresiasi Acara Pesta Rakyat Tuan Rondahaim, Sabaruddin: Terimakasih Pak JR. Saragih dan Bungaran Saragih

26/11/2025
Berita

Edis Galingging Desak Kejaksaan Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah KNPI Simalungun Palsu

26/11/2025
Berita

Dorong Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang inklusif untuk Penyandang Disabilitas, IRMI dan FRM Gelar Ruang Dialog Bersama BPJS Ketenagakerjaan

25/11/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx