Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Guru dan Daring

by Redaksi
24/05/2020
in Pojokan, Uncategorized
98
SHARES
699
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Rowis J. Sihotang*

PIRAMIDA.ID- Sejak awal Maret 2020 lalu, negara kita turut dilanda oleh wabah COVID-19 atau lebih dikenal masyarakat dengan virus corona. Dampak masifnya penyebaran virus ini, pemerintah pada akhirnya membuat kebijakan yang mengimbau kita untuk tetap di rumah aja, menjaga jarak, serta memakai masker bila beraktivitas di luar.

Karena hal tersebut, tentu saja membuat semua lini dan aspek kehidupan terganggu, mulai dari aspek sosial, politik, dan terkhusus ekonomi. Pun demikian halnya dengan pendidikan.

Dunia pendidikan sebagai “mesin pencetak pondasi generasi” yang diharapkan mampu menciptakan generasi penerus bangsa juga turut harus pincang. Pembelajaran tata muka secara otomatis lumpuh total.

Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang diharapkan mampu mengubah mental dan sikap siswa  terhenti. Pelepasan ikonik siswa kelas VI, IX dan XII terlewatkan. Upacara pengibaran bendera harus kita hentikan. Serta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) turut harus ditiadakan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah menganjurkan agar setiap sekolah tetap melaksanakan pembelajaran daring (dalam jaringan). Hal tersebut sedikit memberikan manfaat bagi dunia pendidikan (saat ini). Tentu saja anak-anak yang memiliki akses serta fasilitas internet mampu menjalankan pembelajaran dengan maksimal.

Mereka senang menjelajahi setiap materi bidang studi di android masing-masing. Sebagian sekolah secara konsisten menggunakan aplikasi belajar. Pembelajaran yang demikan memberikan kebebasan kepada anak untuk mencari apa saja yang mereka butuhkan.

Tetapi, pola pembelajaran ini juga saya kira bagai pedang bermata dua.

Bagaimana tidak, dengan pola pembelajaran begini, saya rasa hal ini akan menciptakan anak dengan karakter instan; anak akan menganggap segala sesuatunya gampang; anak akan malas terlatih berpikir (karena semua sudah tersedia), bahkan akan muncul tingkat kepercayaan diri yang berlebihan.

Kemudian bila kita tilik dari sudut siswa-siswa yang kurang beruntung dan lahir dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan.

Karena keterbatasan, baik ekonomi maupun akses internet di wilayahnya, mereka harus melanjutkan penderitaannya dengan kebingungan sendiri. Hal ini ditengarai dari situasi siswa yang hanya akan mendapatkan tugas atau informasi dari guru melalui sms dan ponsel tetangganya.

Hal ini juga akan mempengaruhi daya berpikir siswa. Saya juga menduga hal ini akan membuat anak menjadi kurang percaya diri, merasa terasingkan, atau bahkan akan mencari profesi lain yang akan mengakibatkan siswa akan lupa diri dan malas sekolah.

Di sisi lain, akibat waktu bermain yang tidak terbatas oleh rutinitas ke sekolah, siswa akan menghabiskan waktunya untuk chatting dan bermain ”aplikasi joged-joged”. Hal tersebut berpeluang meningkatkan pernikahan dini.

Ada juga kasus yang lain yang membuat Pak Menteri sempat terkejut, yaitu keterbatasan listrik dan jaringan internet – yang sebenarnya permasalahan klasik.

Sekolah yang tidak teraliri listrik dan jaringan juga harus tetap belajar di rumah. Lalu bagaimana strategi belajarnya? Mereka akan dianjurkan guru untuk belajar sendiri di rumah. Belajar sendiri di rumah tanpa ada teman dan jaringan internet akan mengakibatkan stress dan akan berujung pada pembiaran.

Maka dari itu saya mengimbau kepada seluruh siswa di tanah air, supaya  menyadarkan dirinya sendiri bahwa saat ini guru terbaik adalah diri sendiri. Galilah ilmu dari fasilitas yang kamu punya. Galilah ilmu dari pengalaman yang kamu rasakan. Galilah ilmu dari kebiasaanmu sehari-hari. Tetap konsisten dalam setiap rutinitas.

Sebagai penutup, saran saya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Pak Nadiem Makarim kiranya mempertimbangkan kelonggaran bagi sekolah yang tidak terdampak COVID-19 dan tidak ada jaringan internet. Agar siswa yang tidak disentuh oleh fasilitas internet dapat memperoleh haknya.


Penulis adalah seorang guru muda yang mengabdi pada sekolah di daerah perkebunan. Saat ini tinggal di Kalimantan.

Editor: Red/Hen

Share39SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba