Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Februari 4, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

Mengulik Tantangan Pers di Era Digital yang Semakin Besar

by Redaksi
09/02/2022
in Berita
98
SHARES
703
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Tanggal 9 Februari telah menjadi hari besar untuk memperingati salah satu keberadaan industri yang berperan penting dalam memberikan informasi untuk masyarakat di tanah air, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, yaitu Hari Pers Nasional (HPN).

Sedikit kilas balik, meski sudah diinisiasi peringatannya sejak tahun 1978, namun momen peringatan yang bertujuan untuk menjadi ajang penyatuan pemikiran demi kemajuan pers di tanah air ini baru diperingati secara resmi pada tahun 1985.

Memiliki makna cakupan yang luas, pers didefinisikan sebagai lembaga sosial atau wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi (6M) baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, data, grafik maupun bentuk lainnya menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia, termasuk di antaranya berbagai platform yang terbentuk atas dasar semakin berkembangnya teknologi dan zaman.

Namun, tanggung jawab dari insan pers tentu tidak sesederhana sebagai lembaga sosial yang menyediakan sekaligus menyebarluaskan informasi atau berita. Kenyataannya, ada tanggung jawab besar yang dipikul terutama dalam hal mencerdaskan masyarakat dengan berbagai informasi yang diolah oleh industri ini.

Tanggung jawab pers untuk bangsa

Tidak semata-mata hanya memberikan informasi secara sederhana, keberadaan pers memiliki makna dan tanggung jawab yang lebih besar, satu yang paling penting di antaranya adalah tanggung jawab edukatif dan fungsi moral.

Hal tersebut sejak lama sejatinya telah nampak dengan jelas, karena berbagai informasi yang dihasilkan dari industri pers melalui proses jurnalistik berperan besar dalam melakukan pencerahan bagi kehidupan masyarakat, dan membangun kehidupan bangsa.

Secara sadar atau tidak, selama ini masyarakat membutuhkan informasi dari industri pers untuk menentukan kehidupannya lewat keputusan sederhana yang diambil sehari-hari. Berangkat dari kondisi itu pula, pers berperan besar sebagai media pendidikan karena memuat berbagai aspek penting yang dibutuhkan dalam kehidupan bernegara, mulai dari ekonomi, sosial, politik, budaya, dan masih banyak lagi.

Karena itu, tidak semua lembaga atau kelompok yang menyebarluaskan informasi ke hadapan publik dapat disebut sebagai bagian dari industri pers. Karena kenyataannya, untuk bisa menyajikan berbagai informasi yang akan diserap oleh masyarakat, ada prosedur dan tahapan tertentu agar informasi tersebut berkualitas dan semakin membangun karakteristik masyarakat.

Seluruh proses pengolahan informasi yang dilakukan oleh industri pers memiliki aturan dan ketentuan sendiri, terutama dalam melakukan prosedur 6M. Belum lagi, semua prosedur tersebut diwajibkan berjalan di bawah ketentuan kode etik jurnalistik.

Lantas bagaimana dengan kondisi saat ini, di mana semua kebutuhan informasi nyatanya sudah bisa ditemukan dengan mudah lewat berbagai platform digital seperti media sosial, bahkan yang sumbernya bukan berasal dari lembaga atau kelompok pers sekalipun?

Tantangan pers di era digital yang semakin bertambah

Era digital dengan segala kemajuan teknologi yang ditawarkan nyatanya memang memberikan dampak positif, terutama jika melihat dari sisi publikasi, distribusi, dan kemudahan mendapatkan informasi atau berita yang bisa tersampaikan secara lebih luas kepada masyarakat.

Namun tak dimungkiri pula jika hal tersebut memiliki sisi lain yang juga mendatangkan dampak negatif dan tantangan lebih besar bagi para pelaku di industri pers itu sendiri. Sebelum adanya kemudahan serta kemajuan yang ditawarkan dari era digital, harus diakui bahwa industri pers sendiri sudah memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan perannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Ilham Bintang, wartawan senior sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Mengutip BisnisNews, Ilham mengungkap jika sejatinya ada lima tantangan besar yang dihadapi dari industri pers saat ini, yaitu pemerintah, preman, pemilik modal, profesi, dan buzzer.

Dari lima tantangan yang dimaksud, dapat dikatakan jika dua di antaranya menjadi bagian yang cukup menyita perhatian dan kerap menjadi permasalahan besar hingga saat ini, yaitu profesi dan buzzer.

Menurutnya, permasalahan profesi muncul dari segi pelaku industri pers atau lebih umum dipandang sebagai wartawan dan jurnalis itu sendiri, yang pada beberapa kasus tidak profesional dalam menjalankan kerja-kerja jurnalisme.

Lebih jauh, Ilham juga menyoroti mengenai keberadaan buzzer yang dalam cakupan luas tidak hanya memberikan tekanan dan gangguan untuk melemahkan peran pers, namun dewasa ini kerap memanfaatkan berbagai platform digital termasuk media sosial, untuk menyebarluaskan berbagai informasi yang dapat menggiring opini masyarakat ke arah yang tidak seharusnya.

Berangkat dari hal tersebut, dan kembali kepada pemahaman bahwa tugas dari pers adalah memberikan pencerahan karena didasari tanggung jawab edukatif kepada masyarakat, para pelaku di industri ini harus memberikan pemahaman dan fakta informasi yang sebenarnya secara lebih ekstra.

Hal tersebut bahkan ditegaskan oleh Johnny G. Plate, selaku Menteri Kominfo yang menyuarakan jika pers harus memiliki fungsi korektif dalam berbagai informasi yang disuguhkan kepada masyarakat oleh sejumlah pihak.

“Peran strategis pers akan tetap relevan dari masa ke masa. Bahkan di era digital sekarang pers senantiasa menjalankan fungsi yang sangat kritis, fungsi korektif mewujudkan kehidupan masyarakat, kehidupan bangsa, kehidupan negara yang lebih inklusif, yang lebih demokratis, dan tentu yang lebih visioner untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan kita,” ujar Johnny.

Lain itu, pers juga dinilai memiliki peran penting dalam dalam menyajikan informasi dan konten yang dapat menjaga humanisme masyarakat di tengah berbagai perkembangan informasi yang ada.

“Tidak sekadar melaporkan informasi, tetapi lebih kepada memberikan daya analisis yang kritis dan berimbang, memperluas pemikiran, serta menjaga humanisme masyarakat,” tandasnya.(*)


Good News From Indonesia

Tags: #digital#jurnalistik#pers
Share39SendShare

Related Posts

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023

PIRAMIDA.ID- Pasca serah terima jabatan pada 31 Januari lalu, PP GMKI dibawah kepemimpinan Jefri Gultom langsung tancap gas. Hal itu...

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023

PIRAMIDA.ID- Pengurus DPP PARKINDO akan mendorong DPD & DPC serta mengajak gereja untuk menghilangkan stigma terhadap Penyandang Disabilitas dalam rangka...

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023

PIRAMIDA.ID- Memperingati 9 tahun gugurnya relawan kemanusiaan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), GMKI Kutacane pada Rabu (01/12/2023) melaksanakan Ibadah dan...

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023

PIRAMIDA.ID- Pasca Kongres GMKI ke-38 Tana Toraja, kepengurusan PP GMKI sah melaksanakan Serah Terima Jabatan di Aula Sinode Gabungan Gereja...

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023

Oleh: Ida Angelina Situmorang, Monalisca Octavia Sinaga, Evi Melinda Sipayung, Wulandari Sihombing* PIRAMIDA.ID- Kekuasaan identik dengan orang yang memiliki kekuatan...

Komda PMKRI Sumbagut: Wali Kota Medan Penuh Pencitraan

28/01/2023

PIRAMIDA.ID- Setelah Jakarta dan Surabaya, Medan adalah kota terbesar di Indonesia. Dalam laporan KLHK, ada 5 kota terkotor. Dari 5...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Dialektika

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Populer

Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Prosesi sertijab PP GMKI/screeshot
Berita

PP GMKI Resmi dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022

09/01/2021
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia