Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Rabu, Agustus 20, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Pengaruh Globalisasi terhadap Pendidikan Bahasa Indonesia

by Redaksi
09/12/2021
in Edukasi
106
SHARES
758
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Risro Siregar*

PIRAMIDA.ID- Globalisasi membawa dampak yang cukup berkembang pesat khususnya tanah ibu pertiwi, yakni bangsa Indonesia. Dampaknya terlihat jelas dengan adanya pergeseran penggunaan bahasa Indonesia ke bahasa asing.

Penggunaan teknologi menjadi hal penting di masa globalisasi saat ini. Berkembangnya penggunaan teknologi komunikasi yang modern ini tampak dari pemanfaatan teknologi komunikasi di setiap kalangan usia baik dari kalangan orang tua sampai kalangan anak-anak.

Penggunaan ini dapat dilihat dari penelitian yang menggunakan penelitian kuantitatif-deskriptif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang berusia 7-12 tahun. Data yang digunakan adalah angket yang diberikan kepada responden. Uji normalitas dan uji homogenitas dijadikan sebagai uji prasayarat hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh globalisasi terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari terhitung, yaitu 6,675 > 2,10092.

Globalisasi merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri pengaruhnya yang sangat besar, ini nampak dalam penggunaan bahasa gaul di kehidupan sehari-hari dan lebih lagi penggunaan bahasa Inggris dalam industri perusahaan agar dapat bersaing di kancah internasional. Namun ada beberapa dampak yang ditimbulkan, yakni dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif dapat dilihat bangsa Indonesia mampu mengikuti perkembangan zaman dan dapat bersaing dengan negara lain. Sedangkan dampak negatifnya, bahasa persatuan yang sesuai kaidah lama-lama akan tergeser.

Saat ini maraknya penggunaan bahasa gaul di Indonesia sungguh menjajal dunia maya dan kehidupan sehari, seperti munculnya kata “TBL” dalam arti “takut bangat loh”, “Ngab”. Bahasa ini tentunya sudah tidak asing lagi di kalangan milenial, bukan?

Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja

Istilah gaul yang satu ini didapat dari kosakata bahasa Indonesia, hanya saja pelafalannya dibalik. Kosakata tersebut kebalikan dari kata “bang”. Merujuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “bang” ini merupakan turunan dari ‘abang’ yang berarti kakak laki-laki, tidak terbatas pada saudara kandung. Namun, untuk seorang laki-laki yang mempunyai umur di atas kita, bisa kita juluki dengan ‘bang’ ini.

Lalu kata kasar yang berkonotasi negatif dalam bahasa gaul seringkali digunakan juga untuk kata menyerang, menghina, merendahkan, atau membully seseorang. Seperti kata “bacot, misqueen, bomat, bangsat, kampret, anjing, babi, syaiton, idiot, goblok, sarak,unyuk, asu”, dan beragam varian kata-kata menyeramkan yang tidak enak untuk didengar lainnya.

Bahkan lebih mirisnya lagi sampai muncul sebutan unik di kalangan remaja untuk Indonesia saat ini seperti negara +62 miris, bukan?

Nah dengan adanya bahasa gaul ini akan menimbulkan kekhawatiran yang signifikan, seperti .enurunnya derajat atau eksistensi bahasa Indonesia, karena dengan semakin seringnya penggunaan bahasa gaul ini dipakai komunikasi anak muda akan lebih memilih bahasa gaul yang bisa menyebabkan punahnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kehidupan sehari-hari.

Begitu juga dengan penggunaan bahasa Inggris di Indonesia akan menimbulkan efek negatif terhadap kaum milenial karena:

1. Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia;

2. Rakyat Indonesia semakin lama akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan;

3. Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.

Maka dari itu untuk mengatasi kekhawatiran ini diharapkan kita semua semakin bijak dalam menerapkan bahasa Indonesia kita karena bahasa Indonesia ini pun jika kita kembangkan dan kita gunakan dengan baik tidak kalah eksistensinya dengan bahasa asing.

Kita aja yang kurang bijak menerapkan kan dan lebih diimbau lagi terhadap kaum pendidik agar lebih fokus memberi pemerolehan bahasa Indonesia dengan baik dan tidak menjenuhkan.

Karena bahasa gaul tersebut muncul kebanyakan kaum remaja menganggap bahwa penggunaan bahasa Indonesia itu sungguh formal dan membosankan, makanya timbullah bahasa gaul dalam berkomunikasi dengan kelompoknya sebagai wujud penggambaran ekspresi.


Penulis merupakan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

Tags: #bahasa#eksistensibahasa#pendidikan
Share42SendShare

Related Posts

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita Oleh: Edis Galingging Geliat sektor pariwisata pacu terus pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Tampaknya...

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025
Berita

Rektor USI Berangkatkan 664 Mahasiswa/i USI dan 100 DPL Ikuti Program Kampus Berdampak Tahun 2025

16/08/2025
Berita

Dari Skandal Akademik ke Dugaan Politik Curang: Gelombang Penolakan Pradana di Pemilihan ILUNI UI 2025

15/08/2025
Berita

Rapin Mudiardjo: Dari Solidaritas Angkatan ke Dugaan Politisasi Ruang Akademik

15/08/2025
Berita

Ada Jejak Buruk Ivan Ahda di Skandal Korupsi Chromebook Kemendikbud?

15/08/2025
Berita

Kejadian Pati, Antara Arogansi Kekuasaan dan Gerakan Perubahan Rakyat

14/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx