Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Rindu Pun Sakit Juga

by Redaksi
23/11/2022
in Edukasi
102
SHARES
729
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Emi Lidia Nadeak*

PIRAMIDA.ID- Aku merenung 3 jam hingga air mataku sulit berhenti. Mengingat kembali kepergian orang yang kita sayang dan orang yang paling dekat dengan kita adalah hal yang sangat menyedihkan. Tak bisa kubayangkan kembali kisah-kisah saat bernyanyi bersama, berboncengan bersama, naik mobil bersama, tertawa bersama, hingga satu hari marah kepadaku.

Suka bercanda adalah kesukaannya sehingga orang di sekelilingnya merasa nyaman dan bersahabat. Hal itu yang juga aku suka dan kadang kala menurun kepadaku; kadangkala berubah jadi pengecut, pecundang setelah tiada.

Semasa itu aku sangat menyukai durian, 5 buah durian bisa kusantap habis. Kala itu ketika membawa durian, hal yang paling ia ingat adalah aku si pecinta durian dan akan disisihkan beberapa durian atau beberapa ruas untukku. Tak pernah lupa.

Sekarang aku pura-pura menyukainya agar rasa itu kian terjaga. Karena aku pura-pura menyukainya maka aku terjerat jatuh ke dalamnya, aku benar benar menyukainya. Rasa itu benar benar tak bisa dibohongi. Dia tak pernah lupa denganku sehingga aku tidak bisa benar-benar melupakannya.

Bernyanyi memang kesukaannya. Sehingga pada waktu itu aku juga ikut bernyanyi bersamanya, menikmati karaoke dari TV, kala itu masih menggunakan kaset gulung berwarna cokelat juga kadang warna transparan dan DVD sebagai alat untuk menikmati musik. Ada satu lagu yang benar-benar kusuka karena hanya mengikutinya bernyanyi, sehingga sampai sekarang aku mengingat dan menghapalnya. Ketika lantunan nada musik itu kudengar, maka dengan seketika aku mengingatnya.

Tak hanya itu saja yang membuat rasa itu tak pernah pudar. Karena kecintaannya dengan musik, aku juga menemukan kumpulan lagu beserta notenya, bahkan aku menemukan lagu dengan ciptaannya sendiri. Aku merasa bangga sekali, ia bisa menciptakan lagu beserta kunci gitarnya. Tapi aku tidak tahu bagaimana cara menyanyikannya, aku tidak tahu nadanya. aku merasa manusia paling hina. Aku bangga tapi tidak mengetahuinya.

Aku hanya bisa memandangi kertas itu, membaca berkali-kali lirik lagunya. Tidak banyak yang bisa kulakukan selain hanya membacanya dan hanya rasa bangga.

Juga ia pernah marah padaku. Melempar asbak rokok berwarna hijau yang terbuat dari melamin ke arah kakiku. Aku tahu dia sengaja melempar ke arah kakiku, tidak ke arah wajahku bahkan ke arah tubuhku. Dia marah tapi tidak benar benar marah. Marahnya bertujuan baik. Kala itu aku melakukan hal yang sok-sokan. Aku masih mengingatnya.

Itu adalah kali terakhir dia memarahiku. Sepertinya ingatanku akurat. Ya, betul. Itu terakhir kalinya.

Saat itu bulan Desember, natal telah tiba. Gilaranku merayakan natal bersama teman-temanku di gereja, biasanya disebut natal remaja naposo. Aku pada saat itu masih dikategorikan ke dalam golongan remaja, bagaimana tidak, aku masih kelas satu SMA semester dua walau sudah merasakan rindu pun sakit juga tetap saja dikategorikan remaja.

Aku banyak mengambil peran kala itu. Semangatku masih tinggi. Untuk menyukseskan satu kegiatan, itu adalah tujuan kami. Untuk kolaborasi yang baik dibutuhkan tim yang baik juga.

Biasanya dalam kegiatan natal, keluarga pasti datang untuk melihat penampilan anak-anaknya. Mereka bangga kalau anak anaknya tampil dengan percaya diri. Setidaknya orangtua pasti datang.

Mamaku datang untuk melihatku. Ketika aku tampil di depan, aku melihatnya dan merasa senang juga nyaman. Setelah tampil kedua kali, aku melihat bangku itu kosong. Kucoba melihat bangku yang lain, mana tahu hanya berpindah tempat duduk, jua tidak kutemukan. Acara belum selesai, kucoba menelepon, bertanya di mana.
Kakakku menjawab teleponku, mama pulang ke rumah karena bapak sakit.

Aku pulang ke rumah dengan perasaan lemas.
Ia sudah tertidur pulas karena sedang sakit. Kadang kala dia menggerutu kesakitan.
Tanpa kusadari air mataku terjatuh. Sangat sulit berjiwa tegar ketika orang yang kita sayangi jatuh sakit. Aku juga ikut merasakan kesakitan.

Beberapa minggu di rumah sakit daerah tidak membaik dan akan dirujuk ke rumah sakit ibu kota.

Itu adalah hari terakhir kali aku melihatnya. Aku melihatnya dari kaca belakang mobil ambulance. Melihatnya terbaring lemas tak berdaya, melihatnya bernafas kesulitan walau sudah menggunakan oksigen. Aku tidak berani menghampirinya, aku tidak memeluknya. Aku hanya melihat kakakku memeluknya. Aku takut. Karena anggapanku penyakit itu pasti sembuh. Sehingga aku masih punya kesempatan untuk memeluknya kembali.

Pada saat itu mereka merayakan tahun baru di rumah sakit. Tak apalah. Demi sebuah kesehatan.

Awal Januari aku menelpon mereka mengucapkan selamat tahun baru, mengucapkan harapan supaya cepat sembuh dan bisa berkumpul bersama. Kuucapkan pertama kali kepada mamaku, lalu ke bapakku.

“Sudah terlambat,” ketusnya. Aku tahu itu ungkapan bercanda seperti hal biasanya dia lakukan. Beberapa detik kami terdiam tidak saling menyahut. Ternyata dia menangis menahan rindu. Akupun begitu. Air mataku tak tahu malu, keluar deras begitu saja.

Ya, betul. Itu adalah hari terakhir kali aku melihatnya. terakhir kali bernyanyi bersama. Terakhir kali mendengar suaranya. Terakhir kali melihat wajahnya. Terakhir kali mendengar tangisnya. Ia juga terakhir kali marah padaku.
Semuanya benar benar terakhir kali.

Dia benar-benar sembuh. Bahkan saat itu juga aku terakhir melihatnya tersenyum. Itu adalah benar-benar senyum terakhirnya. Senyum terlama yang dia berikan. Makkorasi ma sahalamu, pak.(*)


Penulis merupakan mahasiswa Pascasarjana di salah satu Univ di Taiwan. 

Tags: #cerita#kenangan#kerinduan#kisah#renungan
Share41SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba