Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Agustus 18, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Kriminalitas pada Masa Pandemi Covid-19

by Redaksi
21/04/2021
in Edukasi
101
SHARES
723
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Aneta*

PIRAMIDA.ID- Pandemi Covid-19 yang telah terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia menjadi kendala bagi seluruh masyarakat tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan tetapi juga ekonomi berupan lonjakan pengangguran yang menyebabkan timbulnya tindakan kriminalitas selama pendemi di kalangan masyarakat.

Beberapa kebijakan yang dilakukan, seperti relaksasi pajak, relokasi anggaran pembangunan, sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Karena pandemi ini banyak lapangan kerja yang terpasak ditutup ditambah lagi adanya kebijakan PSBB yang mengharuskan bekerja dari rumah yang membuat masyarakat kelas bawah kesulitan memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Tentu saja hal tersebut membuat masyarakat menjadi semakin resah, karena tidak hanya kondisi kesehatan mereka yang sedang terancam tetapi juga keberlangsungan kehidupan mereka.

Dengan adanya tekanan seperti ini menyebabkan mereka melakukan perilaku menyimpang. Beberapa pelaku mengaku terpaksa melakukan hal tersebut karena tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Fenomena munculnya kriminalitas di tengah pandemi Covid-19 dapat dianalisis menggunakan perspektif sosiologi Robert K Merton mengenai situasi anomi dan cara beradaptasi individu.

Perlu dipahami bahwa tindak kriminal yang dilakukan individu dalam konteks pandemi tidak serta merta bahwa mereka secara sadar memiliki keinginan untuk melakukannya.

Struktur sosial dalam kondisi pandemi membawa mereka ke dalam situasi anomi, yaitu situasi di mana terdapat ketegangan dan ketidakstabilan dalam struktur sosial yang membuat individu mengalami tekanan dan akhirnya melakukan tindakan yang menyimpang, salah satunya tindak kriminal.

Ketegangan dan ketidakstabilan tersebut tentu dipicu oleh pandemi Covid-19 yang kemudian berimbas salah satunya pada kondisi ekonomi masyarakat. Bagi masyarakat kelas menengah ke atas, pemenuhan kebutuhan hidup di tengah pandemi tidak menjadi persoalan berarti, namun bagi masyarakat kelas menengah ke bawah hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja belum tentu dapat terpenuhi.

Di sini dapat dilihat bahwa tujuan masyarakat dalam kondisi pandemi adalah bertahan hidup, setidaknya sampai pandemi berakhir.

Namun tujuan tersebut tidak dapat diakses oleh semua jenis kelas dalam masyarakat dengan menggunakan cara-cara yang tidak menyimpang. Bagi masyarakat kelas menengah ke atas cara yang ditempuh tentu saja tidak menyimpang, karena mereka masih memiliki sejumlah tabungan ataupun masih berpenghasilan.

Namun bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang tidak memiliki tabungan maupun penghasilan tetap, mereka dipaksa oleh situasi untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Di sinilah terjadi apa yang disebut Merton sebagai anomi.

Merton merumuskan cara-cara bagi individu dalam beradaptasi dengan situasi tertentu, baik itu situasi stabil maupun tidak stabil seperti saat pandemi. Adaptasi yang dimaksud berkaitan dengan pemenuhan tujuan masyarakat dan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam konteks pandemi.

Di masa pandemi ini tujuan masyrakat adalah bertahan hidup samapai pendemi berakhir, bagi masyarakat kelas menengah ke atas mereka bisa bertahan hidup dengan memakai tabungan mereka dan penghasilan tetap, tetapi tidak dengan masyarakat kelas bawah untuk bertahan hidup mereka melakukan penyimpangan misalnya seperti mencuri, merampok, menjambret, membegal.

Untuk mengatasi maraknya tidakan kriminalitas di masa pandemi ini pemerintah melakukan pembagian sembako ada juga uang yang dibagikan ke masyarakat setiap bulan meski tidak seberapa dan keringanan serta relaksasi kewajiban ekonomi masyarakat. Tetapi kontrol pemerintah tidak cukup karena banyaknya keterbatsan. Sehingga tidak meratanya pembagian sembako yang pemerintah berikan.

Untuk mengatasi hal ini kita sebagai manusia harus memiliki tingkat kepedulian yang tinggi, memiliki tanggung jawab, dan solidaritas yang tinggi. Seperti saling berbagi alat kebutuhan bahan pangan alat menunjang protokol kesehatan, sehingga pelaku-pelaku kriminal tidak lagi melakukan penyimpangan.(*)


Penulis merupakan mahasiswa Umrah prodi Sosiologi.

Tags: #kriminal#pandemi#sosiologi
Share40SendShare

Related Posts

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita Oleh: Edis Galingging Geliat sektor pariwisata pacu terus pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Tampaknya...

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025
Berita

Rektor USI Berangkatkan 664 Mahasiswa/i USI dan 100 DPL Ikuti Program Kampus Berdampak Tahun 2025

16/08/2025
Berita

Dari Skandal Akademik ke Dugaan Politik Curang: Gelombang Penolakan Pradana di Pemilihan ILUNI UI 2025

15/08/2025
Berita

Rapin Mudiardjo: Dari Solidaritas Angkatan ke Dugaan Politisasi Ruang Akademik

15/08/2025
Berita

Ada Jejak Buruk Ivan Ahda di Skandal Korupsi Chromebook Kemendikbud?

15/08/2025
Berita

Kejadian Pati, Antara Arogansi Kekuasaan dan Gerakan Perubahan Rakyat

14/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx