Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Rabu, Agustus 20, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Merdeka Belajar

by Redaksi
11/08/2021
in Edukasi
127
SHARES
906
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Johan Kevin Manik*

PIRAMIDA.ID- Merdeka belajar adalah program Kemendikbud yang sekarang berubah nama menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Menurut Nadiem Anwar Makarim selaku Mendikbud-Ristek Kabinet Indonesia Maju bahwa merdeka belajar berarti memberi kemerdekaan belajar kepada seluruh siswa dan mahasiswa.

Merdeka belajar bukan berarti kita bebas memilih mau belajar atau tidak. Merdeka belajar berarti siswa/ mahasiswa bebas memilih dan mempelajari secara mendalam ilmu pengetahuan yang diminati dan bertanggungjawab terhadap pilihan tersebut sebagai wujud nyata pengabdian terhadap negara nantinya.

Masih menurut Nadiem Anwar Makarim, penerapan merdeka belajar sebagai program kebijakan dilatarbelakangi oleh penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada siswa Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah; untuk bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79 negara.

Menyikapi hal itu, Nadiem pun membuat gebrakan penilaian dalam kemampuan minimum, meliputi literasi, numerasi, dan survei karakter. Literasi bukan hanya mengukur kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisis isi bacaan beserta memahami konsep di baliknya. Untuk kemampuan numerasi, yang dinilai bukan pelajaran matematika, tetapi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan konsep numerik dalam kehidupan nyata.

Sedangkan survey karakter bukan suatu tes, melainkan pencarian sejauh mana penerapan asas-asas Pancasila oleh siswa. Untuk mengukur kompetensi sekolah khususwnya siswa dalam hal literasi dan numerasi maka Kemendikbud-Ristek meluncurkan program khusus yang bernama Asesmen Kompetensi Minimal (AKM).

Untuk jenjang SMA/SMK/MA, peserta AKM ini adalah siswa kelas XI yang dipilih secara random (acak). Tujuan dilaksanakannya AKM kepada siswa kelas XI untuk memetakan tingkatan kompetensi sekolah. Umpan balik dari AKM ini bagi sekolah adalah sekolah dapat merancang program pembelajaran yang efektif demi kemajuan sekolah. Sedangkan kepada siswa, siswa dapat merancang metode belajar mandiri yang efektif demi meningkatkan kompetensinya sebagai seorang siswa.

Mungkin muncul pertanyaan kita khususnya siswa, “Apa yang harus saya lakukan dalam program merdeka belajar?”

Menurut saya kita perlu mngganti metode belajar kita atau memodifikasi metode belajar kita yang selama ini kurang menarik, kurang efektif dan kurang menantang. Salah satu metode belajar mandiri yang efektif adalah Quantum Learning.

Metode belajar ini efektif dan menyenangkan. Belajar dengan metode Quantum Learning kita punya jadwal belajar yang ketat di rumah. Setiap keberhasilan selalu dirayakan misalnya jalan-jalan di taman, memakan makanan favorit, dll. Pokoknya segala sesuatu kita rancang sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuan kita.

Jadi metode belajar ini benar-benar fleksibel namun hasil yang kita peroleh sangat mengagumkan. Lalu apa yang harus dilakukan para guru agar kita sebagai siswa benar-benar termotivasi belajar? Menurut saya kita tidak perlu mengajari ikan berenang. Guru kita lebih paham apa yang harus mereka lakukan untuk kita. Maka saya himbau mari kita patuhi program belajar yang disampaikan guru kepada kita baik melalui WA, Google Classroom. Perlu juga saya tekankan bahwa kita harus aktif dalam semua mata pelajaran.

Untuk memperluas dan memperdalam wawasan kita sebagai siswa kita harus membaca materi pelajaran yang ditetapkan guru dan membaca literatur yang berkaitan dengan topik yang diberikan guru.

Dengan teknologi yang ada saat ini kita dapat mengakses situs-situs yang berkaitan dengan topik pembelajran yang diberikan guru. Contoh jika guru Bahasa Indonesia mengajarkan Teks Prosedur. Kita dapat memahami materi itu dengan membaca buku paket Bahasa Indonesia Bab I.

Selanjutnya, pada bagian lain teks prosedur itu ada dibahas sekilas mengenai kata kerja imperatif. Jika kita ingin memperluas dan memperdalam wawasan kita tentang kata kerja imperatif kita dapat membuka situs-situs tata bahasa mengenai kata kerja imperatif di google.

Dengan demikian apa yang disebut merdeka belajar itu benar-benar kita lakukan dalam kegiatan belajar setiap hari. Bukan hanya slogan kosong yang hanya diucapkan tanpa bukti nyata.

Selanjutnya marilah kita wujud nyatakan merdeka belajar ini dalam kegiatan belajar kita setiap hari.(*)


Penulis merupakan Siswa SMA Swasta Abdi Sejati Perdagangan.

Tags: #abdisejati#merdekabelajar#opini#pandangan#pendidikan#smk
Share51SendShare

Related Posts

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita Oleh: Edis Galingging Geliat sektor pariwisata pacu terus pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Tampaknya...

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Load More

Comments 1

  1. Ticklas says:
    4 tahun ago

    Anak hebat ❤️

    Memuat...
    Balas

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025
Berita

Rektor USI Berangkatkan 664 Mahasiswa/i USI dan 100 DPL Ikuti Program Kampus Berdampak Tahun 2025

16/08/2025
Berita

Dari Skandal Akademik ke Dugaan Politik Curang: Gelombang Penolakan Pradana di Pemilihan ILUNI UI 2025

15/08/2025
Berita

Rapin Mudiardjo: Dari Solidaritas Angkatan ke Dugaan Politisasi Ruang Akademik

15/08/2025
Berita

Ada Jejak Buruk Ivan Ahda di Skandal Korupsi Chromebook Kemendikbud?

15/08/2025
Berita

Kejadian Pati, Antara Arogansi Kekuasaan dan Gerakan Perubahan Rakyat

14/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

%d
    xnxx
    xnxx
    xnxx
    xnxx