Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Desember 13, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Merdeka Belajar

by Redaksi
11/08/2021
in Edukasi
127
SHARES
906
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Johan Kevin Manik*

PIRAMIDA.ID- Merdeka belajar adalah program Kemendikbud yang sekarang berubah nama menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Menurut Nadiem Anwar Makarim selaku Mendikbud-Ristek Kabinet Indonesia Maju bahwa merdeka belajar berarti memberi kemerdekaan belajar kepada seluruh siswa dan mahasiswa.

Merdeka belajar bukan berarti kita bebas memilih mau belajar atau tidak. Merdeka belajar berarti siswa/ mahasiswa bebas memilih dan mempelajari secara mendalam ilmu pengetahuan yang diminati dan bertanggungjawab terhadap pilihan tersebut sebagai wujud nyata pengabdian terhadap negara nantinya.

Masih menurut Nadiem Anwar Makarim, penerapan merdeka belajar sebagai program kebijakan dilatarbelakangi oleh penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada siswa Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah; untuk bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79 negara.

Menyikapi hal itu, Nadiem pun membuat gebrakan penilaian dalam kemampuan minimum, meliputi literasi, numerasi, dan survei karakter. Literasi bukan hanya mengukur kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisis isi bacaan beserta memahami konsep di baliknya. Untuk kemampuan numerasi, yang dinilai bukan pelajaran matematika, tetapi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan konsep numerik dalam kehidupan nyata.

Sedangkan survey karakter bukan suatu tes, melainkan pencarian sejauh mana penerapan asas-asas Pancasila oleh siswa. Untuk mengukur kompetensi sekolah khususwnya siswa dalam hal literasi dan numerasi maka Kemendikbud-Ristek meluncurkan program khusus yang bernama Asesmen Kompetensi Minimal (AKM).

Untuk jenjang SMA/SMK/MA, peserta AKM ini adalah siswa kelas XI yang dipilih secara random (acak). Tujuan dilaksanakannya AKM kepada siswa kelas XI untuk memetakan tingkatan kompetensi sekolah. Umpan balik dari AKM ini bagi sekolah adalah sekolah dapat merancang program pembelajaran yang efektif demi kemajuan sekolah. Sedangkan kepada siswa, siswa dapat merancang metode belajar mandiri yang efektif demi meningkatkan kompetensinya sebagai seorang siswa.

Mungkin muncul pertanyaan kita khususnya siswa, “Apa yang harus saya lakukan dalam program merdeka belajar?”

Menurut saya kita perlu mngganti metode belajar kita atau memodifikasi metode belajar kita yang selama ini kurang menarik, kurang efektif dan kurang menantang. Salah satu metode belajar mandiri yang efektif adalah Quantum Learning.

Metode belajar ini efektif dan menyenangkan. Belajar dengan metode Quantum Learning kita punya jadwal belajar yang ketat di rumah. Setiap keberhasilan selalu dirayakan misalnya jalan-jalan di taman, memakan makanan favorit, dll. Pokoknya segala sesuatu kita rancang sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuan kita.

Jadi metode belajar ini benar-benar fleksibel namun hasil yang kita peroleh sangat mengagumkan. Lalu apa yang harus dilakukan para guru agar kita sebagai siswa benar-benar termotivasi belajar? Menurut saya kita tidak perlu mengajari ikan berenang. Guru kita lebih paham apa yang harus mereka lakukan untuk kita. Maka saya himbau mari kita patuhi program belajar yang disampaikan guru kepada kita baik melalui WA, Google Classroom. Perlu juga saya tekankan bahwa kita harus aktif dalam semua mata pelajaran.

Untuk memperluas dan memperdalam wawasan kita sebagai siswa kita harus membaca materi pelajaran yang ditetapkan guru dan membaca literatur yang berkaitan dengan topik yang diberikan guru.

Dengan teknologi yang ada saat ini kita dapat mengakses situs-situs yang berkaitan dengan topik pembelajran yang diberikan guru. Contoh jika guru Bahasa Indonesia mengajarkan Teks Prosedur. Kita dapat memahami materi itu dengan membaca buku paket Bahasa Indonesia Bab I.

Selanjutnya, pada bagian lain teks prosedur itu ada dibahas sekilas mengenai kata kerja imperatif. Jika kita ingin memperluas dan memperdalam wawasan kita tentang kata kerja imperatif kita dapat membuka situs-situs tata bahasa mengenai kata kerja imperatif di google.

Dengan demikian apa yang disebut merdeka belajar itu benar-benar kita lakukan dalam kegiatan belajar setiap hari. Bukan hanya slogan kosong yang hanya diucapkan tanpa bukti nyata.

Selanjutnya marilah kita wujud nyatakan merdeka belajar ini dalam kegiatan belajar kita setiap hari.(*)


Penulis merupakan Siswa SMA Swasta Abdi Sejati Perdagangan.

Tags: #abdisejati#merdekabelajar#opini#pandangan#pendidikan#smk
Share51SendShare

Related Posts

Budaya Adat di Lingkungan Masyarakat Era Modern saat ini

15/11/2025

PIRAMIDA.ID-Dalam kehidupan Masyarakat era modern, budaya adat sering kali terpinggirkan oleh pengaruh media sosial dan perkembangan teknologi pada saat ini....

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita Oleh: Edis Galingging Geliat sektor pariwisata pacu terus pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Tampaknya...

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Load More

Comments 1

  1. Ticklas says:
    4 tahun ago

    Anak hebat ❤️

    Memuat...
    Balas

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Kawasan Danau Toba “Kritis” , Front Justice: BPODT Gagal Total, Saatnya Dibubarkan !

12/12/2025
Berita

Polda Metro Jaya Diganjar Apresiasi Tinggi Usai Gagalkan Rencana Aksi Rusuh, Komrad Pancasila Puji Gerak Cepat Aparat

11/12/2025
Berita

Koordinator Front Justice: Kecaman Tegas Terhadap Pernyataan Anggota DPR RI Maruli Siahaan Terkait TPL

10/12/2025
Berita

Dukung Endipat Anggota DPR-RI, Mayshine sebut Rakyat jangan antipati dengan pemerintah

09/12/2025
Berita

Front Justice – Menuju Hari Hak Asasi Manusia Internasional : POLRI Masih Bersama Rakyat !

09/12/2025
Berita

KNPI Simalungun dan SAPMA PP Simalungun Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Korban Banjir di Sumatera Utara

08/12/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

%d
    xnxx
    xnxx
    xnxx
    xnxx