Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

Pemuda Kritisi Proses Pemilihan Wakil Gubernur Papua

by Redaksi
13/08/2021
in Berita
121
SHARES
866
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Pasca meninggalnya wakil Gunernur Papua beberapa waktu lalu dan akan dilakukannya pemilihan untuk mencari penggantinya, di mana dalam proses pemilihan ini dinilai menuai pro dan kontra.

Polemik tersebut mendapat tanggapan dari Felix Pusop selaku masyarakat Papua yang resah dengan ketimpangan yang terjadi di mana ia memberikan sikapnya kepada publik. Ia menilai, proses pemilihan dan penentuan pengganti tersebut tidak demokratis dan sarat dinasti politik.

“Sangat disayangkan keputusan Gubernur Papua Lukas Enembe. Provinsi Papua representasi dari tujuh suku besar wilayah adat di Papua maka Gubernur Lukas Enembe bijaksana menentukan sosok pemimpin yang tepat untuk mendampingi sisa waktu dua tahun terakhir ini. Sangatlah disayangkan kental kontestasi politik dinasti di Papua. Pertanyaan kita sebagai masyarakat, apa kehebatan frasa dinasti politik dan politik dinasti? Politik kekerabatan itu sebagai gejala neopatrimonialistik,” ujar Fusop dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Ia menerangkan, benihnya sudah lama berakar secara tradisional, yakni berupa sistem patrimonial, yang mengutamakan regenerasi politik berdasarkan ikatan genealogis, ketimbang merit system, dalam menimbang prestasi. “Politik dinasti jelas bertentangan dengan budaya demokrasi yang sedang tumbuh di negeri tercinta ini dan akan mengebiri demokrasi,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, Provinsi Papua representasi dari pemerintahan tujuh wilayah adat, maka Gubernur Lukas Enembe harusnya bijaksana menentukan sosok yang tepat agar menjaga ketimpangan konflik sosial. Bahkan, tambahnya, bahaya otoritarianisme dapat saja terjadi ketika semua kekuatan politik dirangkul dan tunduk pada satu pucuk pimpinan saja.

“Sebagaimana terjadi pada era Demokrasi Terpimpin Soekarno dan era Orde Baru Soeharto. Ibarat pepatah, buah apel jatuh tak akan jauh dari pohonnya. Dinasti politik yang kini banyak kita temukan di sejumlah provinsi Indonesia salah satunya provinsi Papua sudah sepuluh tahun terakhir. Niat untuk berkuasa selamanya saja, sebetulnya sudah bersifat anti demokrasi (undemocratic) karena menghambat hak orang lain untuk menjalankan pemerintahan. Politik dinasti pasti mengabaikan kompetensi dan rekam jejak,” kesalnya.

“Bahkan, politik dinasti bisa mengebiri. Peran yang menyedihkan, politik dinasti sengaja dibingkai dalam konteks demokrasi. Dalam alam demokrasi prosedural sekarang, praktik politik dinasti di era reformasi menunjukkan gejala mengkhawatirkan. Publik disuguhi praktik politik dinasti di Provinsi Papua,” ujar mahasiswa asal Kabupaten Yahukimo tersebut.

Menurut dia, politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan sekelompok orang yang terikat hubungan keluarga.

Felix Pusop melihat dinasti politik rentan menciptakan sifat koruptif kepala daerah. Kekuatan besar yang dimiliki kepala daerah, kerap kali digunakan untuk melanggengkan kekuasaan. Sebagai pemuda, ia mengingatkan masyarakat harus cerdas.

“Sebab sesungguhnya, kita sebagai masyarakat adalah stakeholder demokrasi, mengingatkan pikiran kritis kepada pemerintah jangan salah menentukan pilihan. Bukan objek yang terus diekploitasi untuk dibodohi oleh kepentingan nepotistik. Saatnya cerdas dalam memilih,” pungkasnya.(*)

Tags: #dinastipolitik#Papua#rilispers#wakilgubernur
Share48SendShare

Related Posts

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025

PIRAMIDA.ID - Sekretaris DPD Ikatan Pemuda Karya Kabupaten Tapanuli Utara, Heru Lumbantobing bersama Niel Sitompul (korban penganiayaan yang dilakukan oleh...

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025

PIRAMIDA.ID — Dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni, tokoh muda nasional Fawer Sihite mengajak seluruh...

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025

PIRAMIDA.ID — Kongres Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) telah menetapkan Prima Surbakti sebagai Ketua Umum dan Jessica Worouw sebagai Sekretaris Umum...

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025

PIRAMIDA.ID -  Sekitar 150 mahasiswa asal Kota Pematangsiantar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran...

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi? Oleh: Edger Josua Silalahi - DPP BARAK...

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025

PIRAMIDA.ID — Ketua Front Justice (FJ), Cavin Tampubolon, melontarkan kritik keras terhadap kinerja Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi. Dalam pernyataannya, Cavin...

Load More

Comments 1

  1. Munmok says:
    4 tahun ago

    Mantap bung Felix, Intinya sekalipun Lukas Enembe berlakukan sistem dinasti dalam pemerintahan republik, tetapi sebagai karma nya kasus korupsi 1,7 T, dana hibah PB.PON & Dana hibah KONI Papua sedang menanti, Lukas Enembe, Kenius Kogoya, Dan Yunus Wonda ada di gerbang kehancuran

    Memuat...
    Balas

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

%d