Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

PPKM Membuat Perempuan Kepala Keluarga Kian Terjepit

by Redaksi
09/08/2021
in Sorot Publik
98
SHARES
703
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat dan Level 4 di wilayah Jawa dan Bali membuat perempuan kepala keluarga, yaitu perempuan yang menjadi pencari nafkah utama bagi keluarganya, berada di dalam posisi terjepit.

Mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga, tapi mereka tidak dapat bekerja dan tidak mendapatkan upah.

Terlebih, bantuan pemerintah pada masa PPKM Darurat dan Level 4 acapkali tidak tepat sasaran akibat data bermasalah sehingga tidak banyak membantu mereka.

Sejumlah 15,46% rumah tangga di Indonesia pada 2019 memiliki kepala rumah tangga perempuan. Sebuah riset memperkirakan setidaknya ada 11 juta rumah tangga yang dikepalai perempuan.

Sebagian perempuan kepala keluarga memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Dalam upaya mencari nafkah, perempuan kepala keluarga terbentur kekurangan keahlian yang mumpuni, keterbatasan jangkauan wilayah, dan akses modal.

Agar bantuan sosial sampai pada mereka, pemerintah perlu menyediakan skema khusus bagi mereka dan juga skema bantuan modal untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mereka lakukan.

Dampak pembatasan

Menurut data Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) perempuan kepala keluarga lebih sering mengisi pekerjaan di sektor informal, seperti usaha-usaha level kecil, asisten rumah tangga, buruh harian lepas, dan lain-lain.

Sebagian besar perempuan kepala keluarga mengalami penurunan jumlah penghasilan di masa pandemi, bahkan diantara mereka ada yang tidak berpenghasilan sama sekali. Ada yang tempat kerja mereka tutup sementara, ada juga yang gulung tikar.

Perempuan miskin kepala rumah tangga menjadi kelompok rentan yang paling menderita selama pandemi ini.

PPKM Darurat dan Level 4 yang memaksa banyak perempuan kepala keluarga harus berdiam di rumah dan tetap miskin. Ada yang bertahan dengan ‘banting setir’ mencari sumber pemasukan lain, seperti berdagang secara online.

Namun, karena pilihan pembeli semakin banyak, mereka yang tidak paham tata kelola bisnis digital kalah bersaing.

Literasi digital yang terbatas pada perempuan kepala rumah tangga serta keterbatasan jangkauan akses jaringan internet juga menjadi kendala bagi mereka.

Pembatasan membuat bermacam beban yang sudah disandang perempuan kepala keluarga menjadi berkali lipat: memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, mencari modal dagang, dan kebutuhan anak sekolah.

Mereka mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan tuntutan antara mencari nafkah utama, pekerjaan rumah tangga, dan tambahan tanggung jawab lainnya yang muncul. Misalnya, akibat aktivitas di sekolah tutup, anak-anak mereka harus belajar dari rumah.

Sudah terjepit sebelum pandemi

Tanpa terjadi pandemi saja, perempuan kepala keluarga sudah harus berjuang untuk terlepas dari kemiskinan, ketimpangan, dan kekerasan.

Perempuan kepala rumah tangga disebut sebagai agen yang potensial dalam pembangunan ekonomi, namun tidak mendapat perlakuan yang sesuai.

Kemiskinan menutup akses mereka terhadap sumber daya.

Perempuan kepala keluarga juga menghadapi stigma. Stigma janda serta pandangan negatif terhadap perempuan tak bersuami masih mengakar di masyarakat. Label ‘janda’ berdampak secara sosial dan ekonomi dalam kehidupan perempuan.

Stigma ini dapat menghasilkan kebijakan yang tak berperspektif perempuan.

Sikap tidak sensitif gender di kalangan pejabat publik, tidak banyak berubah di masa wabah.

Tidak terjangkau pemerintah

Selama pandemi, program bansos COVID-19 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) banyak mengalami salah sasaran, karena data yang amburadul.

Data yang bermasalah, menjadi celah korupsi.

Kasus korupsi dana bansos yang melibatkan mantan Menteri Sosial Juliari P. Batubara tidak terlepas dari data yang tidak sinkron di kementerian dan lembaga dengan data di lapangan.

Masih banyak orang miskin tidak terdata sebagai penerima bantuan. Perempuan kepala keluarga adalah kelompok marjinal yang kerap tidak masuk sebagai penerima bantuan pemerintah.

Masih banyak perempuan kepala keluarga yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan menghambat mereka mengakses bantuan dan berbagai layanan publik.

Bantuan yang lebih baik

Selama pandemi, jumlah warga miskin Indonesia bertambah. Satu dari 10 orang di Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan nasional.

Banyak di antara orang miskin baru tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Padahal, bantuan sosial sangat penting bagi ketahanan keluarga miskin di masa pandemi.

Melihat kurangnya dukungan pemerintah bagi masyarakat miskin, sebagian masyarakat menginisiasi kegiatan rakyat bantu rakyat.

Terlepas dari adanya berbagai bentuk inisiatif yang tumbuh di tengah masyarakat, pemerintah harus berkomitmen penuh dalam memberikan jaminan perlindungan sosial bagi masyarakat kelas menengah bawah.

Pemerintah perlu memiliki skema bantuan yang diperuntukkan kepada perempuan kepala keluarga. Mereka yang termasuk ke dalam golongan ekonomi menengah ke bawah, harus menjadi daftar prioritas penerima bantuan – baik untuk mereka yang memiliki atau tidak KTP.

Pemerintah juga perlu memudahkan akses perempuan kepala keluarga mendapatkan modal untuk UMKM. Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) harus inklusif dan menyasar perempuan kepala keluarga pelaku UMKM – sekali lagi, ada atau tidak ada KTP.(*)


The Conversation

Tags: #Keluarga#Perempuan#ppkm#tantangan
Share39SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba