Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Siswa Bandal Tanggung Jawab Siapa?

by Redaksi
22/06/2021
in Edukasi
103
SHARES
736
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Agi J.M Purba*

PIRAMIDA.ID- Pembelajaran daring 2020/2021 telah usai. Tidak ada yang menyangka bahwa Belajar Dari Rumah (BDR) akan berlangsung selama ini. Covid-19 seperti terus bergejolak di Indonesia dan mengambat rencana untuk belajar di sekolah sebagaimana biasanya.

Keberlangsungan pembelajaran daring ini tidak lepas dari peran guru, murid dan orang tua. Ketiga elemen ini saling berkaitan demi berhasilnya suatu pembelajaran hari ini. Walaupun tidak sedikit protes dilayangkan oleh orang tua karena mereka dipaksa berperan sebagai guru di rumah. Masih segar di ingatan istilah “Daring Bikin Darting” di kalangan orang tua yang mendidik dan mendampingi anak-anaknya belajar dari rumah.

Protes ini berpijak pada alasan bahwa sekolah tetap menetapkan pembayaran uang sekolah walaupun sekolah “dilihat” tidak sungguh hadir dalam pembelajaran peserta didik di rumah. Orang tua yang lelah untuk mendampingi anak-anaknya berpartisipasi dan aktif dalam pembelajaran daring. Guru dianggap hanya memberikan setumpuk tugas untuk dikerjakan, sekaligus tenggat waktunya.

Padahal kita tahu bahwa keluarga adalah sumber pendidikan terdekat bagi anak. Lalu mengapa orang tua seakan tidak siap untuk menjalankan peran ini?

Sekolah bukan tempat penitipan anak dan mengantarkan anak ke sekolah untuk belajar kurang lebih 6 (enam) jam bukan berarti melepaskan perannya sebagai sumber pendidikan terdekat anak itu sendiri. Kesibukan orang tua hingga enggan untuk mendampingi anak untuk belajar sejatinya bukanlah suatu alasan yang bisa dimaklumi. Anak mungkin saja menerima pembelajaran yang baik di sekolah, namun bukan berarti pembelajaran hanya berhenti sampai di situ. Apa yang mereka lakukan setelah mendapatkan beragam pelajaran adalah hal yang lebih penting untuk diamati.

Di samping itu, guru, sebagai orang tua bagi anak di sekolah juga memiliki peran yang teramat penting. Perannya juga tidak terlepas dari menjalankan rangkaian aktivitas pembelajaran yang bermutu bagi siswa walau di tengah pandemi. Guru juga masih beradaptasi pada model pembelajaran daring hari ini, namun tuntutan yang disematkan pada mereka tetap dijalankan dengan sebaik mungkin.

Bagaimanapun, adaptasi ini juga tidak bisa dikambinghitamkan. Guru juga mendapatkan protes yang nyata sebagaimana laporan menumpuknya tugas-tugas yang diberikan kepada siswa sejalan dengan tingkat stres dan kelelahan sebagaimana yang diutarakan KPAI (Komisi Penanganan Anak Indonesia).
Murid, sebagai subjek dalam aktivitas pembelajaran, seyogianya menjalankan kewajibannya untuk belajar dengan baik. Dengan memperhatikan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dan orang tua demi kerberlangsungan pembelajaran daring sebaik mungkin. Namun, tidak jarang ditemukan siswa-siswa yang acuh dalam pembelajaran daring ini.

Di satu sekolah di Kabupaten Deli Serdang misalnya, terdapat satu siswa yang sangat jarang sekali ikut serta dalam pembelajaran. Bahkan dalam semester genap, kehadirannya saja bisa dihitung dengan jari apalagi keaktifannya. Guru kelasnya sudah melakukan upaya yang maksimal dengan melakukan Homevisit dan berupaya dalam menemukan solusi bagi sang anak. Membuat surat perjanjian kepada orang tua juga sudah dilakukan tetapi tidak ditepati sebagaimana yang diharapkan.

Tidak jarang kejadian seperti ini membuat siswa berada di posisi yang rentan untuk disalahkan. Di satu sisi, guru ingin menuntaskan pembelajaran dengan baik dan di sisi lain orang tua merasa bahwa pembelajaran adalah kewajiban guru sepenuhnya.

Menelisik persoalan semacam ini yang penulis yakini banyak terjadi pada pembelajaran daring ini, bisa disimpulkan bahwa kerjasama antara guru, siswa dan orang tua adalah bagian yang tidak terpisahkan demi keberlangsungan pembelajaran daring yang baik. Langkah yang paling mungkin diambil orang tua adalah menyadari bahwa merekalah sumber pendidikan terdekat anak yang pertama. Pembelajaran daring seakan membawa kita kembali pada kenyataan itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi membawa kita pada realita-realita yang perlahan dilupakan.

Kedua, guru juga seyogianya menimbang permasalahan seperti ini sebagai masukan bahwa banyak pengalaman yang dialami siswa di luar pembelajaran secara formal. Pengalaman-pengalaman ini terkadang berada diluar kendali seorang guru, yakni seperti latar belakang siswa, permasalahan keluarga, keadaan ekonomi yang tidak jarang memprihatinkan. Pembelajaran nyatanya tidak hanya berhenti pada teori-teori yang begitu indah di atas kertas.

Melakukan pendekatan-pendekatan yang memungkinkan siswa terbuka terhadap permasalahan yang sedang diembannya adalah salah satu solusi yang bisa diambil seorang guru. Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu kompetensi guru yang harus dipenuhi adalah kompetensi sosial. Kompetensi berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan siswa, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, dan masyarakat secara luas.

Komunikasi antara guru dan orang tua siswa juga menjadi hal yang krusial untuk dilakukan. Walaupun tidak jarang, seperti dijelaskan di atas, bahwa sebagian orang tua pun acuh terhadap kondisi belajar anaknya. Namun, upaya membangun komunikasi yang baik dengan orang tua siswa adalah hal yang harus dilakukan demi kemajuan siswa tersebut.

Siswa adalah subjek yang bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Namun, seiring waktu peran guru dan orang tua masih diperlukan dalam bekerjasama demi kebaikan siswa itu sendiri.

Di penghujung tahun ajaran 2020/2021 ini sekaligus menandai telah berlangsungnya 2 (dua) tahun pembelajaran daring, telah memberikan banyak hikmah pada pendidikan. Adaptasi metode pembelajaran dan pengoptimalan teknologi, hingga kerja sama antara guru, siswa dan orang tua adalah beberapa dari banyak hikmah yang bagaimanapun patut untuk disyukuri. Panjang Umur Pendidikan!(*)


Penulis merupakan tenaga pendidik di Tanjung Morawa.

Tags: #Edukasi#pandemi#pendidikan#tantanganbelajar
Share41SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba