Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Oktober 23, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

Vaksin Sinovac Kurang Efektif, Tapi Pilihan Lain Terbatas

by Redaksi
01/07/2021
in Berita
100
SHARES
716
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- “Lebih baik daripada tidak.” Demikian penilaian salah seorang pakar penyakit menular terhadap vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech, menyusul laporan bahwa ratusan tenaga kesehatan Indonesia yang mendapat vaksin itu tetap terjangkit COVID-19.

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), setidaknya sepuluh dokter meninggal akibat COVID-19 meski telah mendapat dua dosis lengkap vaksin CoronaVac Sinovac. Tidak jelas seberapa luas penularan itu terjadi. Juga tidak jelas seberapa parah penularannya. Hanya sedikit data penelaahan sejawat (peer review) yang tersedia tentang vaksin itu.

Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa vaksin itu kurang manjur dibandingkan yang lain, terutama terhadap jenis atau varian Delta yang sangat menular, yang pertama kali terdeteksi di India.

Namun vaksin yang lebih manjur belum bisa didapatkan di sebagian besar dunia, catat para ahli. Indonesia adalah salah satu dari belasan negara yang menggunakan vaksin dari pabrik di China itu, di mana vaksin yang tersedia sebagaian besar adalah vaksin Sinovac.

Keterbatasan data dari peer review mempersulit ahli untuk mengevaluasi vaksin tersebut. Meski begitu beberapa penelitian yang tersedia bisa memberikan sedikit gambaran.

Pemerintah Uruguay merilis data awal bulan ini yang menunjukkan bahwa CoronaVac mengurangi penularan COVID-19 hingga 61%, rawat inap di RS hingga 92%, dan kematian hingga 95%.

Meskipun bukan hasil studi peer review, penelitian ini adalah salah satu yang membandingkan CoronaVac dengan vaksin lain.

Pfizer-BioNTech

Dalam penelitian itu, ditemukan Vaksin Pfizer-BioNTech lebih efektif mengurangi penularan secara umum, menurunkan tingkat penularan hingga 78%. Tapi tingkat orang yang harus dirawat dan meninggal karena COVID-19 kurang lebih sama.

Tidak jelas apa varian yang dominan yang digunakan dalam penelitian itu.

Hal penting yang menentukan keampuhan vaksin adalah tingkat antibodi penetralisir virus, yaitu protein yang diproduksi oleh sistem imun yang mencegah virus merusak sel.

Vaksin Pfizer dan Moderna memproduksi banyak antibodi ini, yang membantu melindungi tubuh terhadap varian COVID-19, kata Peter Hotez, dekan National School of Tropical Medicine dan dosen di Baylor College of Medicine.

“Ya, memang ada orang-orang yang tertular varian Delta, meskipun telah divaksin, tapi cenderung tidak parah,” jelasnya. “Mereka tidak perlu dirawat atau meninggal karena COVID-19.”

“Kalau dilihat beberapa data vaksin Sinovac, tingkat antibodi penetralisir virus, bahkan setelah vaksin kedua, masih cukup rendah,” tambahnya.

Vaksin Sinovac memproduksi lebih sedikit antibodi ini dibandingkan dengan tujuh vaksin lainnya, termasuk Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Medicine.

Respon antibodi ini bahkan lebih kurang efektif melawan varian Delta, yang melonjak tajam di Indonesia dan di berbagai belahan dunia lain.

Namun tidak jelas, apa dampak respon antibodi ini bagi pasien. Vaksin tetap memberikan perlindungan terhadap jenis-jenis penyakit COVID-19 yang paling parah, menurut pejabat China yang dikutip media pemerintah.

Ketika varian Delta pertama kali merebak di China, di provinsi Guangdong awal bulan ini, “tidak ada satupun kasus infeksi yang parah terjadi pada orang yang sudah divaksin, dan dalam kasus yang parah, tidak satupun yang divaksinasi,” kata Feng Zijian, mantan wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Sementara itu, persediaan vaksin dari produsen lain lama tiba di sebagian besar negara di dunia.

“Kadang, hanya vaksin itu yang bisa didapatkan orang-orang,” kata Hotez. “Lebih baik (pakai vaksin yang tersedia) daripada tidak sama sekali.”(*)


VOA Indonesia

Tags: #efektif#herdimmunity#pfizer#sinovacVaksin
Share40SendShare

Related Posts

Ketua PCNU Tebing Tinggi H.Tagor Mulia Siregar Apresiasi Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K.M.H. Berantas Kejahatan

20/10/2025

TEBING TINGGI - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tebing Tinggi adalah H.Tagor Mulia Siregar berikan apresiasi kepada Kapolda...

ILAJ Minta Bupati Simalungun Terbitkan Surat Resmi Penolakan Konversi Lahan Kebun Teh ke Sawit

18/10/2025

PIRAMIDA.ID — Institute Law and Justice (ILAJ) yang diketuai oleh Fawer Sihite, mendesak Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, untuk...

Oplus_0

Ada Pengendali Skema BBM Non-PSO Pertamina Bermasalah, Monopoli, Impor Terselubung, Hingga Kualitas di Bawah Spesifikasi: Direktur Utama Patra Niaga, Mars Ega, Harusnya Sudah Tersangka

17/10/2025

PIRAMIDA.ID - Jakarta, 17 Oktober 2025 - Di negeri yang kaya minyak ini, keadilan justru sering mati di tengah kilang...

Dari Tender Busuk Ke Dapur Beracun: Bongkar Mafia Proyek Di Toba

16/10/2025

PIRAMIDA.ID- Toba, tanah yang selama ini dikenal dengan keindahan danau dan keramahan warganya kini dihebohkan oleh aroma busuk yang bukan...

GMKI Batam; Dari Sepele Menjadi Tragedi. Pemerintah Harus Hadir, Namun Bukan Untuk Bersekongkol

15/10/2025

PIRAMIDA.ID-Tragedi ledakan dahsyat yang terjadi di PT ASL Shipyard Tanjung Uncang Batam, pada pagi subuh dini hari, bersumber dari sebuah...

Massa Aksi Lempar Tomat Ke Gedung KPK, Ketua KPK Jangan Jadi Tameng Koruptor! Tetapkan Yaqut Jadi Tersangka!

13/10/2025

PIRAMIDA.ID - Jakarta, 13 Oktober 2025 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan saat ini tampak kehilangan nyali dan arah...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Ketua PCNU Tebing Tinggi H.Tagor Mulia Siregar Apresiasi Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K.M.H. Berantas Kejahatan

20/10/2025
Berita

ILAJ Minta Bupati Simalungun Terbitkan Surat Resmi Penolakan Konversi Lahan Kebun Teh ke Sawit

18/10/2025
Oplus_0
Berita

Ada Pengendali Skema BBM Non-PSO Pertamina Bermasalah, Monopoli, Impor Terselubung, Hingga Kualitas di Bawah Spesifikasi: Direktur Utama Patra Niaga, Mars Ega, Harusnya Sudah Tersangka

17/10/2025
Berita

Dari Tender Busuk Ke Dapur Beracun: Bongkar Mafia Proyek Di Toba

16/10/2025
Berita

GMKI Batam; Dari Sepele Menjadi Tragedi. Pemerintah Harus Hadir, Namun Bukan Untuk Bersekongkol

15/10/2025
Berita

Massa Aksi Lempar Tomat Ke Gedung KPK, Ketua KPK Jangan Jadi Tameng Koruptor! Tetapkan Yaqut Jadi Tersangka!

13/10/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx