Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Mei 9, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sains

Alam Semesta Sekarang dan Mendatang

by Redaksi
17/07/2020
in Sains
99
SHARES
705
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Emi Lidia Nadeak*

PIRAMIDA.ID- Investigasi terhadap alam semesta saat ini telah menguak bukti meyakinkan bahwa suatu ledakan besar telah menyebabkan alam semesta mengembang pada awalnya. Tetapi, masih belum jelas apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Radiasi bola api dari saat alam semesta menjadi transparan, radiasi panas telah mengalir melaluinya, dengan asumsi, tentu saja teori ledakan besar benar adanya. Para astronom memperkirakan bahwa akibat radiasi panas, seharusnya alam semesta  saat ini bersuhu sekitar 3 kelvin dengan kata lain 3 derajat di atas nol mutlak.

Pada tahun 1965, dua orang ilmuan Laboratorium Bell, Arno Penzias dan Robert Wilson. Menangkap beberapa radiasi latar belakang di luar angkasa yang menyamai suhu ini.

Hal ini adalah kemenangan bagi kosmolog pendukung ledakan besar dan terbukti menjadi paku kosmik bagi keranda untuk mereka yang mendukung teori mengenai alam semesta yang secara radikal berbeda, dikenal sebagai teori “keadaan tetap”. Tetap ke mana pun dia pergi – para  pendukung teori keadaan tetap, Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold, mengajukan teori ini di tahun 1948.

Menurut mereka, alam semesta di masa silam, secara hakiki sama dengan yang sekarang. Galaksi berbentuk dan menyusut, tetapi untuk menjaga alam semsta dalam keadaan tetap, materi harus terus-menerus diciptakan di ruang angkasa.

Di satu waktu nanti, materi baru ini membentuk galaksi, kemudian akan menyusut lagi, dan seterusnya. Jika kita bersedia menerima gagasan bahwa materi diciptakan (dalam satu kejadian, yaitu ledakan besar), mereka memperdebatkan, mengapa ini tidak dapat tercipta sedikit demi sedikit?

Apakah alam semesta terus menerus mengembang selamanya? Ataukah hal ini berhenti suatu hari? Karena tidak memiliki bola Kristal yang tepat untuk meramal, para kosmolog mengaku mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada alam semesta.

Masalah yang timbul terhadap  perhitungan mengenai apa yang akan terjadi pada alam semesta tergantung pada beberapa banyak massa yang dimilikinya. Jika terhadap massa yang cukup, gaya tarik keseluruhannya suatu hari akan menghentikan berkembangnya alam semesta dan akhirnya menyebabkan keruntuhannya. Semua materinya akan berkumpul bersama dan menjadi kebalikan dari ledakan besar, yaitu di dalam suatu “remukan besar”.

Apakah alam semesta ini terbuka atau tertutup? Gagasan dari remukan besar menggambarkan sebuah alam semesta tertutup. Dengan batas-batas tertentu. Jika tidak ada cukup massa untuk membuat alam semesta runtuh ke dalam dirinya sendiri, maka alam semesta akan terus mengembang selamanya dan akan menjadi alam semesta yang terbuka.

Dengan menjumlahkan massa dari semua galaksi yang diduga ada, kelihatannya tidak didapat jumlah massa yang cukup untuk alam semesta yang tertutup. Tetapi ada cukup banyak materi gelap di alam semesta, yaitu materi yang tidak dapat kita lihat.

Sebagai contoh sekarang diketahui bahwa partikel-partikel yang disebut neutrino, yang dahulu diduga tidak bermassa, ternyata memiliki sedikit massa.

Karena neutrino dihasilkan dalam jumlah yang sangat banyak di tungku pembakaran nuklir pada bintang-bintang, neutrino mungkin saja menggeser keseimbangan ke arah alam semesta tertutup dan remukan besar.

Jika alam semesta mengembang, tentu saja ia seharusnya lebih kecil di masa dahulu. Dan seharusnya ada suatu saat di mana semua materi yang ada di alam semesta sekarang terhimpun pada suatu tempat yang sangat kecil.

Para astronom memperkirakan bahwa ledakan besar terjadi kira-kira 15 miliar tahun yang lalu. Alam semesta menurut astronom tercipta pada saat terjadinya ledakan yang maha dasyat dikenal sebagai “Ledakan Besar”.

Menurut teori Ledakan Besar, semua benda yang ada seperti materi, energi, ruang, gaya-gaya alam. Kita tidak dapat merenungkan tentang apa yang terjadi sebelum ledakan, tidak ada satu orang pun yang tahu bagaimana atau mengapa Ledakan Besar terjadi. Mungkin suatu ciptaan Yang Maha Kuasa.

Tetapi para astronot dapat memperkirakan seperti apa alam semesta seperjuta detik setelahnya. Dan mereka telah memperhitungkan bagaimana alam semesta telah berkembang dari saat itu hingga hari ini. Kosmolog dan fisikawan telah menyatukan pengetahuan mereka untuk membayangkan kondisi pada alam semesta.


Penulis merupakan founder Kokasi (Komunitas Kartini Indonesia). Mahasiswa tingkat akhir Pendidikan Fisika.

Tags: #atom#kosmos#ledakanbesar
Share40SendShare

Related Posts

Akankah Waktu Berhenti?

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Waktu dimulai ketika alam semesta mulai tercipta. Apakah jika alam semesta berakhir maka waktu akan berakhir juga? Kami pikir...

Kesenjangan Gender dalam Sains di Indonesia

29/04/2023

Wati Hermawati* PIRAMIDA.ID- Selama ratusan tahun, sains dipandang sebagai bidang laki-laki dan maskulin. Baru pada dekade 1990-an mulai terungkap secara...

Kenapa Beberapa Orang Bisa ‘Mendengar’ Suara Orang Mati

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Pengalaman clairvoyance dan clairaudience merupakan pengalaman melihat atau mendengar sesuatu tanpa adanya stimulus eksternal, dan dikaitkan dengan roh orang...

Cerita tentang Bedes Bijak (Homosapiens)

27/01/2023

Oleh: Agung Baster* PIRAMIDA.ID- Sejarah manusia yang kita ketahui hari ini sebenarnya tidak lebih dari 1% dari sejarah spesies bedes...

Benarkah Mimpi Merupakan Kelanjutan dari Kehidupan Dunia Nyata?

27/01/2023

PIRAMIDA.ID- Dari mana mimpi berasal? Itu merupakan pertanyaan yang banyak diajukan orang. Peradaban kuno menginpretasikan mimpi sebagai kekuatan supernatural atau...

ilustrasi: tirto.id/Gery

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023

PIRAMIDA.ID- Teori evolusi dengan seleksi alam, yang pertama kali dirumuskan dalam buku Darwin “On the Origin of Species” pada tahun...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025
Berita

DPD KNPI Simalungun Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Saudara Aldi Syahputra Siregar Sebagai Ketua KNPI Sumut Periode 2025-2028

19/04/2025

Populer

Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Dialektika

Mengapa Demokrasi dapat Melahirkan Tirani?

21/02/2022
Dialektika

Enola, Gadis Kecil yang Dirampas Masa Depannya

21/06/2022
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Ekosospolbud

Jabu Sihol, Proyek Mengenal dan Belajar Budaya Batak

05/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba