Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Mei 20, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sains

Benarkah Mimpi Merupakan Kelanjutan dari Kehidupan Dunia Nyata?

by Redaksi
27/01/2023
in Sains
102
SHARES
726
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Dari mana mimpi berasal? Itu merupakan pertanyaan yang banyak diajukan orang. Peradaban kuno menginpretasikan mimpi sebagai kekuatan supernatural atau spiritual. Sementara masyarakat modern cenderung menganalisis mimpi dengan kehidupan nyata—mencoba mencari koneksi bermakna yang menghubungkan isi mimpi dengan pengalaman sehari-hari.

“Beberapa ilmuwan telah mengungkapkan tentang “hipotesis kesinambungan mimpi”, yakni bahwa mimpi kebanyakan merupakan kelanjutan dari apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Alessandro Fogli, ilmuwan komputer dari Roma Tre University dalam studi terbaru seperti yang dikutip dari Science Alert.

“Ternyata kehidupan sehari-hari memengaruhi mimpi. Misalnya, kecemasan dalam hidup mengarah ke mimpi dengan pengaruh negatif. Sebaliknya, mimpi yang baik memengaruhi kemampuan kita dalam memecahkan masalah,” imbuhnya.

Teori-teori psikologis seperti ini sudah ada sejak penelitian Sigmund Freud dan yang lainnya pada abad ke-20. Mereka memelopori gagasan bahwa makna mimpi yang tersembunyi dapat terungkap jika melihat pengalaman dunia nyata orang tersebut.

Dalam analisis mimpi kontemporer, terapis berusaha membantu pasien menafsirkan mimpi mereka melalui penggunaan laporan mimpi, mencari petunjuk, simbol, dan struktur yang mungkin sesuai dengan bagian lain dari kehidupan nyata si pemimpi.

Salah satu sistem yang paling dihormati untuk menafsirkan laporan mimpi adalah sistem Hall dan Van de Castle. Ia menyusun mimpi berdasarkan karakter yang muncul di dalamnya, interaksi yang dimiliki karakter tersebut dan efek interaksi terhadap karakter.

Namun, masalahnya dengan sistem ini adalah proses yang lambat dan memakan waktu dalam menyaring laporan mimpi secara manual untuk mengidentifikasi elemen-elemen ini. Oleh sebab itu, para ilmuwan tidur terus mencari solusi algoritmie yang secara otomatis dapat mengenali dan membuat anotasi isi mimpi sesuai sistem Hall dan Van de Castle.

Dalam studi terbarunya, Fogli dan tim hadir dengan cara baru untuk melacak mimpi orang dalam skala besar. Mereka menganalisis 24 ribu data dari ‘bank mimpi’ terbesar atau yang biasa dikenal dengan DreamBank.

“Kami membuat alat yang secara otomatis dapat menilai laporan mimpi dengan mengoperasikan skala analisis mimpi dari Hall and Van de Castle,” kata peneliti.

“Kami memvalidasi keefektifan alat pada laporan mimpi yang dianotasi dengan tangan, kemudian menguji apa yang oleh para ilmuwan tidur disebut ‘hipotesis kontinuitas’ pada skala yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” imbuh mereka.

Alat pengolah mimpi yang baru dikembangkan ini menyederhanakan sistem Hall and Van de Castle: mengurai teks laporan mimpi dan berfokus pada karakter, interaksi sosial, dan kata-kata emosi.

“Ketiga dimensi tersebut dianggap paling penting dalam membantu interpretasi mimpi karena menentukan plot tentang siapa yang hadir, tindakan apa yang dilakukan dan emosi mana yang diungkapkan,” papar tim peneliti.

Ketika membandingkan hasilnya dari alat pengolah bahasa dengan catatan laporan mimpi yang dianotasi tangan oleh para ahli mimpi, itu menunjukkan kesesuaian hingga ¾. Bukan skor sempurna, tetapi perkembangan teknologi seperti ini dapat mengarah ke terobosan baru dalam penelitian mimpi.

Hasil studi ini juga mendukung hipotesis kontinuitas tadi—bahwa mimpi adalah kelanjutan dari apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut para peneliti, laporan mimpi mengandung beberapa “penanda statistik” yang mencerminkan apa yang dialami pemimpi di dunia nyata.

Meskipun sulit untuk menafsirkan arti mimpi kita sebenarnya dan dari mana asalnya, para peneliti mengatakan bahwa pendekatan seperti ini akan mempermudah untuk mengukur aspek penting dari mimpi. Bahkan memungkinkan untuk “membangun teknologi yang menjembatani kesenjangan antara kehidupan nyata dan mimpi”.


Sumber: National Geographic, Science Alert

Tags: #mimpi#psikoanalisa#psikologi#Sains
Share41SendShare

Related Posts

Akankah Waktu Berhenti?

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Waktu dimulai ketika alam semesta mulai tercipta. Apakah jika alam semesta berakhir maka waktu akan berakhir juga? Kami pikir...

Kesenjangan Gender dalam Sains di Indonesia

29/04/2023

Wati Hermawati* PIRAMIDA.ID- Selama ratusan tahun, sains dipandang sebagai bidang laki-laki dan maskulin. Baru pada dekade 1990-an mulai terungkap secara...

Kenapa Beberapa Orang Bisa ‘Mendengar’ Suara Orang Mati

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Pengalaman clairvoyance dan clairaudience merupakan pengalaman melihat atau mendengar sesuatu tanpa adanya stimulus eksternal, dan dikaitkan dengan roh orang...

Cerita tentang Bedes Bijak (Homosapiens)

27/01/2023

Oleh: Agung Baster* PIRAMIDA.ID- Sejarah manusia yang kita ketahui hari ini sebenarnya tidak lebih dari 1% dari sejarah spesies bedes...

ilustrasi: tirto.id/Gery

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023

PIRAMIDA.ID- Teori evolusi dengan seleksi alam, yang pertama kali dirumuskan dalam buku Darwin “On the Origin of Species” pada tahun...

Mengapa Bulu Mata Atas lebih Panjang daripada yang Bawah?

29/06/2022

PIRAMIDA.ID- Kelopak mata atas lebih besar, lebih panjang, dan memiliki akar yang lebih dalam sehingga bisa memiliki bulu mata indah...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Edukasi

Peran Media Massa sebagai Watchdog Politik di Indonesia

17/11/2022
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Dialektika

Immanuel Kant, Filsuf Yang Lebih Tepat Waktu Dari Jam

24/05/2020
Dialektika

Menilik Fenomena Hukum Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

28/04/2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba