Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Kopitiam, Riwayat Penyebutan Kedai Kopi Pusaka Peranakan Cina

by Redaksi
08/04/2021
in Pojokan
98
SHARES
700
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID Anda yang tinggal di kota-kota besar, kemungkinan tidak asing dengan Kopitiam—beraneka merk. Gerainya bahkan tersebar di pusat perbelanjaan bergengsi.

Kopitiam tumbuh besar seiring dengan tren kopitiam di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Namun di balik kopitiam yang terkenal itu, ada banyak kopitiam tradisional yang tersebar di beberapa tempat kantong-kantong masyarakat etnis Cina di Indonesia.

Kopitiam merupakan paduan kata Bahasa Melayu dan Bahasa Cina dialek Amoy atau dialek Hokkian, “kopi” dan “tiam”. “Tiam” adalah lafal dialek Hokkian yang berarti “toko”, yang dalam Bahasa Mandarin adalah 店 (pinyin: dian).

Di daerah Asia Tenggara, kita dapat menemukan kopitiam di Singapura, Malaysia dan Indonesia—berbagai tempat imigran dari Tiongkok daerah Fujian (Xiamen).

Menjamurnya waralaba kopitiam beberapa tahun belakangan ini di Indonesia sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejak awal abad ke-20, banyak kopitiam di Hindia Belanda—termasuk di daerah Pontianak dan Singkawang—menggunakan nama warung kopi atau kedai kopi.

Variasi penyebutan kopitiam, warung kopi dan kedai kopi menurut Johanes Herlijanto, pemerhati masyarakat Tionghoa yang juga sinolog, bahwa kopitiam merupakan warisan budaya orang Cina di Asia Tenggara.

Menurutnya, “Jika kedai itu dimiliki orang Tionghoa, warga Tionghoa sekitar langsung menyebutnya sebagai kopitiam. Sebaliknya, jika dikelola orang non-Tionghoa, penyebutannya berganti menjadi kedai kopi”.

Kecenderungan penamaan seperti itu tampak terjadi di daerah Sumatra, contohnya di Medan, Pangkal Pinang,dan Belitung.Namun, ada hal menarik terjadi di Kalimantan Barat contohnya Singkawang.

Di Singkawang, kopitiam yang dikelola orang Cina dinamai warung kopi atau kedai kopi, bahkan tidak ada orang Melayu di Singkawang yang membuka kedai kopi.

Mengherankan memang, mengingat bahwa mayoritas penduduk Singakawang adalah etnis Cina dan mereka hanya menggunakan ‘warung kopi’ sebagai penyebutan tokonya. Kebanyakan warung kopi di Singkawang memakai nama orang atau pemiliknya, misalnya Warung Kopi Acoy, Warung Kopi Apui, dan lainnya.

Salah satu kopitiam tertua di Singkawang adalah Warung Kopi Nikmat yang terletak di Jalan Diponegoro. Ia sudah berdiri sejak tahun 1930-an, sekarang sudah dipegang oleh generasi ke empat.

Menurut Abui (39) pengunjung warung tersebut yang juga pengusaha warung kopi, kata warung kopi lebih menyesuaikan pada konsumen.

“Sedari dulu, pelanggan terbanyak warung kopi adalah orang Melayu, mereka suka sarapan, istirahat makan siang atau ngopi sore hari di warung kopi. Jadi mungkin supaya lebih ramah di telinga warga Singkawang digunakanlah kata warung kopi,” ujarnya sambil menyeruput kopi pancung.

“Kopi pancung” adalah penyebutan pada minuman kopi yang disajikan dalam cangkir dengan ketinggian hanya setengah dari tinggi cangkir. Kata “pancung” berasal dari 半 “pan” yang berarti setengah dan 中 “cung” yang berarti tengah.

Tak hanya kopi pancung yang menjadi favorit para penikmat kopi di Singkawang. Masih ada kopi hitam pahit, kopi hitam manis, kopi susu, es kopi, dan teh. Salah satu sajian teh yang menjadi primadona warung kopi di Singkawang adalah teh tarik: Teh dengan campuran gula dan susu yang menghasilkan teh dengan paduan rasa gurih dan manis legit.

Fenomena warung kopi pun kemudian merebak di Pontianak, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, dalam lima tahun belakangan. Sebutlah Jalan Gajah Mada, di sana berderet sejumlah warung kopi, diantaranya yang terkenal adalah Warung Kopi Winny dan Warung Kopi Aming.

Jika warung kopi di Singkawang tampak sederhana dengan fasilitas seadanya, warung kopi di Pontianak memiliki fasilitas setara kopitiam di ibu kota negara: sambungan internet nirkabel dan buka nyaris 24 jam.

Warung kopi pun kemudian menjadi tempat utama, selain klenteng dan perkumpulan marga. Banyak warga di Singkawang dan Pontianak datang ke warung kopi untuk tujuan tertentu, misalnya berdiskusi, mengadakan pembicaraan bisnis dan pembicaraan yang bersifat transaksional. Bahkan, jelang pemilu 2014, warung kopi merupakan tempat yang ideal bagi warga untuk menentukan siapa pemimpin yang hendak mereka pilih, bahkan para caleg pun memanfaatkan tempat ini sebagai sarana sosialisasi.

Warung kopi tak hanya sebagai tempat penggila dan penikmat kopi bercengkrama dengan rasa, tetapi juga sebagai tempat untuk mendapat pelbagai informasi dan transaksi.

Sejarah kopitiam di Asia Tenggara memang merupakan sejarah perkembangan warung kopi transnasional, tak kalah dengan gerai warung kopi yang datang dari negeri Paman Sam atau pun dari daratan Eropa. Seperti yang dipaparkan Johanes Herlijanto, kopitiam merupakan bentuk adaptasi orang Tionghoa terhadap lingkungan sekitar di mana pun mereka menetap.

Tak dapat dipungkiri, kopitiam, warung kopi, atau kedai kopi juga merupakan salah satu sumbangsih orang Tionghoa terhadap khasanah kuliner di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

Sementara warung-warung kopi tradisional saat ini harus bertahan menghadapi warung kopi waralaba, mereka pun harus menemukan inovasi untuk tetap dapat beroperasi.(*)


National Geographic

Tags: #kedai#kopi#tiongkok
Share39SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba