Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Mei 30, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

by Redaksi
14/11/2022
in Berita
665
SHARES
4.7k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Sonia Sinaga*

PIRAMIDA.ID- A. Pengertian Kritik Sastra

Istilah” kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani, yaitu “krites” yang berarti ” hakim”. “Krites” sendiri berasal dari “krinein” yang berarti “menghakimi”, “kriterion” yang berarti “dasar penghakiman” dan “kritikos” berarti”hakim kesustraan”. Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni.

Menurut Graham Hough (1966: 3), kritik sastra tidak hanya terbatas pada penyuntingan, penetapan teks, interprestasi, serta pertimbangan nilai. Menurutnya, kritik sastra meliputi masalah yang lebih luas tentang apakah kusastraan itu sendiri, apa tujuannya, dan bagaimana hubungannya dengan masalah-masalah kemanusiaan yang lain.

Abrams dalam “Pengkajian Sastra” (2005: 57) mendeskripsikan bahwa kritik sastra merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan penilaian karya sastra. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren, studi sastra ( lima sastra ) mencakup tiga bidang, yakni: teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Kegiatannya memiliki hubungan yang erat dan saling mengait.

Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra.

B. Fungsi Kritik Sastra

Menurut Pradopo, fungsi utama kritik sastra dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Untuk perkembangan ilmu sastra sendiri. Kritik sastra dapat membantu penyusunan teori sastra dan sejarah sastra. Hal ini tersirat dalam ungkapan Rene Wellek. “Karya sastra tidak dapat dianalisis, dikolong-golongkan, dan dinilai tanpa dukungan prinsip-prinsip kritik sastra.”

2. Untuk perkembangan kesusastraan. Maksudnya, kritik sastra membentuk perkembangan kesusastraan suatu bangsa dengan menjelaskan karya sastra, mengenai baik buruknya, dan menunjukkan daerah-daerah jangkauan persoalan karya sastra.

3.Sebagai penerangan masyarakat umumnya yang menginginkan penjelasan tentang karya sastra, kritik sastra menguraikan (menganalisis, menginterprestasi, dan menilai) karya sastra agar masyarakat umum dapat mengambil manfaat kritik sastra ini bagi pemahaman dan apresiasinya terhadap karya sastra (Pradopo, 2009: 93).

Berdasarkan uraian di atas, fungsi kritik sastra dapat digolongkan menjadi dua:

1. Fungsi kritik sastra untuk pembaca:
a. Membantu memahami karya sastra
b. Menunjukkan keindahan yang terdapat dalam karya sastra
c. Menunjukkan parameter atau ukuran dalam menilai suatu karya sastra.
d. Menunjukkan nilai-nilai yang dapat dipetik dari sebuah karya sastra

2. Fungsi kritik sastra untuk penulis:
a. Mengetahui kekurangan atau kelemahan karyanya
b. Mengetahui kelebihan karyanya
C. Mengetahui masalah-masalah yang mungkin dijadikan tema tulisannya

C. Manfaat Kritik Sastra

Manfaat dari kritik sastra dapat diuraikan menjadi 3, yaitu:
1. Manfaat kritik sastra bagi penulis:
a. Memperluas wawasan penulis, baik yang berkaitan dengan bahasa, objek atau tema-tema tulisan, maupun teknik bersastra.
b. Menumbuh suburkan motivasi untuk menulis
c. Meningkatkan kualitas tulisan.

2. Manfaat kritik sastra bagi pembaca:
a. Menjembatani kesenjangan antara pembaca dan karya sastra.
b. Menumbuhkan kecintaan pembaca terhadap karya sastra
c. Meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi karya sastra
d. membuka mata hati dan pikiran pembaca akan nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra.

3. Manfaat kritik sastra bagi perkembangan sastra:
a. Menolong laju perkembangan sastra, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
b. Memperluas cakrawala atau permasalahan yang ada dalam karya sastra.

D. Jenis-jenis Pendekatan Kritik Sastra

Abrams (1981: 36-37) membagi pendekatan terhadap suatu karya sastra ke dalam empat tipe, yakni kritik mimetik, kritik pramatik, kritik ekspresif, dan kritik objektif.

1. Kritik Mimetik

Menurut Abrams, kritik jenis ini memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam. Karya sastra dianggap sebagai cerminan atau penggambaran dunia nyata, sehingga ukuran yang digunakan adalah sejauh mana karya sastra itu mampu menggambarkan objek yang sebenarnya. Semakin jelas karya sastra menggambarkan realita yang ada, semakin baguslah karya sastra ini. Kritik jenis ini jelas dipengaruhi oleh paham Aristoteles dari Plato, yang menyatakan bahwa sastra dalam tiruan kenyataan. Di Indonesia, kritik jenis ini banyak digunakan pada Angkatan 45.

2. Kritik Pramatik

Kritik jenis ini memandang karya sastra sebagai alat untuk mencapai tujuan (mendapatkan sesuatu yang diharapkan). Tujuan karya sastra pada umumnya bersifat edukatif, estetis, atau politis. Dengan kata lain kritis ini cenderung menilai karya sastra atau keberhasilannya mencapai tujuan. Ada yang berpendapat bahwa kritik jenis ini lebih bergantung pada pembacanya (reseptif). Kritik jenis ini berkembang pada Angkatan Balai Pustaka. Sutan Takdir Alisjahbana pernah menulis kritik jenis ini yang dibukukan dengan judul “Perjuangan dan Tanggung Jawab dalam Kesusastraan”.

3. Kritik Ekspresif

Kritik ekspresif menitip beratkan pada diri penulis karya sastra ini. Kritik ekspresif menyakinkan bahwa sastrawan (penulis) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persegi-persegi, dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra.

Dengan menggunakan kritik jenis ini, kritikus cenderung menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejahteraan, kecocokan penglihatan mata batin penulis atau keadaan pikirannya. Pendekatan ini sering mencari fakta tentang watak khusus dan pengalaman-pengalaman sastrawan yang secara sadar atau tidak, telah membuka dirinya dalam karyanya.

Umumnya, sastrawan romantik zaman Balai Pustaka pujangga baru menggunakan orientasi ekspresif ini dalam teori-teori kritikannya.

Di Indonesia contoh kritik sastra jenis ini antara lain:
a. “Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan” karya Arif Budiman.
b. “Dibalik Sejumlah Nama” karya Linus Sury Adi.
c. “Sosok Pribadi Dalam Sajafk” karya Subagio Satro Wardoyo
d. “WS Rendra dan Imajinasinya” karya Anto. Lake.
e. “Cerita Pendek Indonesia: Sebuah Pembicaraan” karya korrie Layun Rampan.

4. Kritik kritikf

Karya sastra seluruhnya mencakup dirinya, jadi unsur ini (objektif) tidak hanya atas pada alur, tema, tokoh dan seterusnya. Di Indonesia kritik jenis ini di kembangkan oleh kelompok kritikus aliran Rawamangun:
a. “Bentuk Lakon dalam Sastra Indonesia” karya Boen S. Oemaryati
b. “Novel Baru Iwan Simatupang” menghasilkan dami N. To da.
c. ” Pengarang Pengarang Wanita Indonesia” karya Th. Rahayu Prihatmi.(*)


Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tags: #Indonesia#kritik#pendekatan#Sastra
Share266SendShare

Related Posts

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025

PIRAMIDA.ID — Kongres Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) telah menetapkan Prima Surbakti sebagai Ketua Umum dan Jessica Worouw sebagai Sekretaris Umum...

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025

PIRAMIDA.ID -  Sekitar 150 mahasiswa asal Kota Pematangsiantar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran...

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi? Oleh: Edger Josua Silalahi - DPP BARAK...

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025

PIRAMIDA.ID — Ketua Front Justice (FJ), Cavin Tampubolon, melontarkan kritik keras terhadap kinerja Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi. Dalam pernyataannya, Cavin...

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

PIRAMIDA.ID - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bandar Lampung menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap sejumlah tindakan aparat kepolisian di Provinsi...

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025

PIRAMIDA.ID — Sebuah karya reflektif dan penuh semangat kebangkitan resmi diluncurkan oleh Fawer Full Fander Sihite, seorang kader Gerakan Mahasiswa...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025

Populer

Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Dialektika

“Baku Tongka Bukang Baku Dibo”, Hilangnya Posisi Kader GMKI

02/08/2021
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Dialektika

Enola, Gadis Kecil yang Dirampas Masa Depannya

21/06/2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba