Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Mei 29, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

by Redaksi
14/11/2022
in Berita
175
SHARES
1.3k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Sonia Sinaga*

PIRAMIDA.ID- A. Pengertian Kritik Sastra

Istilah” kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani, yaitu “krites” yang berarti ” hakim”. “Krites” sendiri berasal dari “krinein” yang berarti “menghakimi”, “kriterion” yang berarti “dasar penghakiman” dan “kritikos” berarti”hakim kesustraan”. Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni.

Menurut Graham Hough (1966: 3), kritik sastra tidak hanya terbatas pada penyuntingan, penetapan teks, interprestasi, serta pertimbangan nilai. Menurutnya, kritik sastra meliputi masalah yang lebih luas tentang apakah kusastraan itu sendiri, apa tujuannya, dan bagaimana hubungannya dengan masalah-masalah kemanusiaan yang lain.

Abrams dalam “Pengkajian Sastra” (2005: 57) mendeskripsikan bahwa kritik sastra merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan penilaian karya sastra. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren, studi sastra ( lima sastra ) mencakup tiga bidang, yakni: teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Kegiatannya memiliki hubungan yang erat dan saling mengait.

Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra.

B. Fungsi Kritik Sastra

Menurut Pradopo, fungsi utama kritik sastra dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Untuk perkembangan ilmu sastra sendiri. Kritik sastra dapat membantu penyusunan teori sastra dan sejarah sastra. Hal ini tersirat dalam ungkapan Rene Wellek. “Karya sastra tidak dapat dianalisis, dikolong-golongkan, dan dinilai tanpa dukungan prinsip-prinsip kritik sastra.”

2. Untuk perkembangan kesusastraan. Maksudnya, kritik sastra membentuk perkembangan kesusastraan suatu bangsa dengan menjelaskan karya sastra, mengenai baik buruknya, dan menunjukkan daerah-daerah jangkauan persoalan karya sastra.

3.Sebagai penerangan masyarakat umumnya yang menginginkan penjelasan tentang karya sastra, kritik sastra menguraikan (menganalisis, menginterprestasi, dan menilai) karya sastra agar masyarakat umum dapat mengambil manfaat kritik sastra ini bagi pemahaman dan apresiasinya terhadap karya sastra (Pradopo, 2009: 93).

Berdasarkan uraian di atas, fungsi kritik sastra dapat digolongkan menjadi dua:

1. Fungsi kritik sastra untuk pembaca:
a. Membantu memahami karya sastra
b. Menunjukkan keindahan yang terdapat dalam karya sastra
c. Menunjukkan parameter atau ukuran dalam menilai suatu karya sastra.
d. Menunjukkan nilai-nilai yang dapat dipetik dari sebuah karya sastra

2. Fungsi kritik sastra untuk penulis:
a. Mengetahui kekurangan atau kelemahan karyanya
b. Mengetahui kelebihan karyanya
C. Mengetahui masalah-masalah yang mungkin dijadikan tema tulisannya

C. Manfaat Kritik Sastra

Manfaat dari kritik sastra dapat diuraikan menjadi 3, yaitu:
1. Manfaat kritik sastra bagi penulis:
a. Memperluas wawasan penulis, baik yang berkaitan dengan bahasa, objek atau tema-tema tulisan, maupun teknik bersastra.
b. Menumbuh suburkan motivasi untuk menulis
c. Meningkatkan kualitas tulisan.

2. Manfaat kritik sastra bagi pembaca:
a. Menjembatani kesenjangan antara pembaca dan karya sastra.
b. Menumbuhkan kecintaan pembaca terhadap karya sastra
c. Meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi karya sastra
d. membuka mata hati dan pikiran pembaca akan nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra.

3. Manfaat kritik sastra bagi perkembangan sastra:
a. Menolong laju perkembangan sastra, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
b. Memperluas cakrawala atau permasalahan yang ada dalam karya sastra.

D. Jenis-jenis Pendekatan Kritik Sastra

Abrams (1981: 36-37) membagi pendekatan terhadap suatu karya sastra ke dalam empat tipe, yakni kritik mimetik, kritik pramatik, kritik ekspresif, dan kritik objektif.

1. Kritik Mimetik

Menurut Abrams, kritik jenis ini memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam. Karya sastra dianggap sebagai cerminan atau penggambaran dunia nyata, sehingga ukuran yang digunakan adalah sejauh mana karya sastra itu mampu menggambarkan objek yang sebenarnya. Semakin jelas karya sastra menggambarkan realita yang ada, semakin baguslah karya sastra ini. Kritik jenis ini jelas dipengaruhi oleh paham Aristoteles dari Plato, yang menyatakan bahwa sastra dalam tiruan kenyataan. Di Indonesia, kritik jenis ini banyak digunakan pada Angkatan 45.

2. Kritik Pramatik

Kritik jenis ini memandang karya sastra sebagai alat untuk mencapai tujuan (mendapatkan sesuatu yang diharapkan). Tujuan karya sastra pada umumnya bersifat edukatif, estetis, atau politis. Dengan kata lain kritis ini cenderung menilai karya sastra atau keberhasilannya mencapai tujuan. Ada yang berpendapat bahwa kritik jenis ini lebih bergantung pada pembacanya (reseptif). Kritik jenis ini berkembang pada Angkatan Balai Pustaka. Sutan Takdir Alisjahbana pernah menulis kritik jenis ini yang dibukukan dengan judul “Perjuangan dan Tanggung Jawab dalam Kesusastraan”.

3. Kritik Ekspresif

Kritik ekspresif menitip beratkan pada diri penulis karya sastra ini. Kritik ekspresif menyakinkan bahwa sastrawan (penulis) karya sastra merupakan unsur pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persegi-persegi, dan perasaan yang dikombinasikan dalam karya sastra.

Dengan menggunakan kritik jenis ini, kritikus cenderung menimba karya sastra berdasarkan kemulusan, kesejahteraan, kecocokan penglihatan mata batin penulis atau keadaan pikirannya. Pendekatan ini sering mencari fakta tentang watak khusus dan pengalaman-pengalaman sastrawan yang secara sadar atau tidak, telah membuka dirinya dalam karyanya.

Umumnya, sastrawan romantik zaman Balai Pustaka pujangga baru menggunakan orientasi ekspresif ini dalam teori-teori kritikannya.

Di Indonesia contoh kritik sastra jenis ini antara lain:
a. “Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan” karya Arif Budiman.
b. “Dibalik Sejumlah Nama” karya Linus Sury Adi.
c. “Sosok Pribadi Dalam Sajafk” karya Subagio Satro Wardoyo
d. “WS Rendra dan Imajinasinya” karya Anto. Lake.
e. “Cerita Pendek Indonesia: Sebuah Pembicaraan” karya korrie Layun Rampan.

4. Kritik kritikf

Karya sastra seluruhnya mencakup dirinya, jadi unsur ini (objektif) tidak hanya atas pada alur, tema, tokoh dan seterusnya. Di Indonesia kritik jenis ini di kembangkan oleh kelompok kritikus aliran Rawamangun:
a. “Bentuk Lakon dalam Sastra Indonesia” karya Boen S. Oemaryati
b. “Novel Baru Iwan Simatupang” menghasilkan dami N. To da.
c. ” Pengarang Pengarang Wanita Indonesia” karya Th. Rahayu Prihatmi.(*)


Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tags: #Indonesia#kritik#pendekatan#Sastra
Share70SendShare

Related Posts

Pancasila Fest GMKI Dimulai di Ende, Sinergi Menuju Net Zero Emissions

28/05/2023

PIRAMIDA.ID- Pancasila Fest GMKI yang direncanakan roadshow di provinsi di Indonesia resmi dimulai dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. (27/05/2023)....

Rayakan Dies Natalis, PMKRI Siantar Gelar Dialog Publik dan Lomba Menulis Esai

26/05/2023

PIRAMIDA.ID- Dalam rangka merayakan momentum dies natalis PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Ke-76 Tahun, pada tanggal 25 Mei 2023, PMKRI Cabang...

Peringati Hari Kenaikan Yesus Kristus, Ini Seruan yang Disampaikan PARKINDO

18/05/2023

PIRAMIDA.ID- "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem...

Jelang Pemilu 2024, Ketua ILAJ Sebut 20 Alasan LBP Layak jadi Cawapres

09/05/2023

PIRAMIDA.ID- Gonjang-ganjing soal siapa yang layak menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Republik Indonesia untuk pemilu tahun...

Hardiknas, PARKINDO Serukan Perombakan Substansial terhadap Arah Pendidikan di Indonesia

02/05/2023

PIRAMIDA.ID- “Mendapat hikmat jauh lebih baik dari pada mendapat emas, mendapat pengertian melebihi perak.” (Amsal 16:16) “Manusia sempurna adalah manusia...

Peringati Hari Buruh, Ini Seruan PARKINDO untuk Hari Buruh Internasional

01/05/2023

“...KEADILAN DAN HUKUM ADALAH TUMPUAN TAKHTA-NYA.” (Mazmur 97:2b) PIRAMIDA.ID- Buruh adalah poros dari roda perekonomian. Alasannya karena buruh berperan sebagai...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Pancasila Fest GMKI Dimulai di Ende, Sinergi Menuju Net Zero Emissions

28/05/2023
Berita

Rayakan Dies Natalis, PMKRI Siantar Gelar Dialog Publik dan Lomba Menulis Esai

26/05/2023
Edukasi

Pemilu sebagai Sarana Demokrasi Rakyat

25/05/2023
Edukasi

Data Pemilih Akurat: Anggaran Efesien, Pemilu Berkualitas!

23/05/2023
Berita

Peringati Hari Kenaikan Yesus Kristus, Ini Seruan yang Disampaikan PARKINDO

18/05/2023
Berita

Jelang Pemilu 2024, Ketua ILAJ Sebut 20 Alasan LBP Layak jadi Cawapres

09/05/2023

Populer

Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Rayakan Dies Natalis, PMKRI Siantar Gelar Dialog Publik dan Lomba Menulis Esai

26/05/2023
Berita

Duta Bahasa Sumatera Utara 2022 Laksanakan Krida Kebahasaan di Rumah Baca Pelita Bangsa

07/10/2022
Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

14/11/2022
Edukasi

Analisis Keadilan dan Kesetaraan Gender Film 3 Srikandi

31/12/2021

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia