Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dunia

Vladimir Lenin, Figur di Balik Revolusi Rusia

by Redaksi
06/09/2020
in Dunia
ilustrasi/inyourpocket.com

ilustrasi/inyourpocket.com

104
SHARES
741
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Vladimir Lenin adalah tokoh politik paling berpengaruh dalam perkembangan Revolusi Rusia. Sebelum dia memimpin kudeta di ibu kota pada Oktober 1917, Lenin harus lebih dulu memenangkan dukungan dari Partai Bolshevik saat kembali ke Rusia pada tahun yang sama.

Usahanya untuk mengonsolidasikan dukungan dan pengaruh tidak mudah dicapai karena banyak pemimpin Bolshevik kala itu menganggap pandangan Lenin cukup gila.

Ketika Revolusi Februari 1917 meletus, Lenin tengah berada di Swiss. Dia tidak kembali ke Rusia sampai lebih dari sebulan kemudian, yaitu pada awal April.

Pada saat itu, Deputi Buruh dan Prajurit Petrograd Soviet berbagi kekuasaan dengan Pemerintah Sementara Rusia. Karena Lenin merupakan pemimpin salah satu partai sosialis utama di negara itu, anggota-anggota Petrograd Soviet pun mengadakan pesta untuk menyambut kepulangannya.

Ketika tiba di Stasiun Finlandia pada malam tanggal 3 April, Lenin disambut oleh Kepala Petrograd Soviet Nikolai Chkheidze. Chkheidze segera mengusulkan agar Lenin mendukung rencana mereka untuk bersatu dengan Pemerintahan Sementara dan menyokong kelanjutan perang.

Ternyata, apa yang Lenin lakukan selanjutnya sama sekali tidak sesuai dengan harapan Chkheidze. Lenin benar-benar tak mengacuhkannya. Dia lebih memilih kaum pekerja, tentara, dan pelaut — orang-orang yang ia sebut sebagai “garda terdepan proletariat revolusioner internasional”.

Dia menyebutkan bahwa “perang terhadap imperialis predator ini adalah awal dari perang saudara yang akan menyebar ke seluruh Eropa.” Pernyataan Lenin pun disambut riuh masyarakat yang kemudian membawa Lenin dari stasiun ke alun-alun.

Dari atas sebuah mobil lapis baja, dengan lampu sorot yang menyala di atasnya, Lenin mengumumkan kemenangan revolusi sosialis akan segera tiba.

Seorang sejarawan kemudian menulis, “Di tengah sorotan cahaya lampu yang menembus kegelapan malam, Lenin, dengan lengan terulur, tampak seperti raksasa.” Nikolai Sukhanov, seorang Menshevik, yang tidak begitu menyukai Lenin, kemudian mengingat, “Apa yang dia katakan benar-benar berada di luar konteks Revolusi Rusia dari perspektif orang-orang yang telah berpartisipasi dan sekaligus menjadi saksi langsung meletusnya revolusi. Luar biasa! Tiba-tiba, tepat di depan mata kita, tepat di depan kita semua, ada cahaya terang yang menyilaukan. Kita, yang telah bekerja keras memperjuangkan pekerjaan revolusioner ini, terlempar dari kaki kita sendiri.”

Bergerak Menuju Revolusi Sosialis

“Cahaya” yang dimaksud Sukhanov adalah alat yang digunakan Lenin untuk mengatur panggung revolusi sosialis. Berseberangan dengan mayoritas kaum sosialis Rusia, termasuk Partai Bolshevik sendiri, Lenin yakin bahwa sudah saatnya untuk mengakhiri fase revolusi “borjuis”. Dia tidak puas dengan situasi politik di bawah kepemimpinan Pemerintahan Sementara yang terdiri dari para “menteri kapitalis”.

Lenin percaya bahwa kekuasaan harus diberikan kepada “kaum proletar dan kelas petani termiskin.” Apalagi, dia bersikeras bahwa bentuk pemerintahan yang ada saat itu harus sepenuhnya ditolak.

Dia mengklaim bahwa negara “tidak memerlukan sebuah republik parlementer, melainkan sebuah republik milik Deputi Pekerja, Buruh Tani, dan Petani Soviet di seluruh negeri, dari atas ke bawah.” Lenin menguraikan gagasan ini dalam sebuah artikel yang kemudian dikenal sebagai Aprelskie Tezisy (Tesis April).

Banyak pemimpin Bolshevik tetap menentang keras pandangan Lenin. Mereka berpendapat bahwa fase evolusi borjuis Rusia belum bisa dianggap selesai. Menurut mereka, sosialisme di Rusia belum bisa dijangkau karena keterbelakangan negara dan besarnya populasi petani dan kelas pekerja kecil.

Dalam puluhan pidatonya, Lenin menanggapi kritik ini dengan menyoroti bahaya dogmatisme dan perlunya “mempertimbangkan kehidupan nyata.” Dia mengulangi argumen ini di berbagai majelis partai di Petrograd pada bulan April dan akhirnya dapat meyakinkan baik para peserta maupun pemimpin Bolshevik untuk menerima sudut pandangnya. Kaum Bolshevik pun mengadopsi slogan-slogan Lenin: “Tidak ada dukungan untuk Pemerintahan Sementara!” dan “Semua kekuatan untuk Soviet!”

Kudeta yang Berhasil

Setelah penerbitan Aprelskie Tezisy, kaum Menshevik menuduh Lenin mencoba menyulut perang sipil di Rusia. Lenin, sang pemimpin Bolshevik, menjawab bahwa dia hanya meminta anggota-anggota partainya untuk mendukung transisi kekuasaan ke Soviet bukan menyerukan sebuah konflik bersenjata.

Pada bulan-bulan berikutnya, dua demonstrasi yang menentang Pemerintahan Sementara oleh kelompok pekerja dan tentara yang didukung Bolshevik terjadi di Petrograd (sekarang Sankt Peterburg). Meskipun demikian, para pemimpin Soviet Petrograd dan Pemerintahan Sementara tetap lebih berpengaruh daripada pendukung Lenin.

Namun, setelah upaya kudeta yang dipimpin oleh Jenderal Lavr Kornilov dari sayap kanan berakhir gagal, situasi segera berubah drastis pada musim gugur. Dukungan publik untuk kaum kiri tumbuh dan kaum Bolshevik memperoleh kursi mayoritas di Petrograd Soviet.

Pada bulan Oktober, didorong oleh momentum ini, kaum Bolshevik menggulingkan Pemerintahan Sementara dan merebut kekuasaan di Petrograd di bawah nama Kongres Soviet Seluruh Rusia Kedua. Lenin telah mengubah arah partai tersebut pada bulan April 1917, dan lagi-lagi memainkan peran yang menentukan pada bulan Oktober saat dia meyakinkan rekan-rekannya yang masih ragu bahwa Bolshevik berpotensi merebut kekuasaan.


Sumber: Russia Beyond/Alexéi Timoféichev

Tags: #komunis#Lenin#revolusi#rusia
Share42SendShare

Related Posts

Kebahagiaan Berasal dari Keyakinan dalam Diri

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Pernahkah Anda berkata pada diri sendiri saat marah, ‘Saya tidak boleh marah?' Atau mungkin ketika Anda merasa sedikit sedih,...

Mengapa Orang Terlihat Serius dan Tidak Tersenyum di Foto-foto Kuno?

30/04/2023

PIRAMIDA.ID- Foto-foto pertama diambil pada akhir tahun 1820-an. Tetapi sampai tahun 1920-an, tampaknya orang-orang mulai “belajar” tersenyum saat di foto....

Bagaimana Asal Usul Jabat Tangan?

02/04/2023

PIRAMIDA.ID- Kita sudah begitu terbiasa berjabat tangan dengan orang lain, kita hampir tidak memikirkan bagaimana, di mana, dan mengapa kebiasaan...

Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Marcus Aurelius lahir pada 26 April 121 Masehi di Roma dengan nama lahir Marcus Annius Verus. Perjalanan hidupnya membuat...

Melihat Penghasilan Lenin dan Stalin

22/08/2022

PIRAMIDA.ID- Ketika para pemimpin Soviet pertama berkuasa, mereka menyiarkan slogan-slogan seperti “Tanah untuk Petani! Pabrik untuk Para Pekerja!” dan berjanji bahwa...

Sekilas tentang Abad Kegelapan: Apakah Kesenian juga Menjadi “Gelap”?

04/07/2022

PIRAMIDA.ID- Setelah kekaisaran raksasa Romawi Kuno perlahan menyusut hingga akhirnya tumbang dan hilang di tahun 476 M, maka hingga bertahun-tahun...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba