Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Juli 19, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Kabar Desa

Lumbung Jea, Modal Masyarakat Adat Batak Jaga Ketahanan Pangan Saat Pandemi

by Redaksi
16/07/2020
in Kabar Desa
132
SHARES
945
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Kearifan lokal yang tumbuh mengakar kuat di desa-desa adat di Batak terbukti mampu menjawab berbagai tantangan di masa pandemi COVID-19. Mulai dari sistem ketahanan pangan, ingatan kolektif yang diwariskan secara turun-temurun, hingga pada tuntunan bagaimana bersikap menghadapi situasi yang serba sulit.

Dalam hal ketahanan pangan, masyarakat adat Batak memiliki ‘senjata’ bernama Lumbung Jea.

Lumbung Jea adalah tempat penyimpanan cadangan pangan berupa beras yang digunakan untuk mengantisipasi musim paceklik. Selain itu, lumbung jea juga akan digunakan pada masa-masa sulit seperti halnya ketika pandemi sekarang ini.

Hal itu diungkapkan Manguji Nababan, perwakilan Desa Adat Batak dalam webinar Festival Kebudayaan Desa yang berlangsung pada Rabu (15/7/2020).

Menurut Manguji, masyarakat adat Batak secara umum sebenarnya tidak mengalami masalah soal ketahanan pangan. “Desa adat Batak dihuni masyarakat agraris, sehingga masalah ketahanan pangan tidak menjadi masalah,” katanya.

Lantaran kondisi itu pula, masyarakat adat Batak tidak mengalami tantangan soal pembatasan jarak.

“Itu terlaksana secara otomatis karena mereka kebanyakan di ladang masing-masing, jadi sistem kondisi desa yang agraris itu sudah menjadi sebuah pertahanan dalam mengantisipasi penyebaran virus,” tambahnya.

Ada lagi kearifan lokal lainnya yang diaplikasikan saat pandemi ini.

Yakni petuah yang mengajarkan mereka untuk hidup berhemat. Manguji mengilustrasikan dengan kalimat ‘lebih baik memakan tidak terlalu banyak tetepi tidak terputus stok makanan”.

Langkah-langkah yang mereka lakukan ini tak terlepas dari ingatan kolektif masyarakat tentang adanya wabah kolera tahun 1820. Kala itu, ratusan ribu orang meninggal akibat serangan wabah kolera yang beraal dari India kemudian menyebar ke berbagai negara di Asia, termasuk di antaranya menyerang wilayah Batak di Indonesia.

Ingatan kolektif masyarakat Batak tentang serangan wabah itu masih terjaga sampai sekarang. Sehingga mereka tahu benar apa yang harus dilakukan untuk memutus mata rantai penularan.

Misalkan dengan sistem isolasi mandiri, penjagaan di gerbang-gerbang desa untuk mendata pendatang, mengadakan penyuluhan bersama pemerintahan setempat serta memperkuat solideritas antar warga.

Dengan begitu, Manguji yakin bahwa tantangan dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini sudah menemukan jawabannya lewat berbagai tinggalan leluhur yang terjaga dari generasi ke generasi hingga sekarang. (*)


Sumber: Kongres Kebudayaan Desa.

Tags: #Batak#BudayaDesa
Share53SendShare

Related Posts

Pasca Turut ‘Gembosi’ Dana Desa Simalungun, Kepala Inspektorat Takut Beri Penjelasan

21/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Roganda Sihombing Kepala Inspektorat kabupaten Simalungun 'kebakaran jenggot' pasca diberitakan media ini pada hari Rabu (20/12) dengan judul...

Korwil PP GMKI Apresiasi Polda Sumut OTT Anggota Bawaslu

18/11/2023

Piramida.id|Medan - Azlansyah Hasibuan (AZ) Anggota Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh...

Pangulu Buntu Bayu Simalungun ‘Goreng’ Dana Desa

30/10/2023

Piramida.id|Simalungun - Kegiatan rabat beton jalan sepanjang 250 meter dengan lebar 3.0 meter di nagori Buntu Bayu kecamatan Hatonduhan, kabupaten...

Pemuda Desa memiliki Potensi: Ayo Bergeraklah!

11/03/2021

Andry Napitupulu* PIRAMIDA.ID- Pemuda desa yang ada di berbagai daerah indonesia sangatlah minim untuk bergerak, padahal potensi pemuda desa sangatlah...

Peningkatan Ekonomi Nasional: Pentingnya Teknologi Pertanian di Pedesaan

22/01/2021

Tulus Panggabean* PIRAMIDA.ID- Indonesia merupakan negara agraris di mana sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani, menjadikan pertanian sebagai...

Sihaporas: Desa adalah Masa Depan Pemuda dan Pemuda adalah Masa Depan Desa

29/11/2020

Tulus Panggabean* PIRAMIDA.ID- Masyarakat desa memiliki kewajiban dalam membangun dan memelihara lingkungan desa, hal tersebut termaktub dalam UU No. 6...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

GASPUL Aksi Depan Mabes Polri, Tuntut Evaluasi Jajaran Polda Lampung Dan Perlindungan Ruang Akademik

18/07/2025
Edukasi

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025
Berita

Koordinator Wilayah 2 Sumbagsel Serukan Evaluasi Total POLDA Lampung

15/07/2025
Berita

Suara dari Bonapasogit: Gereja dan Masyarakat Sipil Serukan Penutupan PT TPL

15/07/2025
Berita

Jadi Rumah Perjuangan Baru Aktivis Muda Jakarta, Ratusan Aktivis Cipayung dan BEM Resmi Gabung di Golkar

15/07/2025
Berita

Anies Baswedan Hadir Pada RAPIMNAS I Gerakan Rakyat, Ketua DPP Gerakan Rakyat Sebut Nama Tom Lembong

13/07/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba