Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Oktober 13, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Meninjau Kiprah Pemuda Indonesia dalam Sektor Pertanian

by Redaksi
15/01/2022
in Dialektika, Ekosospolbud
102
SHARES
725
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Sebanyak 64,92 juta jiwa pemuda Indonesia merupakan aset yang memiliki kiprah penting bagi kemajuan Indonesia dalam berbagai sektor ekonomi, tanpa terkecuali sektor pertanian. Namun pada kenyataannya, minat pemuda berkiprah di sektor pertanian tidak lebih populer dibandingkan dengan sektor industri dan jasa.

Meskipun lapangan usaha pertanian masih menjadi primadona dengan menyerap banyak tenaga kerja yakni 37,13 juta penduduk di Indonesia pada tahun 2021, namun rata-rata umur penduduk yang bekerja di sektor ini sudah tidak dapat dikatakan muda lagi yaitu di kisaran umur 46 tahun.

Padahal, hampir seperempat total penduduk Indonesia merupakan kaum pemuda dan Indonesia berpeluang memperoleh bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan. Golongan penduduk berusia 16 sampai 30 tahun ini merupakan kelompok usia produktif yang dibutuhkan kontribusinya sebagai agen perubahan dan mengisi berbagai peran penting di masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2021, hanya 19,18 persen pemuda yang bekerja di sektor pertanian. Sementara itu 25,02 persen di antaranya bekerja di sektor industri dan mayoritas sebesar 55,80 persen bekerja di sektor jasa.

Pemuda yang bekerja di sektor pertanian memiliki kisaran penghasilan yang bervariasi. Mayoritas pemuda yang bergerak di sektor ini memiliki penghasilan antara 1 hingga kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan persentase 36,55 persen. Sementara 36,15 persen di antaranya memiliki penghasilan di bawah 1 juta per bulan.

Pemuda Papua sebagian besar bekerja di sektor pertanian

Papua menduduki peringkat pertama sebagai provinsi dengan jumlah pemuda bekerja di sektor pertanian terbanyak di Indonesia. Total pemuda Papua bekerja di sektor pertanian mencapai 73,05 persen pada tahun 2021.

Kemudian di posisi ke-2, sebesar 45,97 persen pemuda di Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja di sektor pertanian. Persentase ini memiliki jarak yang cukup jauh bila dibandingkan dengan Papua di posisi ke-1.

Kalimantan Barat menempati posisi ke-3 dengan persentase pemuda yang bekerja di sektor pertanian sebesar 37,46 persen. Berikutnya, Sulawesi Barat berada di posisi ke-4 dengan persentase sebesar 36,87 persen dan Sulawesi tengah di posisi ke-5 yakni sebesar 34,97 persen.

Sementara itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan persentase pemuda bekerja di sektor pertanian paling kecil yakni sebesar 0,40 persen pada tahun 2021.

Mayoritas pemuda di sektor pertanian tidak tamat SD

Saat ini, mayoritas pemuda yang bekerja di sektor pertanian masih didominasi dari daerah pedesaan yakni sebesar 37,13 persen. Bila ditinjau menurut tingkat pendidikan, lebih dari setengah total pemuda yang bekerja di sektor pertanian, tepatnya sebesar 57,62 persen tidak menamatkan pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD).

Fakta lain mengungkapkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, jumlah pemuda yang berkecimpung di sektor pertanian menjadi semakin sedikit. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2021, di mana hanya 3,81 persen pemuda tamat pendidikan di jenjang perguruan tinggi yang menempuh karir di sektor pertanian.

Beberapa stigma beredar di masyarakat mengenai prospek sektor pertanian yang tidak menjanjikan. Stigma ini mendorong kurangnya minat pemuda untuk mengembangkan sektor pertanian dibandingkan dengan sektor industri maupun jasa.

Akibatnya, produktivitas tenaga kerja khususnya pemuda di sektor pertanian relatif paling rendah dibandingkan sektor lainnya. Padahal sektor pertanian memiliki peran vital di Indonesia yang notabene statusnya adalah negara agraris.

Sektor pertanian berpengaruh besar dalam hal menunjang ketahanan pangan, stabilitas nasional, serta penghasil devisi negara. Kekayaan Indonesia dalam sektor ini seharusnya bisa menjadi modal yang kuat untuk memacu pertumbuhan ekonomi negara.

Adopsi teknologi dan kontribusi gagasan dari generasi muda terus dibutuhkan untuk memajukan sektor pertanian ke tingkat yang lebih tinggi. Kontribusi pemuda juga dibutuhkan untuk menghapus stigma di masyarakat mengenai sektor pertanian, sehingga regenerasi pekerja di sektor ini dapat terus tumbuh seiring berjalannya waktu.(*)


Good News From Indonesia

Share41SendShare

Related Posts

Menantang Narasi Pikiran Ferry Irwandi Desak Reformasi Total Polri

05/09/2025

PIRAMIDA.ID - Seruan Ferry Irwandi dalam beberapa media berita online yang mendesak “reformasi total Polri” terdengar lantang, tetapi jika ditelisik...

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Petani Kopi: Penjaga Lingkungan dan Intelektualitas

29/04/2023

PIRAMIDA.ID- Tanaman kopi, mungkin satu-satunya tanaman yang dikembangkan Belanda yang memberikan pengaruh positif terhadap peradaban bangsa Indonesia....

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Massa Aksi Lempar Tomat Ke Gedung KPK, Ketua KPK Jangan Jadi Tameng Koruptor! Tetapkan Yaqut Jadi Tersangka!

13/10/2025
Berita

Membajak Reformasi Lewat Isu Reformasi Polri

13/10/2025
Berita

Gelar Musda Ke-XIV di Ruang Serbaguna Pemko, Frengki Simanjuntak Terpilih Sebagai Ketua KNPI Pematangsiantar

11/10/2025
Berita

Sinergi dari Jalanan, Ketika Kapolda Metro Menghidupkan Ruh Kebersamaan

11/10/2025
Berita

Aktivis 98 Serukan: Hentikan Narasi Provokatif Bubarkan Polri

10/10/2025
Berita

Jelang Musda Ke-XIV, KNPI Siantar Gelar RAPIMPURDA di Gedung MUI, Dihadiri OKP & OKI Serta Dibuka Pengurus SUMUT

10/10/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx