Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, September 18, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Pahlawan Revolusi dari Timur Indonesia, Leimena

by Redaksi
28/02/2022
in Dialektika
107
SHARES
761
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Ticklas Babua-Hodja*

PIRAMIDA.ID- Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki pelbagai latar berlakang tokoh revolusi untuk perjuangan bangsa Indonesia. Pergolakan melawan penjajah selama 350 tahun bukanlah hal yang mudah ketika perlawanan tanpa memberi diri.

Leimena, yang dikenal sebagai founding fathers dalam dunia pergerakan mahasiswa Kristen, yakni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sekaligus pendiri Partai Kristen Indonesia (Parkindo) salah satu pejuang yang gigih mengutarakan gagasannya yang dipakai sampai saat ini, yakni Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Sosok yang bisa dikatakan dokter bangsa ini adalah represantasi dari seluruh kalangan muda Kristen di Indonesia yang mana harus merasa pantas dan bisa meneruskan perjuangan bapak bangsa. Cendekiawan oikumenis dan nasionalis merupakan cikal bakal dari perjuangan Leimena yang terus mengakar dan terap berkobar. Secara kebetulan dan gamblang, saya dilahirkan tepat pada tanggal 06 Maret 1999 tepat di mana dr. Johannes Leimena dilahirkan.

Dr. Johannes Leimena (6 Maret 1905-29 Maret 1977) adalah seorang dokter, politisi, dan pahlawan nasional Indonesia. Ia tercatat sebagai salah satu menteri yang menjabat paling lama selama pemerintahan presiden Soekarno, dengan total masa jabatan hampir 20 tahun. Leimena duduk dalam 18 kabinet yang berbeda, dimulai dari Kabinet Sjahrir II (1946) sampai Kabinet Dwikora III (1966), baik sebagai Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, Menko Distribusi, Wakil Menteri Pertama maupun Menteri Sosial.

Di luar itu, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante, dan mengetuai Partai Kristen Indonesia (Parkindo) antara 1950 hingga 1961.

Leimena berasal dari Ambon, Maluku, dari sebuah keluarga Kristen dengan orang tua yang berprofesi sebagai guru. Pada usia dini, ia pindah ke Cimahi tahun 1914 dan tak lama kemudian Batavia untuk melanjutkan sekolahnya. Ia turut serta dalam pergerakan kebangkitan nasional, sebagai anggota Jong Ambon dan sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua.

Dalam perihal keagamaan, Leimena juga aktif dalam gerakan oikumene. Selulusnya dari STOVIA tahun 1930, ia bekerja di berbagai rumah sakit, mulai di Batavia sebelum pindah ke Bandung. Selama pendudukan Jepang, ia menjabat sebagai direktur rumah sakit di Purwakarta dan Tangerang.

Selama Revolusi Nasional Indonesia, Leimena memulai karirnya dalam pemerintah sebagai Wakil Menteri Kesehatan, lalu sebagai Menteri Kesehatan. Ia juga merupakan seorang diplomat yang diutus ke perundingan-perundingan, seperti Linggarjati, Renville, Roem-Roijen, dan Konferensi Meja Bundar. Leimena membantu pendirian Parkindo selama masa ini, dan mulai menjadi ketua umum sejak 1950.

Dalam karirnya sebagai Menkes, Leimena memprioritaskan pencegahan penyakit di wilayah pedesaan dan melandasi sistem Puskesmas yang kini ada. Leimena juga sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Distribusi, sebagai salah satu menteri yang paling dekat ke Presiden Soekarno.

Leimena sangat terdampak oleh peristiwa-peristiwa Gerakan 30 September 1965 mengingat rumahnya sempat diserang. Dalam pertemuan-pertemuan yang berlangsung seusai peristiwa tersebut, Leimena dianggap telah memberikan nasihat yang mencegah pecahnya perang saudara kepada Soekarno. Ia juga menyaksikan penandatanganan Supersemar pada 1966.

Selama masa Orde Baru, Leimena tidak lagi menjabat menteri, tetapi ia masih aktif dalam politik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung sementara banyak koleganya yang dipenjarakan. Ia wafat pada tahun 1977 dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010.

Kini 117 tahun tahun telah berlalu, 06 Maret 2022 tepat tanggal kelahiran bapak perjuangan bangsa, Dr. Johannes Leimena yang juga kelahiran saya sebagai kader Kristen yang berproses di wadah belajar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di mana itu salah satu buah pikiran dari Leimena itu sendiri. Kiranya menjadi cerminan bagi seluruh anak muda Kristen Indonesia agar terus kobarkan api perjuangan oikumenis dan nasionalis.

Penulisan kali ini bukan semata-mata untuk menyamakan nafas perjuangan Leimena dan saya. Hanya saja ini adalah bagian dari bentuk pengabdian dan pengabadian Leimena yang coba dikemas agar segala tindakan Leimena tetap mengakar pada tubuh bangsa dan negara. Nasionalis, oikumenis, sosialis, dan religius bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selamat Hari Ulang Tahun Bapak Bangsa, Dr. Johannes Leimena!


Penulis merupakan Kader GMKI Cab. Jailolo. Aktif menulis opini dan esai di berbagai media.

Tags: #analisis#GMKI#jailolo#leimena#menkes#opini#Pahlawan
Share43SendShare

Related Posts

Menantang Narasi Pikiran Ferry Irwandi Desak Reformasi Total Polri

05/09/2025

PIRAMIDA.ID - Seruan Ferry Irwandi dalam beberapa media berita online yang mendesak “reformasi total Polri” terdengar lantang, tetapi jika ditelisik...

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Ungkap Kasus Peredaran dan TPPU Narkoba, BNN Amankan Aset Puluhan M dan Musnahkan Barang Bukti Narkotika

15/09/2025
Berita

Mahasiswa STGH Tegas: Dukung Ephorus HKBP Tutup TPL

14/09/2025
Berita

BNN RI Bergerak Cepat: 18 Hari, 11 Jaringan Narkotika Dilumpuhkan

13/09/2025
Sorot Publik

Dakwah Habib Rizieq Hak Konstitusional, ILAJ Minta Polres Tangkap Yang Menghalangi Kebebasan Beragama di Siantar

12/09/2025
Berita

Gagal Ungkap Kasus Dugaan Pungli : Anak Muda Simalungun Desak Kejati Sumut Copot Kajari dan Kasi Pidsus Kab. Simalungun

12/09/2025
Berita

17 Oktober Kasus Selesai, Kajari diminta mundur Jika tak tepati janji

12/09/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx