Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Agustus 25, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Pariwisata Danau Toba

by Redaksi
28/04/2023
in Sorot Publik
101
SHARES
723
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Thompson Hs

PIRAMIDA.ID- Bicara tentang pariwisata Danau Toba sangatlah menarik. Daya tarik Danau Toba itu sendiri yang bikin menarik, selain daya tolak yang ditimbulkannya.

Apa sajakah daya tarik Danau Toba itu? Daya tarik pertama adalah keindahan alamnya.

Keindahan alam itu selalu diterjemahkan dalam berbagai program pariwisata, selain promosi kekayaan budaya yang masih dapat dikemas untuk konsumsi dan tontonan pariwisata.

Daya tarik kedua Danau Toba adalah sejarah geologisnya. Sehingga sejak 2012 mulai diperjuangkan untuk menjadi bagian dari trend geopark global yang disertifikasi UNESCO pada Juli 2020 lalu.

Nah, kurang apa lagi daya tarik Danau Toba selain kedua fakta itu? Dari tahun ke tahun perhatian dan kunjungan mungkin dapat dilihat melalui statistik dan entri di google.

Anak-anak Tongging ikut bersihkan Danau Toba pada November 2020 lalu/istimewa

Parapat merupakan pintu gerbang pertama dalam sejarah pariwisata Danau Toba, terutama di masa kolonial Belanda dan Jepang. Sedangkan pariwisata Danau Toba di tangan pemerintah Indonesia baru mencuat pada tahun 1970-an. Bayangkan, Parapat di masa kolonial dengan saat ini!

Di masa kolonial tentu saja belum ada usaha keramba, kecuali penangkapan dan penjualan ikan secara tradisional. Sedangkan saat ini kemiskinan dengan cara tradisional menjadi salah satu daya tolak dari sekitar Danau Toba.

Percuma bicara keindahan alam dan supervulcano yang tersiar dan mempengaruhi dunia. Begitukah?

Di zaman kolonial juga tidak ada perambahan hutan di sekitar Danau Toba. Padahal bangunan tradisional membutuhkan bahan alami dan kayu-kayu pilihan bermutu.

Rumah-rumah adat, Sopo, dan Bale pada saat ini malahan sudah bisa dibuat dari bahan-bahan modern dan semen. Tinggal arsiteknya saja yang perlu dipilih untuk memastikan warna lokal yang dibutuhkan untuk tujuan pariwisata.

Hotel-hotel dan penginapan dengan warna lokal di Parapat betul-betul sudah mengalami modifikasi kalau tidak elok dianggap mengalami modernisasi. Orang bilang mau ke Parapat sampai tahun 1980-an maksudnya adalah berwisata ke Danau Toba.

Mengatakan langsung ke Danau Toba belum bergengsi dibandingkan ke Parapat. Di mana-mana orang Parapat bisa dianggap lebih memungkinkan dibandingkan orang Siantar yang terstigma karena premannya.

Perambah dan Keramba

Setiap ada perwakilan pemerintah pusat datang ke Danau Toba dan terkait dengan pariwisata pasti selalu muncul harapan agar pemulihan Danau Toba jangan cuma di ujung lidah.

Perambahan hutan sudah pasti merusak keindahan alam atau habitasi di kawasan Danau Toba sejak 30 tahun terakhir. Perambahan hutan yang 30 tahun sudah kalah dengan titik berangkat pemerintah tahun 1970-an untuk membangun pariwisata Danau Toba.

Ini di mana salahnya? Bahkan pada masa PRRI saja bukit-bukit dan hutan ditanami dengan pinus. Malah saat pariwisata Danau Toba masih berkembang sampai ke Tuktuk Samosir perambah hutan diikuti oleh usaha keramba dengan dalih investasi.

Mungkin perambahan hutan belum dipromosikan sebagai bagian dari investasi sejak 30 tahun lalu.

Sedangkan usaha keramba yang menjadi tontonan khusus dalam pariwisata Danau Toba belum termasuk dalam kerangka investasi, kecuali hanya modal atau sumber uang untuk kepentingan lokal di Sumatera Utara.

Masyarakat di kawasan Danau Toba selalu mencoba optimis setiap ada kunjungan perwakilan pemerintah dari Jakarta. Itu kelihatan kembali mulai terbingkai dengan kedatangan Presiden Jokowi sampai berapa kali ke kawasan Danau Toba.

Jadi semakin berkali-kali pejabat dan tamu pemerintah pusat datang ke kawasan Danau Toba, masyarakat akan melihat kebijakan dan kebajikan yang dianggap akan melepaskan mereka dari bayang-bayang kemiskinan secara material.

Selain lepas dari kemiskinan material itu, mereka tidak ingin terjebak dalam kemiskinan gaya yang dituntut dalam dunia pariwisata. Bagaimana itu bisa dibuktikan?(*)


Penulis merupakan sastrawan Sumatera Utara.  Direktur Pusat Latihan Opera Batak (PLOt).

Tags: #alam#Danautoba#Pariwisata
Share40SendShare

Related Posts

KPK pilih Sindi Pramita dan Gading Simangunsong wakili Sumatera Utara di Bootcamp Antikorupsi 2025

24/08/2025

PIRAMIDA.ID- Dua aktivis muda Sumatera Utara dipilih engikuti event nasional antikorupsi. Berdasarkan surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor B/5278/DKM.01.03/80-84/08/2025, Sindi...

Polri Tetap Solid, Komrad Pancasila: Semua Pihak Mendukung Keputusan Kapolri

08/08/2025

PIRAMIDA.ID – Di tengah riuhnya isu liar yang beredar di media sosial terkait mutasi jabatan Irjen Karyoto, publik justru menyaksikan...

AMPI Bergerak, Bahlil Dinilai Jadi Inspirasi Kader Muda Partai Golkar

07/08/2025

PIRAMIDA.ID - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mendapat apresiasi dari kader muda atas perannya yang dinilai mampu menginspirasi generasi...

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

KPK pilih Sindi Pramita dan Gading Simangunsong wakili Sumatera Utara di Bootcamp Antikorupsi 2025

24/08/2025
Berita

KNPI Simalungun Dukung Penuh Kejari untuk Segera Tuntaskan Dugaan Penyalagunaan Dana Hibah oleh Kaban Kesbangpol dan Dispora

22/08/2025
Berita

KNPI Dukung Investasi KEK Sei Mangkei Wujudkan Simalungun Maju

22/08/2025
Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025
Berita

Rektor USI Berangkatkan 664 Mahasiswa/i USI dan 100 DPL Ikuti Program Kampus Berdampak Tahun 2025

16/08/2025
Berita

Dari Skandal Akademik ke Dugaan Politik Curang: Gelombang Penolakan Pradana di Pemilihan ILUNI UI 2025

15/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx