Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Desember 2, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Pariwisata Danau Toba

by Redaksi
28/04/2023
in Sorot Publik
101
SHARES
720
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Thompson Hs

PIRAMIDA.ID- Bicara tentang pariwisata Danau Toba sangatlah menarik. Daya tarik Danau Toba itu sendiri yang bikin menarik, selain daya tolak yang ditimbulkannya.

Apa sajakah daya tarik Danau Toba itu? Daya tarik pertama adalah keindahan alamnya.

Keindahan alam itu selalu diterjemahkan dalam berbagai program pariwisata, selain promosi kekayaan budaya yang masih dapat dikemas untuk konsumsi dan tontonan pariwisata.

Daya tarik kedua Danau Toba adalah sejarah geologisnya. Sehingga sejak 2012 mulai diperjuangkan untuk menjadi bagian dari trend geopark global yang disertifikasi UNESCO pada Juli 2020 lalu.

Nah, kurang apa lagi daya tarik Danau Toba selain kedua fakta itu? Dari tahun ke tahun perhatian dan kunjungan mungkin dapat dilihat melalui statistik dan entri di google.

Anak-anak Tongging ikut bersihkan Danau Toba pada November 2020 lalu/istimewa

Parapat merupakan pintu gerbang pertama dalam sejarah pariwisata Danau Toba, terutama di masa kolonial Belanda dan Jepang. Sedangkan pariwisata Danau Toba di tangan pemerintah Indonesia baru mencuat pada tahun 1970-an. Bayangkan, Parapat di masa kolonial dengan saat ini!

Di masa kolonial tentu saja belum ada usaha keramba, kecuali penangkapan dan penjualan ikan secara tradisional. Sedangkan saat ini kemiskinan dengan cara tradisional menjadi salah satu daya tolak dari sekitar Danau Toba.

Percuma bicara keindahan alam dan supervulcano yang tersiar dan mempengaruhi dunia. Begitukah?

Di zaman kolonial juga tidak ada perambahan hutan di sekitar Danau Toba. Padahal bangunan tradisional membutuhkan bahan alami dan kayu-kayu pilihan bermutu.

Rumah-rumah adat, Sopo, dan Bale pada saat ini malahan sudah bisa dibuat dari bahan-bahan modern dan semen. Tinggal arsiteknya saja yang perlu dipilih untuk memastikan warna lokal yang dibutuhkan untuk tujuan pariwisata.

Hotel-hotel dan penginapan dengan warna lokal di Parapat betul-betul sudah mengalami modifikasi kalau tidak elok dianggap mengalami modernisasi. Orang bilang mau ke Parapat sampai tahun 1980-an maksudnya adalah berwisata ke Danau Toba.

Mengatakan langsung ke Danau Toba belum bergengsi dibandingkan ke Parapat. Di mana-mana orang Parapat bisa dianggap lebih memungkinkan dibandingkan orang Siantar yang terstigma karena premannya.

Perambah dan Keramba

Setiap ada perwakilan pemerintah pusat datang ke Danau Toba dan terkait dengan pariwisata pasti selalu muncul harapan agar pemulihan Danau Toba jangan cuma di ujung lidah.

Perambahan hutan sudah pasti merusak keindahan alam atau habitasi di kawasan Danau Toba sejak 30 tahun terakhir. Perambahan hutan yang 30 tahun sudah kalah dengan titik berangkat pemerintah tahun 1970-an untuk membangun pariwisata Danau Toba.

Ini di mana salahnya? Bahkan pada masa PRRI saja bukit-bukit dan hutan ditanami dengan pinus. Malah saat pariwisata Danau Toba masih berkembang sampai ke Tuktuk Samosir perambah hutan diikuti oleh usaha keramba dengan dalih investasi.

Mungkin perambahan hutan belum dipromosikan sebagai bagian dari investasi sejak 30 tahun lalu.

Sedangkan usaha keramba yang menjadi tontonan khusus dalam pariwisata Danau Toba belum termasuk dalam kerangka investasi, kecuali hanya modal atau sumber uang untuk kepentingan lokal di Sumatera Utara.

Masyarakat di kawasan Danau Toba selalu mencoba optimis setiap ada kunjungan perwakilan pemerintah dari Jakarta. Itu kelihatan kembali mulai terbingkai dengan kedatangan Presiden Jokowi sampai berapa kali ke kawasan Danau Toba.

Jadi semakin berkali-kali pejabat dan tamu pemerintah pusat datang ke kawasan Danau Toba, masyarakat akan melihat kebijakan dan kebajikan yang dianggap akan melepaskan mereka dari bayang-bayang kemiskinan secara material.

Selain lepas dari kemiskinan material itu, mereka tidak ingin terjebak dalam kemiskinan gaya yang dituntut dalam dunia pariwisata. Bagaimana itu bisa dibuktikan?(*)


Penulis merupakan sastrawan Sumatera Utara.  Direktur Pusat Latihan Opera Batak (PLOt).

Tags: #alam#Danautoba#Pariwisata
Share40SendShare

Related Posts

Pemerintah Jangan Dikelola Seperti Perusahaan Rentenir

02/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Partai Hanura Dewan Pimpinan Cabang (DPC) kabupaten Simalungun kembali mendesak pihak Pemkab (Bupati) agar segera membayarkan gaji Pangulu...

Indonesia Berduka,Kodrat Shah Ketua PP Sumut Tutup Usia

01/12/2023

Piramida.id|Medan - Indonesia berduka, Kodrat Shah  yang merupakan Sekjen DPP Partai Hanura periode 2021-2024 meninggal dunia di rumah sakit Abdi...

PAC Bosar Maligas Siap Menangkan Elkananda Shah di Pemilu 2024

29/11/2023

Piramida.id|Simalungun - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Bosar Maligas, Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Simalungun, selenggarakan rapat pemilihan pengurus (RPP) Selasa (28/11/2023)...

Raup Puluhan Juta Per Hari, Narkoba Salim Tantang Polres Simalungun

27/11/2023

Piramida.id|Simalungun - Ketakutan dan kecemasan warga Simalungun akan maraknya peredaran Narkoba jenis Sabu sepertinya tidak berujung dan masih akan selalu...

Dana BOS SMA Bintang Timur Patut Dipertanyakan,Kepsek Malah Diam

27/11/2023

Piramida.id|Siantar - Alokasi dana bantuan operasional siswa (BOS) Sekolah Menengah Atas (SMA) Bintang Timur Pematangsiantar (Sumut) pada tahun 2020-2021 khususnya,...

Rumah Baca Pelita Bangsa Sukses laksanakan Fun Games Teacher Day

26/11/2023

Piramida.id|Simalungun - Kegiatan Fun Games Teacher Day dilaksanakan oleh Rumah Baca Pelita Bangsa dalam semarak merayakan hari Guru Nasional 2023....

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Pemerintah Jangan Dikelola Seperti Perusahaan Rentenir

02/12/2023
Berita

Indonesia Berduka,Kodrat Shah Ketua PP Sumut Tutup Usia

01/12/2023
Berita

PAC Bosar Maligas Siap Menangkan Elkananda Shah di Pemilu 2024

29/11/2023
Berita

Raup Puluhan Juta Per Hari, Narkoba Salim Tantang Polres Simalungun

27/11/2023
Berita

Dana BOS SMA Bintang Timur Patut Dipertanyakan,Kepsek Malah Diam

27/11/2023
Berita

Rumah Baca Pelita Bangsa Sukses laksanakan Fun Games Teacher Day

26/11/2023

Populer

Berita

Peristiwa Keributan di Bitung, Ketua Umum GMKI: Kita Semua Bersaudara

26/11/2023
Berita

Pemerintah Jangan Dikelola Seperti Perusahaan Rentenir

02/12/2023
Berita

Dana BOS SMA Bintang Timur Patut Dipertanyakan,Kepsek Malah Diam

27/11/2023
Berita

Raup Puluhan Juta Per Hari, Narkoba Salim Tantang Polres Simalungun

27/11/2023
Berita

PAC Bosar Maligas Siap Menangkan Elkananda Shah di Pemilu 2024

29/11/2023
Dialektika

Kesehatan Mental & Jiwa dalam Perspektif Sosiologi & Hukum

05/07/2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba