Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Juli 10, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Cerpen: 1998

by Redaksi
24/08/2020
in Pojokan
Ilustrasi/Akun Twitter @Nobodycorp

Ilustrasi/Akun Twitter @Nobodycorp

145
SHARES
1k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Yudhie Haryono*

PIRAMIDA.ID- Siapa yang lupa tahun itu? Ketika tunas baru mulai mekar hancurkan tembok. Juga gilas si begundal bersenjata yang takut perang tapi hobi menindas rakyat. Maka lima tahun sebelumnya aku mendapati senyum manismu.

Tepatnya 1993. Tak ada purnama selain engkau. Tak ada bunga selain dirimu. Engkaulah konello si es jilat pemberi nikmat. Tetapi kita berjumpa sekali dua kali saja. Selebihnya, engkau entah di mana. Tak ada kabar berita. Ya. Surat-suratku tak pernah berjawab. Salam manisku bertepuk sebelah kaki. Aku tahu, berderet-deret lelaki antri.

Tahun-tahun itu aku dua kali ditangkap vulisi karena memimpin demo revolusi Mei. Tapi, saat di penjara, engkau tak pernah ada. Kata inteljen, kau sibuk berpramuka. Maka, aku musuh Soeharto, kau netral rupanya.

Kau tahu kenapa aku dan kawan-kawan berontak? Sebab keberhasilan ekonomi maupun infrastruktur Orde Baru tidak diimbangi dengan pembangunan mental (character building) para pelaksana pemerintahan (birokrat), aparat keamanan maupun pelaku ekonomi (pengusaha dan konglomerat).

Klimaksnya, pada tahun 1997, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) menjadi budaya (bagi penguasa, aparat dan penguasa). Itulah yang mendorongku menggerakkan reformasi karena menyaksikan ketidakadilan di bidang politik, ekonomi, dan hukum.

Lahirlah sembilan agenda reformasi yang disuarakan oleh kami semua mahasiswa angkatan 1998 yangg meliputi: 1)Pengadilan terhadap Soeharto dan kroni-kroninya; 2)Laksanakan amandemen UUD 1945; 3)Hapuskan Dwi Fungsi ABRI; 4)Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya; 5)Tegakkan supremasi hukum; 6)Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN; 7)Potong satu generasi; 8)Land reform; 9)Tegakkan arsitektur ekonomi politik pancasila.

Lalu. 22 tahun kemudian. Tiba-tiba kini dunia tak jadi kiamat. Sebab kudengar nyanyi ceria darimu sepanjang waktu. Sedalam samudra telah aku selami. Setinggi langit di angkasa telah kuarungi. Sepanjang kehidupanku aku mencari. Sebentuk kelembutan hati cinta sejati.

Kini usai sudah segala penantian panjangku. Setelah temukan dirimu duhai kekasihku. Hanya di hatimu akan kulabuhkan hidupku. Karena kaulah cinta terakhirku.

Berjuta kejora terangi gelap malamku. Tetap tak seindah cahaya mata hatimu. Sebab malam-malamku kini jadi terang. Sebab gelapku kini berakhir. Kau bicara di telingaku, “masa lalu hanyalah masa depan yang pergi sementara. Menemani dan menemukanmu adalah takdir dan wahyu.”

Memang, masa lalu tak menyimpan apa-apa kecuali rindu. Sebab, masa lalu adalah rindu itu sendiri. Maka, rindu mencetak dan memperanak cinta. Tetapi, keduanya tak memberikan apa pun, kecuali keseluruhan dirinya, utuh penuh. Mereka tak mengambil apa-apa, kecuali dari dirinya sendiri. Rindu dan cinta tak memiliki ataupun dimiliki. Karena cinta telah cukup untuk cinta.

Masa depan adalah satu-satunya kebebasan di dunia. Karena masa depan membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alamipun tak bisa mengubah perjalanannya. Hidup kita mestinya bukan masa lalu yg membunuh masa depan. Rindu dan cinta kita mestinya bukan agama yg menjahilkan. Sekolah-sekolah kita mestinya mencerahkan, memerdekakan dan memartabatkan.

Subhanallah. Maha suci alam raya yang luas ini. Yaa Allah. Kini, di waktu yang dingin dan sunyi sepi ini, jika kekasihku yang bijak dan rindu sedang beribadah, terimalah ibadahnya. Jika sedang berdoa, kabulkanlah doanya. Jika sedang bekerja, ringankanlah pekerjaannya. Jika sedang berusaha, hasilkanlah usahanya. Jika sedang sakit, sembuhkanlah. Jika sedang susah, gembirakanlah. Jika sedang malas, bangkitkan semangatnya agar sukses. Jika sedang berjalan, selamatkanlah. Jika sedang cemas, anugrahilah rasa aman. Jika sedang khilaf, sayangi dan ampuni. Jika sedang lupa, ingatkan dan maafkanlah. Yaa Allah, golongkanlah kami sebagai orang yang selalu bersyukur padaMU baik dalam keadaan sempit maupun lapang; duka maupun bahagia. Jagalah rindu kami menjadi rindu padaMU selalu. Amin.

Kasih. Kini, yang berkuasa di republik adalah mereka yang tak tahu Indonesia. Tak punya jasa dan investasi di revolusi Mei. Hanya modal tipu sana tipu sini. Bersetubuh dengan asing-aseng merampok SDA kita. Mewariskan utang tiada tara. Aku sedih. Tapi mau bagamana. Alam raya sedang memihak mereka dan menguji ketabahanku.

Maka, mengingatmu kini adalah membaca Alquran dan menikmati dunia saja. Tak lebih. Tak kurang. Kau tahu, Alquran menyebut kata dunia sebanyak 101 kali disertai dengan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Jumlah kata dunia sebanyak itu membuktikan betapa pedulinya Allah SWT menjelaskan pada manusia tentang kehidupan dunia.

Saat Allah mengingatkan betapa pentingnya dunia, Allah juga mengingatkan dengan batas-batasnya. Firman Allah, “carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu. Janganlah berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS 28:77).

Yank. Ada yang lupa. Akuu rinduuuu pelukanmu yang hangat itu. Sebelum mati, kuingatkan satu hal. Sepertinya engkau melupakan satu hal dalam bercinta. Terkadang kau baru sadar saat seseorang telah merebut yang kau miliki (kekasih, misalnya). Hal yang menjadi milikmu tapi kau abaikan. Hal yang selalu bersamamu, tapi tak begitu kau perhatikan.

Jangan lupa, yang tak dijaga bisa dicuri seketika. Sebab tanpa kamu sadari, banyak orang yang iri atas apa yang kamu miliki. Dan, mereka bisa melakukan apa saja untuk merebutnya darimu. Maka, jika masih sempat, jagalah mereka semua. Itu hidup dan matimu. Bahagia dan sedihmu.

Terakhir, di bumi ini, aku ingin bersamamu, mengaji, mencari rizki, revolusi dan bercinta (sepuasnya). Tapi mungkin ini mimpi. Atau angan-angan orang kalah.(*)


Penulis merupakan Direktur Eksekutif Nusantara Centre. Pendiri PKPK UMP (Pusat Kajian Pancasila dan Kepemimpinan Univ Muhammadiyah Purwokerto).

Tags: #cerpen#refleksi#reformasi
Share58SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Berita

Sekjend DPP GMNI Serukan Umat Islam Untuk Berjihad

05/12/2020
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba