Sumira*
PIRAMIDA.ID- Tepatnya di tahun 2019 dunia telah diguncang wabah Covid-19, penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang dinamai SARS-Cov-2, wabah COVID-19 dimulai pada bulan Desember tahun 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubai di Cina.
Kasus pertama yang dilaporkan di negara China pada pertangahan bulan Januari, pemerintah China memberlakukan lockdown (penutupan akses di sebuah area/daerah baik akses masuk maupun akses keluar) di Wuhan dan beberapa kota lain di negara China sekitaran kota Wuhan.
Di Indonesia kasus ini pertama kali ditemukan pada dua warga negara Indonesia dari kota Depok, awal Maret lalu warga yang dinyatakan positif terkena virus corona. Hal ini dikarenakan lalainya pemerintah menangani situasi pada saat maraknya pandemi Covid-19, akibat dari lalainya pemerintah tersebut Covid-19 menyebar luas di tanah air Indonesia.
Cepatnya penyebaran virus ini di Indonesia menurut juru bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dikarenakan banyak warga yang tak mengikuti imbauan untuk tetap di rumah. Peningkatan jumlah kasus positif menjadi seribuan di Indonesia karena menjadi penularan di luar (rumah warga). Padahal pemerintah menginstruksikan masyarakat salah satunya untuk melakukan social distancing (menjaga jarak) intruksi ini banyak tidak dipatuhi dalam hal ini, risiko penularan makin membesar.
Berbagai cara yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pandemi Civid-19 dengan melakukan lockdown.
Pandemi virus corona sampai saat ini telah menyebar 210 negara termasuk Indoneisa. Pemerintah dan masyarakat dihadapkan pada berbagai keputusan sulit dari sektor perkonomian lebih dari 90% responden menyantakan bahwa kondisi perekonimian keluarga meraka terganggu karena adanya pandemi corona meskipun begitu, hanya tiga puluh dua responden yang merasa marah terhadap kebijkan pembatasan yang membuat mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang biasanya mereka lakukan.
Langkah pemulihan semua hal yang bisa dicapai baik dalam penanganan Covid maupun dari sisi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, tentu agar menjadi suatu bekal yang baik untuk terus melakukan perbaikan dan selalu melakukan penyempurnaan kebijakan ke depan. Ekonomi Indonesia pada semester I sudah masuk di dalam zona tren positif, sudah melewati masa resesi. Namun juga mengingatkan bahwa ini masih sangat ditentukan oleh kemampuan Indonesia dalam mengendalikan Covid.
Seperti yang terlihat munculnya varian baru bisa menyebabkan momentum pemulihan menjadi terdisrupsi dalam menangani khasus perekonimoina di Indonesia akibat adanya virus Covid-19.
Di masa itu ekonomi Indonesia mengalami penurunan akibat adanya virus covid-19. Harapan pemerintah bahwa pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 akan sepenuhnya terjadi mulai samar. Meski ekonomi tumbuh melesat 7,07% secara tahunan pada kuartal dua, ekonomi domestic dihadapkan pada ancaman yang kemungkinan tidak hilang pada hitungan tahun.
Untuk saat ini pemerintah tengah menyiapkan peta jalan atau roadmap hingga menghadapi sekanario jika virus ini bertahan hingga tahunan. Pemerintah saat ini akan segera melaksanakan pilot project yang mentor penerapan protocol kesehatan di enam aktivitas utama.
Sebagai bagian dari peta jalan ini. Enam aktivitas tersebut meliputi perdagangan modern seperti mall, pusat pembelanjaan dan perdagangan tradisional seperti pasar basah dan toko kelontong. Kemudian, kantor dan kawasan industri serta transportasi darat laut dan udara selanjutnya peta jalan untuk lokasi pariwisata seperti hotel, restoran, dan event; aktivitas keagamaan; dan pendidikan juga akan disusun.
Pemulihan ekonomi sangat bergantung pada penanganan pandemi Covid-19. Salah satu yang paling krusial dilakukan, menurut dia, adalah mempercepat vaksinasi. Mantan Menteri Keuangan era Presiden SBY ini mengusulkan pembatasan yang ketat untuk mengendalikan kasus. Namun, bantuan sosial seharusnya diberikan bukan hanya kepada orang miskin tetapi juga rentan miskin yang mencakup 160 juta orang atau 40 keluarga. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan bantuan kepada UMKM.
Strategi pemulihan ekonomi Indonesia di sektor UMKM adalah: memberikan pendampingan kepada pelaku usaha, pemberian insentif perpajakan, relaksasi dan restrukturisasi kredit, perluasan pembiayaan modal kerja, product support, dan pelatihan e-learning. Kemudian strategi pemulihan ekonomi di bidang pariwisata, pengembangan produk pariwisata, pengembangan destinasi wisata, pengembangan sumber daya manusia pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengelolaan infrastruktur pariwisata.
Dengan demikian perintah pada saat ini belum begitu maksimal mengatasi permasalahan ekonomi di negara Indonesia. Akan tetapi dari tahun 2019 sampai saat ini perekonomian di Indonesia masih mengalami permasalahan yang cukup sulit untuk meningkat di bidang perekonomian tentunya ini mejadi tantangan pemerinah untuk memulihkan perekonomian saat ini melalui transformasi ekonomi pasca Covid-19.
Ada dua langkah yang bisa dilakukan. Yang pertama, mengubah suatu struktur perekonomian dari perekonomian dengan produktivitas rendah menjadi perekonomian yang produktivitasnya tinggi. Kedua, meningkatkan produktivitas di dalam sektor yang sudah ada saat ini. Ada juga Langkah pemulihan ekonomi, pemerintah juga telah melucurkan pemerintah juga telah melakukan peluncurkan program Cleanliness, Health, Safety, And Environmental Sustainability (CHSE) yang merupakan bagian dari program Indonesia Care/I Do Care.
Program ini merilis demi mempersiapkan kemampuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mempersiapkan danmenreapkan prinsip-prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan dalam setiap aspek kegiatannya demi pemulihan perekonomian yang dihadapi Indonesia sekarang ini.
Program menjalankan ringan dengan program lain yang tentunya diharapkan juga ditindaklanjuti dengan kerja sama antar kementerian, contohnaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata yang berstatus taman nasional sampai pembukaan kembali layanan penerbangan internasional dengan pembahasan dan diskusi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Dengan melakukan adanya prorgam-program dukungan pemerintah ini harapan industri pariwisata bisa meningkatkan standar pelayanannya agar mendapatkan kepercayaan dari wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan juga Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia untuk itu menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah, menurunkan suku bunga, melakukan pembelian Surat Berharga Negara, dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Tujuan penurunan suku bunga adalah meningkatkan likuiditas keuangan untuk mendorong aktivitas dunia usaha. Hal ini dilakukan untuk pemulihan perekonomian di Indonesia. Dikutip dari beberapa jurnal salah satunya jurnal kajian LEMHANAS RI dan di beberapa sumber artikel.(*)
Penulis merupakan Mahasiswa Stisipol Raja Haji Tanjung Pinang Prodi Sosiologi.