Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dunia

Pengaruh Mode Louis XIV yang Bisa Kita Lihat Hingga Hari Ini

by Redaksi
23/10/2021
in Dunia
100
SHARES
712
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Raja Louis XIV tercatat sebagai pemegang tahta terlama selama 72 tahun di Prancis. Tidak hanya itu saja, legasinya membawa kelahiran haute couture seperti yang dikenal orang saat ini di Prancis.

Ketika Louis XIV naik tahta pada 1643, ibu kota mode dunia adalah Madrid. Selera cenderung mengikuti kekuasaan dan selama dua abad terakhir itu Spanyol menjadi zaman keemasanya. Gaya Spanyol didominasi warna hitam dengan bentuk yang ketat dan kaku. Hitam tiak hanya dianggap bijaksana tapi bermartabat oleh monarki Katolik Habsburg. Pewarna hitam berkualitas tinggi pun sangat mahal dan orang Spanyol memamerkan kekayaannya dengan menggunakannya sebanyak mungkin. Sementara penjelajah dan tentara Spanyol menaklukan Dunia baru, busananya menaklukkan yang lama, dan gaya Spanyol diadopsi di istana di seluruh Eropa.

Bangsawan Prancis kala itu mengimpor busana mereka dari Spanyol, membeli permadani di Bruseel, renda mereka dari Venesia, dan sutra mereka dari Milan. Mereka tidak punya banyak pilihan, Prancis sama sekali tidak memproduksi barang-barang mewah dengan kualitas yang sebanding. Ia juga tidak punya pengaruh politik, ekonomi, atau budaya untuk mendikte mode ke negara lain.

Akan tetapi Louis XIV mengubah itu. Selama masa pemerintahannya yang panjang, kemewahan adalah kesepakan baru Louis XIV. Seperto Industri furnitur, tekstil, perhiasan, selera, dan teknologi.

Menteri keuangannya saat itu, Jean-Baptiste Colbert mengatakan bahwa “mode bagi Prancis seperti tambang Peru bagi Spanyol”. Artinya, mode menjadi sumber komoditas domestik dan ekspor yang menguntungkan.

Pemerintahan Louis XIV melihat, sekitar sepertiga dari penerima upah Paris mendapatkan pekerjaan di perdagangan pakaian dan tekstil. Colbert mengorganisir para pekerja ini ke dalam serikat profesional yang sangat terspesialisasi dan diatur secara ketat, memastikan kontrol kualitas dan membantu mereka bersaing dengan impor sambil mencegah mereka bersaing satu sama lain. Bisa dibilang era Louis XIV adalah masa pelaranagan impor. Bahkan ia pernah memerintahkan putranya untuk membakar mantel milikinya karena terbuat dari kain asing.

Louis XIV mengibarkan serangkaian perang mahal yang tak berakhir di Eropa. Industri barang mewah Prancis telah meningkatkan reputasinya di dalam dan luar negeri. Ia juga mengubah Versailles menjadi tempat pertunjukkan budaya dan industri Prancis terbaik. Tidak hanya mode, tapi seni, musik, teater, perkebunan lanskap, dan masakan.

Aturan berpakaian dan etiket pengadilan yang ketat memastikan pasar yang stabil untuk pakaian dan perhiasan buatan Prancis. Louis XIV percaya bahwa kemewahan diperlukan tidak hanya untuk kesehatan ekonomi negara tetapi juga untuk prestise dan kelangsungan hidup monarki. Segera, Prancis menjadi kekuatan politik dan ekonomi yang dominan di Eropa dan mode Prancis mulai melampaui Spanyol, Italia, dan Belanda.

Raja Louis XIV dan Colbert menggunakan berbagai media untuk melayani kampanye propaganda mode mereka. Sang raja juga mensubsidi produksi piring mode oleh seniman dan pengukir besar Pranvis untuk mempromosikan barang dan budaya mewah Prancis.

Sebagai penengah utama mode dan penggemar teater, Louis XIV mengambil julukkan yang ia pilih sendiri yakni “Raja Matahari”.  Busana yang ia perkenalkan berwarna-warni kebalikan dari gaya Spanyol yang keras.

Louis XIV percaya bahwa kemewahan diperlukan tidak hanya untuk kesehatan ekonomi negara, tetapi juga untuk prestise dan kelangsungan hidup monarki, menurut laman The Atlantic.(*)_


National Geographic Indonesia

Tags: #louis#mode#prancis#sejarah
Share40SendShare

Related Posts

Kebahagiaan Berasal dari Keyakinan dalam Diri

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Pernahkah Anda berkata pada diri sendiri saat marah, ‘Saya tidak boleh marah?' Atau mungkin ketika Anda merasa sedikit sedih,...

Mengapa Orang Terlihat Serius dan Tidak Tersenyum di Foto-foto Kuno?

30/04/2023

PIRAMIDA.ID- Foto-foto pertama diambil pada akhir tahun 1820-an. Tetapi sampai tahun 1920-an, tampaknya orang-orang mulai “belajar” tersenyum saat di foto....

Bagaimana Asal Usul Jabat Tangan?

02/04/2023

PIRAMIDA.ID- Kita sudah begitu terbiasa berjabat tangan dengan orang lain, kita hampir tidak memikirkan bagaimana, di mana, dan mengapa kebiasaan...

Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Marcus Aurelius lahir pada 26 April 121 Masehi di Roma dengan nama lahir Marcus Annius Verus. Perjalanan hidupnya membuat...

Melihat Penghasilan Lenin dan Stalin

22/08/2022

PIRAMIDA.ID- Ketika para pemimpin Soviet pertama berkuasa, mereka menyiarkan slogan-slogan seperti “Tanah untuk Petani! Pabrik untuk Para Pekerja!” dan berjanji bahwa...

Sekilas tentang Abad Kegelapan: Apakah Kesenian juga Menjadi “Gelap”?

04/07/2022

PIRAMIDA.ID- Setelah kekaisaran raksasa Romawi Kuno perlahan menyusut hingga akhirnya tumbang dan hilang di tahun 476 M, maka hingga bertahun-tahun...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba