Oleh: Swandi Sihombing*
PIRAMIDA.ID- Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia (SDM) pembangunan, baik saat ini maupun masa datang.
Masyarakat sangat membutuhkan pemuda dan mahasiswa yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat nasionalisme yang tinggi dalam pembangunan nasional.
Dalam peranan mahasiswa dan pemuda untuk meningkatkan SDM, dibutuhkan kematangan dan semangat yang harus dijaga. Namun, akhir-akhir ini pemuda mengalami renaissance sudah tumpul, di mana dipengaruhi beberapa faktor:
1. Generasi muda tidak lagi hadir dalam ruang-ruang yang harus diisi;
2. Pembelajaran yang sebelumnya tidak valid sesuai kebutuhan saat ini dan pengetahuan yang semakin berkembang.
Merujuk pada peran pemuda dan mahasiswa untuk pengembangan SDM yang semakin dinamis, harus melakukan kontribusi positif dengan hal yang sudah kita lakukan, maulun yg sedang dilakukan, dan akan kita lakukan ke depannya untuk menunjang kemajuan yang terus menerus berkembang.
Membedakan pemuda dan mahasiswa saat ini dengan sebelumnya adalah konstuksi berfikir, mindset, pola pikir dan spirit (semangat). Peran pemuda dan mahasiswa dalam pengembangan SDM saat ini, yaitu dengan speech by data atinya berbicara dengan data, masuk dalam ruang akademis, ruang publik, bahkan dalam ruang politik untuk merubah kondisi yang lebih efisien. Membangun SDM adalah membangun pola pikir, konstruksi berpikir. Yang paling susah dirubah pemuda atau mahasiswa adalah merubah pola pikir.
Membahas tentang UMK, mahasiswa atau pemuda di butuhkan untuk menjadi generasi produktif. Produktif dimaknai dengan 2 variabel, yaitu produk dan waktu.
Semakin banyak produk persatuan waktu maka lebih produktiflah pemuda itu sendiri. Pemuda dan mahasiswa harus hadir sebagai penyeimbang dari pandangan ideologis ataupun ideologis apabila pemerintah membuat kebijakan dari pandangan politisnya. Kualitas yang dimiliki pemuda mahasiswa dalam pembangunan haruslah pro-aktif.
Beberapa faktor yang membedakan pegiat UMK dengan pegiat yang lainnya:
1. Mindset berpikir yang berbeda dengan yang lain yang menghargai proses;
2. Networking (relasi);
3. Kemampuan managerial yang baik dalam mengelola produk, keuangan, dan lainnya;
4. Kreatifitas.
Terjun dalam dunia UMKM harus aktif dalam inovasi dan improvisasi yang melahirkan hal-hal baru. Dalam kondisi yang terbatas maka diperlukan akselarator pemulihan ekonomi yang yang cepat dari produktifitas UMKM.
Pemuda perlunya mengambil peran dalam mengembangkan perubahan secara nasional baik itu dengan cara berpikir atau secara rasional. Pemuda ataupun mahasiswa saat ini memiliki kelemahan dalam struktur berpikir bukan artinya tidak pintar tetapi relasi wawasan yang belum memenuhi. Kreatifitas dan produktif dalam pengembangan SDM sangat dibutuhkan baik itu mempelajari dari beberapa media sosial. Kesalahan pola pikir akan berpengaruh terhadap penyampaian pendapat.
Pemuda ataupun mahasiswa yang dikenal bersifat kritis harus dapat mengubah wawasan publik dalam kemajuan negara bukan kepentingan kelompok. Salah satu seruan yang penting dilakukan pemuda dan mahasiswa, yaitu menambah wawasan dengan belajar, membaca dan bergaul dengan memahami filosofi berfikir setiap sudut pandang.
Mahasiswa ataupun organisasi dibutuhkan membentuk diskusi atau kajian karya ilmiah untuk mempelajari kebutuhan publik dan digunakan untuk perkembangan situasi yang hendaknya pelopor melahirkan kebijakan gemilang untuk masyarakat, negara dan berbangsa.
Perubahan di kota ataupun setiap wilayah merupakan tugas dan tanggung jawab dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah tanpa terkecuali.(*)
Penulis merupakan Kader GMKI Pematang Siantar – Simalungun. Saat ini aktif sebagai paralegal di Siantar.