Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Perempuan sebagai Ibu Bumi dan Nilai sebuah Keperawanan

by Redaksi
05/08/2021
in Sorot Publik
108
SHARES
773
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Novelin Silalahi*

PIRAMIDA.ID- Bumi sebagai Ibu Pertiwi

Terra Mater dalam Yunani Kuno disebut Dewi Gaia yang di dunia Hindu disebut Dewi Bhumi.
Bumi sebagai pengungkapan “Ibu Pertiwi” merupakan kerahiman yang melindungi segenap insan kehidupan dengan penuh kasih.

Perempuan dan alam merupakan harmonisasi yang berkesinambungan dalam ontologis dan satu kesatuan kosmis. Dalam prinsip feminim, alam dipersepsikan dan dimaknai sebagai sumber penghidupan. Perempuan dipersepsikan sebagai pemelihara kehidupan, dalam imajinasi dan aktualisasinya memiliki keahlian untuk mengelola alam serta isinya, mampu memproduksi dan mereproduksi kehidupan.

Hal ini menjadikan perempuan yang merupakan ibu bumi sebagai aktor yang akan menjaga dan merawat keberlanjutan sang penerus kehidupan.

Perempuan dan Shakti

Perempuan memiliki posisi tawar dalam beberapa proses gerakan, juga dalam sejarah pergerakannya. Gerakan sosial pada umumnya yang terjadi pada negara berkembang berkaitan dengan pembangunan dan konstruksi negara maju di dunia internasional.

Gerakan perempuan selama orde baru terkooptasi oleh politik gender dan dikotakkan dalam ideologis ibuisme. Setelah berakhirnya orde baru, dan berkembangnya penguatan masyarakat sipil, perempuan berani menyuarakan aspirasi dan tuntutannya kepada pengambil kebijakan. Dikutip dalam wacana gerakan sosial, gerakan perempuan merupakan gerakan kebudayaan yang ditandai oleh sebuah kritik dan transformasi citra perempuan dalam masyarakat dan lahirnya nilai-nilai etis baru.

Pendidikan, budaya dan kesadaran perempuan sangat penting dalam proses perjuangan identitas, peran dan posisi perempuan.
Pembahasan gender tidak terlepas dari ketidaksetaraan antara perempuan dengan laki-laki. Maka dari itu, perlu untuk memposisikan konsep pembangunan berwawasan gender sebagai konsep peranan perempuan dalam pembangunan yang merupakan cerminan penempatan perempuan dengan laki-laki sesuai dengan hak, kewajiban, fungsinya dan kepemilikannya.

Shakti dalam etimologinya berasal dari bahasa Sanskerta yang diterjemahkan sebagai kekuatan, kemampuan dan energi. Perempuan dan Shakti merupakan satu kesatuan yang melekat dalam identitas perempuan. Perpaduan itu menjadi satu hal baik yang memiliki dampak besar dalam kemajuan perempuan.

Realita Perempuan di Bumi Pertiwi saat ini

Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagamannya memiliki banyak keunikan. Dalam tulisan berita Kompas.com pada Januari 2021 di dalam sensus penduduk 2020, menyebutkan jumlah laki laki lebih banyak daripada perempuan.

Perempuan memiliki peran penting dalam regenerasi kehidupan. Namun di tengah peran penting tersebut masih banyak terselip persoalan perempuan, baik dalam ketidakadilan dan kekerasan terhadap perempuan.

Ilustrasi ibu bumi/istimewa

Ketidakadilan ini merupakan pembatasan peran, pemikiran, perlakuan yang termasuk ke dalam pelanggaran hak asasi manusia antara perempuan dengan laki-laki. Bentuk ketidakadilan ini seperti gender termasuk di dalamnya subordinasi, stereotip gender, beban ganda, kekerasan dan marginalisasi. Kekerasan yang kerap terjadi kepada perempuan di antaranya kekerasan secara fisik, psikologis dan seksual dalam keluarga, masyarakat dan negara.

Beberapa diskriminasi yang terjadi di dalam beberapa tempat, seperti tempat kerja, diskriminasi yang kerap terjadi, yakni pemisahan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan penampilan (good looking or not), pemakaian test keperawanan (virginity test), pertanyaan tentang status pernikahan (married or not), pelecehan seksual di tempat kerja, masa rehat perempuan pekerja yang melahirkan, cuti haid. Dalam pekerjaan informalnya seperti pekerja paruh waktu, pekerja rumah tangga, yang perlindungannya kurang baik.

Diskriminasi juga terjadi dalam test keperawanan sebagai prasyarat calon polisi wanita (polwan) dan calon prajurit tentara nasional Indonesia (TNI), juga desas desus test keperawanan sebagai prasyarat calon istri anggota tentara.

Yang perlu kita pahami bahwa setiap perempuan memiliki selaput darah dengan bentuk yang berbeda. Ada perempuan lahir dengan selaput darah, namun ada juga perempuan terlahir tanpa selaput darah. Hal ini akan membuat kita sama sama memikirkan ulang test keperawanan sebagai alat ukur dalam ujian studi, menjawab keragu-raguan keperawanan dalam hubungan seksual pertama kali dalam pasangan suami istri, dan pro kontra terkait keperawanan lainnya dalam beberapa hal.

Negara lain sudah berfikir maju sampai keluar angkasa, tapi kita masih berkutat pada nilai sebuah keperawanan, pilunya negeri ini.

Sejatinya perawan atau tidaknya perempuan, mereka semua sama, perempuan perawan dan tidak perawan memiliki hak dan kesempatan yang sama. Jika kita sadari, laki-laki juga tidak pernah ditest keperjakaannya untuk kondisi yang sama tadi. Kita perlu menyadari bahwa diskriminasi itu harus dilawan dengan berfikir terbuka dan menyuarakannya.

Bicara kondisi kekinian saat ini, pada catatan tahunan 2020 komnas perempuan menyebutkan dinamika perempuan dalam himpitan pendemi. Terdapatnya kekerasan perempuan, kekerasan siber, pernikahan anak usia dini, dan keterbatasannya dalam penanganan di tengah pandemi covid. Berdasarkan bebeapa sumber survey menemukan beberapa dinamika perempuan pada masa pandemi seperti, beberapa perempuan bergantung pada usaha keluarga atau umkm, yang mengalami penurunan sumber pendapatan, pengurangan waktu kerja berbayar perempuan pekerja informal, beban ganda yang meningkat saat bekerja dari rumah dengan mengasuh dan mendampingi belajar anak dan pekerjaan rumah tangga lainnya yang menyebabkan meningkatnya stress dan kecemasan yang dampak jauhnya dapat berpotensi untuk menurunnya kesehatan jiwa.

Perempuan sebagai tenaga medis telah memberikan banyak bantuan dalam proses perjuangan pandemi. Belum lagi bicara soal perjuangan sosok ibu yang sedang mengandung anaknya dalam masa pandemi ini. Terimakasih untuk perempuan pejuang di masa pandemi ini, kalian hebat.

Teruntuk seluruh perempuan-perempuan Indonesia, didiklah diri kita, terus berjuang, selalu berkarya dan menginspirasi, darimu akan lahir generasi cerdas untuk pemimpin tanah ini. Terima kasih untuk setiap perempuan, Tuhan bersama kita.(*)


Penulis merupakan Bendahara Umum PP GMKI.

 

 

Tags: #konsep#perawan#Perempuan#simbol#yunani
Share43SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Comments 1

  1. Fawer Full Fander Sihite says:
    4 tahun ago

    Tulisan ini sangat menarik untuk dibahas

    Memuat...
    Balas

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

%d