Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Desember 13, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

PMKRI Jakarta Timur: Tragedi Kanjuruhan, Pengingat Urgensi Reformasi Kultural Insitusi Polri dan TNI

by Redaksi
04/10/2022
in Berita
103
SHARES
738
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan nyawa meninggal mendapat perhatian dari banyak pihak. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Jakarta Timur (PMKRI Jakarta Timur) menyoroti respons represif dan penggunaan kekuatan berlebih (excessive use force) oleh Polri dan TNI.

“Data yang kami dapat pasca tragedi Kanjuruhan, setidaknya ada 445 korban dan 125 di antaranya meninggal dunia. Berdasarkan kajian hukum, monitoring dan tracking media yang kami lakukan, kami menemukan fakta akan adanya kelalaian dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh beberapa institusi dalam tragedi Kanjuruhan,” kata Henri Silalahi selaku Ketua Presidium PMKRI Jaktim.

PMKRI Jakata Timur menilai setidaknya ada empat pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum, yakni pihak panitia pelaksana, Kemenpora, Polri dan TNI.

“Dalam insiden ini ada empat pihak yang harus bertanggung jawab secara hukum, terlepas itu karena kelalaian maupun kesengajaan,” lanjutnya.

“Pertama, panitia pelaksana, mereka telah mengabaikan mitigasi resiko kemananan pertandingan, karena membiarkan kelebihan kapasitas (over capacity) penonton dalam tibun. Kapasitas stadion Kanjuruhan seharusnya mampu menampung 38.000 orang, namun yang hadir 42.000 orang,” ujarnya.

“Kedua, Kemenpora sebagai pelaksana fungsi kepememudaan sebagaimana diatur Pasal 1 angka 32 UU No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Dalam insiden ini Kemenpora tidak menjalankan fungsi pengawasannya secara optimal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 UU tersebut,” lanjut Henri Silalahi.

“Kami menilai, tidak berjalannya fungsi pengawasan oleh Kemenpora berdampak pada terjadinya tragedi Kanjuruhan. Sehingga kami juga mendorong instisi penegak hukum agar menerapkan pasal pidana dalam Pasal 103 ayat (1) UU tentang Keolahragaan kepada penyelenggara kegiatan termasuk petugas Kemenpora yang lalai akibat kejadian ini,” tegasnya.

PMKRI Jakarta Timur juga menyoroti secara serius respons petugas Polri dan TNI dalam menyikapi kericuhan dalam tragedi Kanjuruhan. Mereka menilai petugas Polri dan TNI terlalu berlebihan dalam menyikapi tragedi Kanjuruhan.

Tidak hanya itu, Ketua Presidium PMKRI Jakarta Timur mengatakan perlu adanya reformasi kultural di insitusi Polri dan TNI, agar aparat yang bertugas di lapangan tidak lagi menggunakan pendekatan fisik secara berlebih untuk menyelesaikan masalah.

“Petugas Polri dan TNI telah menggunakan kekuatan yang berlebih (excessive use force) dalam menangani kericuhan di stadion Kanjuruhan. Dimulai dari tindakan represif ketika merespon supporter yang masuk ke lapangan, sampai pada penggunaan alat pengendali massa/gas air mata yang tidak proporsional,” ujarnya.

“Padahal penggunaan gas air mata di stadion sepak bola jelas menyalahi ketentuan Pasal 19 huruf b FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Penggunaan gas air mata berlebih oleh petugas Polri ini telah menyebabkan hilangnya ratusan nyawa supporter Arema dan mengakibatkan tragedi Kanjuruhan,” lanjutnya.

“Mengapa aparat tidak menggunakan Water Cannon yang relatif lebih ridak berbahaya dibanding gas air mata, ini menjadi pertanyaan kita bersama. Walaupun terpaksa menggunakan gas air mata, petugas di lapangan harusnya mengerti standar penggunaan gas air mata dan mekanisme pengendalian massa sebagaimana diatur oleh Peraturan Kapolri, kami tidak melihat aparat melakukan pendekatan seperti ini di Kanjuruhan,” ucapnya.

“Agar peristiwa seperti ini tidak terjadi, kita dorong reformasi kultural di tubuh Polri dan TNI. Kita sudah muak dengan pendekatan keamanan, penggunaan kekuatan berlebih, dan cara-cara yang tidak humanis dalam melakukan penyelesaian masalah. Kita perlu menyarakan, harus ada kurikulum wajib tentang HAM dalam sistem pendidikan Polri dan TNI, bila perlu standarisasi kelulusan anggota Polri dan TNI harus juga ditentukan atas pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip HAM,” tegas Henri Silalahi.(*)

Tags: #arema#jaktim#malang#persebaya#tragedikanjuruhan
Share41SendShare

Related Posts

Kawasan Danau Toba “Kritis” , Front Justice: BPODT Gagal Total, Saatnya Dibubarkan !

12/12/2025

PIRAMIDA.ID | Jakarta — Koordinator Front Justice, Cavin Tampubolon, menegaskan bahwa Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) telah gagal total...

Polda Metro Jaya Diganjar Apresiasi Tinggi Usai Gagalkan Rencana Aksi Rusuh, Komrad Pancasila Puji Gerak Cepat Aparat

11/12/2025

PIRAMIDA.ID | JAKARTA – Langkah sigap jajaran Polda Metro Jaya dalam menjaga stabilitas keamanan ibu kota menuai pujian luas. Di...

Koordinator Front Justice: Kecaman Tegas Terhadap Pernyataan Anggota DPR RI Maruli Siahaan Terkait TPL

10/12/2025

PIRAMIDA.ID | Jakarta, (10/12/2025) – Front Justice menyampaikan keberatan dan kecaman keras terhadap pernyataan Bapak Maruli Siahaan, Anggota DPR RI...

Dukung Endipat Anggota DPR-RI, Mayshine sebut Rakyat jangan antipati dengan pemerintah

09/12/2025

PIRAMIDA.ID-Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Kepulauan Riau, Endipat Wijaya, mendapat sorotan publik dari berbagai kelompok masyarakat setelah pernyataannya...

Front Justice – Menuju Hari Hak Asasi Manusia Internasional : POLRI Masih Bersama Rakyat !

09/12/2025

PIRAMIDA | Jakarta - Menjelang peringatan Hari Hak Asasi Manusia Internasional 10 Desember 2025, Cavin Fernando Tampubolon, selaku Koordinator Front...

KNPI Simalungun dan SAPMA PP Simalungun Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Korban Banjir di Sumatera Utara

08/12/2025

PIRAMIDA.ID- Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Simalungun Periode 2024–2027 bersama Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Kawasan Danau Toba “Kritis” , Front Justice: BPODT Gagal Total, Saatnya Dibubarkan !

12/12/2025
Berita

Polda Metro Jaya Diganjar Apresiasi Tinggi Usai Gagalkan Rencana Aksi Rusuh, Komrad Pancasila Puji Gerak Cepat Aparat

11/12/2025
Berita

Koordinator Front Justice: Kecaman Tegas Terhadap Pernyataan Anggota DPR RI Maruli Siahaan Terkait TPL

10/12/2025
Berita

Dukung Endipat Anggota DPR-RI, Mayshine sebut Rakyat jangan antipati dengan pemerintah

09/12/2025
Berita

Front Justice – Menuju Hari Hak Asasi Manusia Internasional : POLRI Masih Bersama Rakyat !

09/12/2025
Berita

KNPI Simalungun dan SAPMA PP Simalungun Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Korban Banjir di Sumatera Utara

08/12/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini berita bola danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx