Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, September 6, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

PMKRI Jakarta Timur: Tragedi Kanjuruhan, Pengingat Urgensi Reformasi Kultural Insitusi Polri dan TNI

by Redaksi
04/10/2022
in Berita
103
SHARES
738
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan nyawa meninggal mendapat perhatian dari banyak pihak. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Jakarta Timur (PMKRI Jakarta Timur) menyoroti respons represif dan penggunaan kekuatan berlebih (excessive use force) oleh Polri dan TNI.

“Data yang kami dapat pasca tragedi Kanjuruhan, setidaknya ada 445 korban dan 125 di antaranya meninggal dunia. Berdasarkan kajian hukum, monitoring dan tracking media yang kami lakukan, kami menemukan fakta akan adanya kelalaian dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh beberapa institusi dalam tragedi Kanjuruhan,” kata Henri Silalahi selaku Ketua Presidium PMKRI Jaktim.

PMKRI Jakata Timur menilai setidaknya ada empat pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum, yakni pihak panitia pelaksana, Kemenpora, Polri dan TNI.

“Dalam insiden ini ada empat pihak yang harus bertanggung jawab secara hukum, terlepas itu karena kelalaian maupun kesengajaan,” lanjutnya.

“Pertama, panitia pelaksana, mereka telah mengabaikan mitigasi resiko kemananan pertandingan, karena membiarkan kelebihan kapasitas (over capacity) penonton dalam tibun. Kapasitas stadion Kanjuruhan seharusnya mampu menampung 38.000 orang, namun yang hadir 42.000 orang,” ujarnya.

“Kedua, Kemenpora sebagai pelaksana fungsi kepememudaan sebagaimana diatur Pasal 1 angka 32 UU No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Dalam insiden ini Kemenpora tidak menjalankan fungsi pengawasannya secara optimal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 UU tersebut,” lanjut Henri Silalahi.

“Kami menilai, tidak berjalannya fungsi pengawasan oleh Kemenpora berdampak pada terjadinya tragedi Kanjuruhan. Sehingga kami juga mendorong instisi penegak hukum agar menerapkan pasal pidana dalam Pasal 103 ayat (1) UU tentang Keolahragaan kepada penyelenggara kegiatan termasuk petugas Kemenpora yang lalai akibat kejadian ini,” tegasnya.

PMKRI Jakarta Timur juga menyoroti secara serius respons petugas Polri dan TNI dalam menyikapi kericuhan dalam tragedi Kanjuruhan. Mereka menilai petugas Polri dan TNI terlalu berlebihan dalam menyikapi tragedi Kanjuruhan.

Tidak hanya itu, Ketua Presidium PMKRI Jakarta Timur mengatakan perlu adanya reformasi kultural di insitusi Polri dan TNI, agar aparat yang bertugas di lapangan tidak lagi menggunakan pendekatan fisik secara berlebih untuk menyelesaikan masalah.

“Petugas Polri dan TNI telah menggunakan kekuatan yang berlebih (excessive use force) dalam menangani kericuhan di stadion Kanjuruhan. Dimulai dari tindakan represif ketika merespon supporter yang masuk ke lapangan, sampai pada penggunaan alat pengendali massa/gas air mata yang tidak proporsional,” ujarnya.

“Padahal penggunaan gas air mata di stadion sepak bola jelas menyalahi ketentuan Pasal 19 huruf b FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Penggunaan gas air mata berlebih oleh petugas Polri ini telah menyebabkan hilangnya ratusan nyawa supporter Arema dan mengakibatkan tragedi Kanjuruhan,” lanjutnya.

“Mengapa aparat tidak menggunakan Water Cannon yang relatif lebih ridak berbahaya dibanding gas air mata, ini menjadi pertanyaan kita bersama. Walaupun terpaksa menggunakan gas air mata, petugas di lapangan harusnya mengerti standar penggunaan gas air mata dan mekanisme pengendalian massa sebagaimana diatur oleh Peraturan Kapolri, kami tidak melihat aparat melakukan pendekatan seperti ini di Kanjuruhan,” ucapnya.

“Agar peristiwa seperti ini tidak terjadi, kita dorong reformasi kultural di tubuh Polri dan TNI. Kita sudah muak dengan pendekatan keamanan, penggunaan kekuatan berlebih, dan cara-cara yang tidak humanis dalam melakukan penyelesaian masalah. Kita perlu menyarakan, harus ada kurikulum wajib tentang HAM dalam sistem pendidikan Polri dan TNI, bila perlu standarisasi kelulusan anggota Polri dan TNI harus juga ditentukan atas pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip HAM,” tegas Henri Silalahi.(*)

Tags: #arema#jaktim#malang#persebaya#tragedikanjuruhan
Share41SendShare

Related Posts

Menantang Narasi Pikiran Ferry Irwandi Desak Reformasi Total Polri

05/09/2025

PIRAMIDA.ID - Seruan Ferry Irwandi dalam beberapa media berita online yang mendesak “reformasi total Polri” terdengar lantang, tetapi jika ditelisik...

Diduga Oknum DPRD Tanjung Balai Asyik Dugem di Medan

02/09/2025

PIRAMIDA.ID- Ditengah puncak isu bubarkan DPR yang kian menggema di publik, mendadak viral video di media sosial diduga oknum DPRD...

Kasus Penyeludupan Rokok Ilegal di Pelabuhan Punggur, GMKI Batam: Bea Cukai Hanya Mampu Meringkus Rakyat Kecil Bekerja Sebagai Supir

02/09/2025

PIRAMIDA.ID- Perkara penyeludupan rokok ilegal sebanyak 3 juta batang di pelabuhan Telaga Punggur, yang ditangkap oleh petugas Bea Cukai (BC)...

IJLS Menyerukan Rakyat Harus Bersatu Menolak Adu Domba, Hentikan Operasi Intelijen yang Memecah Belah Persatuan Bangsa

31/08/2025

PIRAMIDA.ID-Jakarta, Situasi politik dan sosial yang semakin memanas belakangan ini memunculkan kekhawatiran tentang adanya upaya sistematis untuk memecah belah rakyat....

PRESS RILIS KOMRAD PANCASILA 31 AGUSTUS 2025

31/08/2025

PIRAMIDA.ID - Di tengah upaya Polri menstabilkan situasi Ibukota dan sejumlah kota lain yang sempat memanas, muncul desakan agar Presiden...

Rakyat Marah, GMKI : Mafia dan Koruptor Dibiarkan Dan Dilindungi

31/08/2025

PIRAMIDA.ID - Situasi politik dan sosial sudah mencekam di seluruh wilayah Indonesia. Ribuan massa aksi dari elemen masyarakat marah dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Menantang Narasi Pikiran Ferry Irwandi Desak Reformasi Total Polri

05/09/2025
Berita

Diduga Oknum DPRD Tanjung Balai Asyik Dugem di Medan

02/09/2025
Berita

Kasus Penyeludupan Rokok Ilegal di Pelabuhan Punggur, GMKI Batam: Bea Cukai Hanya Mampu Meringkus Rakyat Kecil Bekerja Sebagai Supir

02/09/2025
Berita

IJLS Menyerukan Rakyat Harus Bersatu Menolak Adu Domba, Hentikan Operasi Intelijen yang Memecah Belah Persatuan Bangsa

31/08/2025
Berita

PRESS RILIS KOMRAD PANCASILA 31 AGUSTUS 2025

31/08/2025
Berita

Rakyat Marah, GMKI : Mafia dan Koruptor Dibiarkan Dan Dilindungi

31/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx