PIRAMIDA.ID | Jakarta, 29 Desember 2025 — Riuh akhir tahun di Jabodetabek tahun ini bukan hanya soal keramaian pusat perbelanjaan, padatnya simpul transportasi, atau penuhnya kawasan wisata. Ada satu hal yang diam-diam paling menentukan: rasa aman yang membuat orang berani beribadah, bepergian, dan berkumpul bersama keluarga tanpa dibayangi cemas.
Di momen Natal 2025 menuju pergantian Tahun Baru 2026, apresiasi layak diberikan kepada Polri serta Polda Metro Jaya di bawah kepemimpinan Irjen Pol Asep Edi Suheri. Konsistensi pengamanan yang rapi, humanis, dan sigap terlihat dari rangkaian kesiapsiagaan personel, patroli yang ditingkatkan, hingga peninjauan langsung titik-titik krusial—mulai dari gereja, bandara, sampai kawasan wisata yang menjadi magnet warga selama libur panjang. 
Pengamanan Nataru tahun ini juga terasa lebih “hidup” karena tidak semata berorientasi pada penindakan, melainkan pelayanan: kehadiran petugas di lapangan, respons cepat atas potensi gangguan, dan upaya memastikan arus mobilitas tetap tertib. Dalam Operasi Lilin Jaya 2025, Polda Metro Jaya menegaskan fokus pada keamanan sekaligus kenyamanan masyarakat—sebuah kombinasi yang terasa nyata saat warga menjalankan ibadah Natal maupun beraktivitas di ruang publik.
Di Bandara Soekarno-Hatta, pengecekan pengamanan dan layanan arus penumpang dilakukan sebagai bagian dari memastikan perjalanan libur akhir tahun berjalan tertata. Sementara di gereja-gereja, pengamanan diperkuat untuk memberi ketenangan bagi umat. Di titik keramaian seperti Ragunan dan Ancol, Kapolda Metro Jaya pun turun langsung meninjau situasi, memastikan pengelolaan kerumunan berjalan aman dan terkendali. 
Koordinator Komrad Pancasila, Antony Komrad, menilai kerja-kerja pengamanan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud nyata hadirnya negara di momen yang paling dibutuhkan masyarakat.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya Polri dan Polda Metro Jaya di bawah Irjen Pol Asep Edi Suheri. Pengamanan Natal 2025 hingga menjelang Tahun Baru 2026 terasa menenangkan—bukan hanya kuat, tetapi juga ramah dan melayani. Inilah wajah pengabdian yang membuat masyarakat merasa dilindungi, sekaligus dihormati,” ujar Antony Komrad, Koordinator Komrad Pancasila.
Ia menambahkan, kerja aparat di lapangan juga memperlihatkan pesan penting: keamanan tidak selalu berbunyi keras, kadang ia hadir sebagai ketertiban lalu lintas yang terjaga, antrean yang tertib, petugas yang membantu, serta patroli yang membuat ruang publik tetap nyaman hingga larut.
Menjelang puncak pergantian tahun, harapan masyarakat sederhana: merayakan kebersamaan tanpa insiden, menutup tahun dengan damai, dan memulai 2026 dengan optimisme. Dengan kerja-kerja pengamanan yang konsisten, Polri dan Polda Metro Jaya telah membantu meletakkan fondasi itu—agar doa, langkah pulang, dan tawa keluarga di akhir tahun bisa sampai tujuan: selamat.
Semoga seluruh personel yang bertugas senantiasa diberi kesehatan dan keselamatan, dan semoga sinergi pengamanan ini terus menguat demi Jakarta dan Indonesia yang aman, tertib, serta berkeadaban.











