Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Salah Kaprah ‘Homeschooling’ di Tengah Pandemi: Bagaimana Pelaksanaannya yang Ideal?

by Redaksi
04/05/2021
in Edukasi
99
SHARES
709
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Seiring pelaksanaan belajar dari rumah akibat pandemi, konsep ‘homeschooling’ menjadi semakin populer di kalangan masyarakat.

Homeschooling adalah metode pendidikan berbasis keluarga yang menjadikan rumah sebagai pusat aktivitas pembelajaran.

Sebelum pandemi, data tahun 2015 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan sebanyak 11.000 anak usia sekolah menjalankan homeschooling.

Semakin banyak orang tua melirik metode ini dengan berbagai alasan – dari meningkatkan pemantauan kemajuan pembelajaran anak hingga skeptisnya orang tua atas metode sekolah konvensional.

Mereka menilai homeschooling memberikan lebih banyak fleksibilitas dan ruang kreativitas bagi anak.

Namun, seiring waktu, homeschooling seringkali disalahartikan sebagai sekadar berpindahnya kegiatan pembelajaran dari sekolah ke rumah dengan tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan sekolah.

Pemahaman ini tidak sesuai dengan filosofi yang sebenarnya ingin diusung metode homeschooling. Alih-alih memerdekakan anak, anak justru tetap terkekang karena pembelajaran yang dilakukan di rumah tidak sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

Melalui artikel ini, kami ingin menjelaskan bagaimana penerapan homeschooling yang ideal, sehingga bisa menjadi alternatif yang efektif dalam mendidik anak sesuai dengan tumbuh kembang mereka dan kemampuan keluarga.

Jadi, apa sebenarnya homeschooling?

Poin yang paling utama dalam homeschooling adalah keluarga memegang peran sentral dalam setiap aktivitas pembelajaran anak dan bertanggung jawab memperhatikan kebutuhan mereka.

Orang tua mendampingi anak mulai dari menentukan arah tujuan pendidikan, keterampilan dan kemampuan yang akan diasah, pemilihan kurikulum yang diperlukan, hingga cara belajar keseharian anak.

Semua ini dilakukan dengan komunikasi dan dialog dua arah dan terbuka dengan anak.

Karena homeschooling berbasis keluarga, bentuknya akan bervariasi dan tergantung kesepakatan yang diambil oleh keluarga tersebut. Terkait evaluasi, keluarga dapat mengambil ujian kesetaraan di berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada, apabila dibutuhkan.

Ijazah yang didapatkan dari proses ini memiliki legalitas yang sama dengan sistem sekolah, dan juga sudah diatur secara resmi oleh berbagai aturan pemerintah.

Praktik homeschooling bukanlah konsep baru dalam pendidikan. Beberapa figur terkenal di dunia seperti Abraham Lincoln, Thomas Edison, dan Albert Einstein pernah menjalani metode belajar ini waktu kecil.

Di Indonesia, tokoh sejarah Agus Salim juga memilih model pendidikan ini untuk keluarganya.

Homeschooling itu bukan lembaga

Meskipun demikian, masih banyak kekeliruan dalam penerapan homeschooling yang tidak sesuai dengan filosofi yang tepat.

Pertanyaan yang seringkali terlontar dari banyak keluarga di Indonesia yang memilih metode ini adalah “homeschooling-nya di mana?”

Pertanyaan seperti itu muncul karena homeschooling kerap diartikan sebagai sebuah institusi atau lembaga fisik yang memberikan layanan pendidikan layaknya sekolah.

Dalam pelaksanaannya, memang terdapat homeschooling berbasis komunitas di mana beberapa jaringan keluarga bergabung untuk menjalankan homeschooling secara bersama-sama.

Namun, menyamakan hal ini dengan sekolah adalah sebuah kekeliruan. Berbeda dengan sekolah, homeschooling tidak semestinya menerapkan aturan dan proses pembelajaran formal yang harus dijalankan setiap anak secara seragam.

Homeschooling harus mengedepankan pendidikan berbasis keluarga, karena setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Ketika orang tua memilih menjalankan homeschooling kemudian sekadar menyerahkan sepenuhnya ke sebuah “lembaga homeschooling”, ini sama saja mengikutkan anak pada suatu sistem pembelajaran formal layaknya sekolah.

Menyerahkan homeschooling ke pihak eksternal juga justru membuat praktik ini terkesan mahal. Antusiasme orang tua – terutama di lingkungan perkotaan – yang tinggi terhadap homeschooling kemudian dibajak oleh berbagai lembaga homeschooling dengan mendongkrak biaya dan membuatnya seolah seperti klub eksklusif.

Homeschooling juga bukan sekadar memindahkan sekolah ke rumah

Yang juga penting adalah pemahaman bahwa homeschooling itu tidak sama dengan membawa pembelajaran dari sekolah untuk dilakukan di rumah – atau hanya memindahkan lokasi saja.

Studi dari Eropa dan Cina menemukan ketika homeschooling hanya memindahkan kegiatan belajar dari sekolah ke rumah, anak dan orang tua rawan mengalami stres karena pembelajaran di rumah dipenuhi berbagai tekanan dari institusi pendidikan.

Tekanan yang umum dirasakan misalnya berbentuk jadwal yang padat dan adanya berbagai tugas untuk murid, namun tanpa dukungan yang cukup dari guru karena dilakukan secara daring.

Sebaliknya, apabila keluarga menerapkan homeschooling sesuai dengan filosofi dasarnya, dampak yang diperoleh anak justru akan bersifat positif dan tanpa paksaan.

Keluarga harus memiliki cara berpikir bahwa homeschooling adalah proses mendesain ulang sistem belajar di rumah yang berpusat pada kebutuhan anak, ketimbang sekadar menjiplak struktur pembelajaran di institusi pendidikan formal.

Keputusan bersama antara orang tua dan anak

Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, kita bisa menyimpulkan betapa besarnya tanggung jawab orang tua dalam menyukseskan homeschooling bagi anaknya.

Penelitian tahun 2011 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa performa akademik anak yang mengikuti homeschooling sangat bergantung pada seberapa baik orang tua dalam merancang dan membuat kegiatan belajar di rumah.

Menurut kami, orang tua sebaiknya terus mengikuti perkembangan tren pendidikan terkini, dan berkomitmen untuk membuat kegiatan homeschooling menjadi proses yang menyenangkan untuk anak. Ketika orang tua memiliki keterbatasan, memanggil guru atau orang yang lebih ahli untuk mengajar anaknya juga bisa menjadi pilihan.

Meskipun posisi orang tua menjadi sentral, peran anak dalam memilih model pendidikan yang paling pas juga harus dipertimbangkan.

Orang tua bisa saja merasa bahwa homeschooling adalah model pendidikan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan anak. Tapi pada akhirnya, orang tua juga harus mengakomodasi pilihan anaknya – di sinilah pentingnya diskusi yang terbuka dengan seluruh anggota keluarga.

Dalam komunikasi dengan anak, orang tua juga harus membahas konsekuensi dan kekurangan dari metode ini.

Anak yang sudah pernah menempuh jalur sekolah formal, misalnya, kemungkinan akan membutuhkan adaptasi untuk membangun budaya belajar yang jauh berbeda (atau disebut ‘deschooling’).

Pengalaman sosialisasi anak yang cenderung berkurang akibat homeschooling di rumah juga kerap menjadi momok – ini bisa diatasi dengan berbagai cara seperti bergabung dengan klub ekstrakurikuler di luar rumah.

Dengan adanya pandemi, homeschooling bisa menjadi alternatif agar anak tetap belajar dan mengembangkan diri. Namun, orang tua harus menerapkannya dengan baik untuk memastikan pengalaman tersebut adalah yang terbaik bagi anaknya.(*)


The Conversation

Tags: #Edukasi#homeschooling#pandangan#pendidikan
Share40SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba