Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Stoisisme: Filsafat anti Depresi

by Redaksi
17/09/2021
in Pojokan
107
SHARES
761
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Stoisisme didasarkan pada ide bahwa tujuan hidup adalah hidup selaras dengan alam. Alam itu sendiri didefinisikan sebagai keseluruhan kosmos, termasuk rekan-rekan kita sesama manusia.

Epictetus, yang mazhab Stoisismenya berkembang pada abad kedua Masehi, memberitahu kita cara mewujudkan ide ini. Dia berkata, “ada hal-hal yang berada dalam kendali kita dan ada hal-hal yang tidak berada dalam kendali kita.” Maka, jika sesuatu tidak berada dalam kendali kita, tidak layak mengerahkan energi untuk itu.

Kendati demikian, ada masanya, bahkan bagi para pemikir itu, saat-saat mereka menemui kesulitan untuk menjalankan tugas-tugas mereka. Marcus Aurelius, yang, sebagai kaisar Imperium Romawi dari tahun 161-180 M, adalah orang paling berkuasa di dunia, menjelaskan dalam salah satu bagian “Meditasi”, kumpulan tulisannya, bahwa dia sedang berjuang untuk bangkit dari tempat tidur. Dia pun berkata kepada dirinya sendiri,

“Aku bangun untuk melakukan pekerjaan seorang manusia. Lalu, mengapa aku begitu jengkel ketika aku keluar untuk melakukan hal yang ditakdirkan untukku dan merupakan alasan aku ada di dunia ini? Atau aku memang diciptakan untuk ini, berbaring di tempat tidur dan menghangatkan diri di balik selimut?”

Dia juga tahu bahwa nasihat ini bisa ampuh bisa juga tidak suatu hari nanti. Karena itulah, walaupun dia memaksa dirinya menjalani hidup, Markus menegaskan apa yang mungkin dia hadapi:

“Katakan kepada dirimu sendiri di awal hari, aku akan bertemu dengan orang-orang usil, tak tahu di untung, brutal, pengkhianat, pendengki, dan tidak ramah.”

Walaupun ucapan ini mungkin tampak tidak terlalu berguna, sejauh ia memusatkan perhatian pada semua kemungkinan negatif dan kesukaran-kesukaran tersebut, ada sebuah poin stoik sangat penting di sini. Mengapa mengingatkan diri tentang kesukaran bisa bermanfaat?

Menghadapi dunia dengan metode stoik

Filsuf stoik Epictetus memberikan jawaban–jawaban yang bisa membantu kita mengantisipasi berbagai kemungkinan dan mempersiapkan kita menghadapi apa yang akan datang. Dia mengatakan dalam “Enchiridion”:

“Ketika engkau hendak melakukan suatu perbuatan, ingatkan dirimu perbuatan macam apa itu. Jika engkau hendak pergi ke pemandian, ingat-ingat dalam benakmu apa yang mungkin terjadi di pemandian—ada orang yang bersimbur-simburan, orang yang dorong-dorongan, orang yang menghina, orang yang mencuri. Dan engkau akan melakukan perbuatan dengan lebih aman jika sejak awal engkau mengatakan, ‘Aku ingin mandi dan menjaga pilihan-pilihanku sesuai dengan alam’; begitu pula untuk setiap perbuatan yang lain.”

Contoh Epictetus tentang pemandian Romawi bisa diadaptasi dalam konteks kontemporer dengan mempertimbangkan segala macam hal yang mungkin terjadi di tempat kerja, ketika menglaju, atau di rumah.

Epictetus memberitahu kita agar siap menghadapi berbagai situasi dengan sikap realistis terhadap hal-hal sebagaimana adanya.

Marcus Aurelius memberikan panduan yang lebih spesifik bagaimana cara merespons.

“Aku, dengan demikian, tidak bisa dicelakai oleh orang-orang ini, juga tidak bisa marah dengan orang yang sama denganku, aku juga tidak bisa membencinya, karena kita ada untuk bekerja sama, seperti kaki, tangan, kelopak mata, atau dua baris gigi di rahang atas dan rahang bawah kita. Merugikan satu sama lain dengan demikian bertentangan dengan alam; dan marah dengan orang lain serta berpaling darinya jelas merugikan dirinya.”

Dalam semua itu, apa yang diingatkan para filsuf itu kepada kita adalah hidup selaras dengan alam berarti menyadari bahwa orang paling sulit yang kita temui bisa jadi sama seperti kita—seseorang mungkin sedang berjuang melawan kesedihan dan kenestapaannya sendiri.

Dengan menyadari ini, akan lebih mudah untuk memaafkan mereka yang tidak sejalan dengan kita. Namun lebih dari itu, barangkali, ini memudahkan kita untuk lebih pemaaf terhadap diri sendiri. Ini membantu kita memahami soal penderitaan dan tentang makna menjadi manusia.

Penderitaan dan solusinya

Ide ini diperkuat dengan penjelasan Epictetus mengenai sumber penderitaan manusia:

“Yang membuat susah perasaan seseorang bukanlah sesuatu itu sendiri melainkan penilaian mereka tentang hal tersebut.”

Kesal tentang sesuatu bukanlah hasil dari sesuatu yang tampaknya mengesalkan itu; tapi, penilaian tentang sesuatu itulah yang membuat orang tertekan.

Penilaian kita, bukan hal-hal atau peristiwa eksternal, adalah sumber penderitaan manusia.

Solusi bagi semua ini, menurut Epictetus, adalah pergeseran dalam sikap terhadap hal-hal yang akan terjadi. Ketika suatu hari kita, dengan pengetahuan penuh tentang apa yang mungkin terjadi hari itu dapat menyadari bahwa kita tetap harus terus maju dan menghadapi yang akan terjadi, maka kita bisa terus melangkah dalam hidup.

Ini berarti melepaskan konsepsi tentang bagaimana segala sesuatu mestinya berjalan, dan menerima segala sesuatu itu apa adanya, termasuk yang paling menjengkelkan dan menyesakkan.

Jika sudah begitu, “kerja seorang manusia” mungkin tak tampak begitu menciutkan nyali.


Source: The Conversation

Tags: #depresi#filosofi#romawi#stoikheadline
Share43SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba