Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Minggu, Juni 22, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Teologi Corona

by Redaksi
02/07/2020
in Dialektika
98
SHARES
702
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Fauzul Iman*

PIRAMIDA.ID- Peristiwa pandemi COVID-19 yang belum kunjung padam ini masih dihadapkan dengan tradisi sosial yang mengakar di tengah masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sangat kuat tradisi/ budaya kumpul mengalami persoalan serius terkait dengan penerapan protokol kesehatan.

Di sisi lain pengamalan religius masyarakat yang menganut aliran teologi tradisional cukup menggelayuti cara dan tindakan pemahaman mereka.

Dari sudut sosiologi, seperti digambarkan Emile Durkheim, dalam bukunya The Elementary Forms of religious Life, ide masyarakat merupakan ruh dari agama. Dalam konteks ini, komunitas yang di dalamnya sarat dengan keberagamaan menempati posisi penting dan suci.

Sudah dipastikan, demikian Durkheim, komunitas dengan segala dimensinya yang meliputi keberagamaan, tradisi, seni, hukum dan moralitas, akan selalu menjalani ritual keagamaan yang suci (sosiety as sacred).

Nilai suci komunitas makin terlihat kompleks jika dikaitkan dengan keyakinan teologi yang dianut oleh komunitas. Di sinilah terjadi konspirasi tak sengaja (unintended conspiration) untuk melakukan pengepungan alamiah terhadap siapapun pihak yang mengganggu keberlangsungan komunitas suci.

Bayangkan komunitas suci yang terbiasa membangun ritual kumpulan/riungan atas dasar rembukan sesama rasa dan silaturrahim. Kegiatan tahlilan, marhabanan, tadarusan, salat berjamaah dan lain-lain yang dipandang ritual suci, tidak mudah dianulir secara sekejap oleh karena adanya virus corona.

Ditambah dengan masih menggelayutnya aliran teologi tradisional yang dianut komunitas. Semua itu tantangan tersendiri yang membutuhkan kepiawaian dan kearifan komunikasi dari instansi berkepentingan.

Sikap dan keyakinan tradisional yang masih mengakar kuat di masyarakat akan memunculkan kembali diskusi langit yang amat panjang. Dalam diskursus teologi, diskusi langit mengitari dua aliran teologi Qadariyah dan Jabariah. Qadariyah merupakan aliran teologi yang memandang sebab kejadian yang timbul pada manusia karena dilakukan oleh manusia sendiri.

Tuhan tidak pernah intervensi. Manusia diberi otoritas akal yang mampu menentukan baik buruknya perbuatan. Kegagalan manusia dalam melakukan sesuatu bukan karena Tuhan tetapi kelalaian manusia yang tidak mampu berikhtiar berdasarkan akal sehatnya.

Berbeda dengan aliran Qadariyah, Jabariyah merupakan aliran tradisional yang memandang kejadian pada seseorang berasal dari Tuhan. Sukses atau tidaknya manusia dalam melakukan suatu kehidupan, Tuhan telah menentukan nasib manusia sebelum ia lahir.

Manusia, menurut aliran ini adalah wayang golek yang segala nasibnya ditentukan Tuhan. Manusia yang berada di atas pesawat yang canggih sekalipun, menurut aliran ini tidak akan mampu menolak bila Tuhan berkehendak menjatuhkan pesawat dimana manusia sendiri sebagai penumpang menjadi korbannya.

Pandangan ekstrem aliran Jabariyah yang dibawa oleh Jahm Ibnu Safwan ini, ditengahi oleh Muhammad An – Najar yang berpandangan moderat. Menurut An- Najar betul bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh skenario kehidupan umat manusia tetapi sebatas menciptakan.

Terwujud dan tidaknya, sebagaimana dikemukakan Harun Nasution dalam bukunya Teologi Islam: Aliran-Aliran dalam Sejarah dan Analisa Perbandingan, perbuatan manusia diberi daya (kasbu). Daya kasbu inilah yang menentukan otoritas akal manusia berperan memilih mana yang baik dan buruk.

Manusia tidak lagi menjadi wayang golek atau agen pasif yang terdiam oleh arus gelombang badai yang melabraknya.

Aliran moderat ini diadopsi Al-Baqilani murid Abu Hasan Al- Asya’ri pendiri aliran Asya’riyah. Dalam bukunya Maqalat al- Islamiyyin wa Ikhtilaf al- Mushallin, Asya’ri mengulas panjang lebar teori kasbu tersebut. Di Indonesia aliran teologi moderat ini dianut oleh NU, ormas terbesar, yang pengikutnya juga tinggal di kota dan sebagian besar tinggal di desa.

Dilihat dari deskripsi sosio-komunitas dan corak teologi masyarakat seperti tergambar di atas, protokol kesehatan yang dibuat untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 akan berhadapan dengan tradisi comunitas ritual dan teologi masyarakat yang bersangkutan.

Aturan social distancing/physical distancing dan aturan penggunaan masker yang selama ini dibuat pemerintah masih dilanggar oleh komunitas/masyarakat tersebut.

Masyarakat dengan teologi yang dianutnya berkeyakinan hadirnya virus corona diutus Tuhan untuk mengazab orang-orang jahat. Di mana pun dan kapan pun manusia tidak akan mampu menolak takdir kematian karena hadirnya virus corona merupakan takdir dari Tuhan.

Namun mereka berkeyakinan bagi hamba Tuhan yang patuh dan menjalankan perintah-Nya seperti shalat berjamaah dan zikir bersama, Tuhan pasti akan melindungi dari bahaya virus corona. Tradisi kumpul bersama dalam suasana membangun rasa silaturrahim dan tolong menolong sudah tertanam lama di masyarakat.

Mereka berkeyakinan interaksi ritual suci ini akan mendapatkan kasih sayang, pahala dan keselamatan dari Tuhan di dunia dan akhirat. Dibanding dengan orang-orang yang selalu kumpul di tempat maksiat/ kotor, menurut mereka, pasti akan diazab oleh virus corona tentara Tuhan.

Pandangan teologi ini memang tidak sesuai dengan realitas di lapangan karena yang korban virus corona tidak hanya orang jahat . Virus juga menyerang pada orang-orang yang baik. Dalam sejarah, sahabat Nabi yang bernama Abu Dzar terkenal orang yang sangat saleh juga meninggal diserang wabah/virus di saat menjalankan tugasnya sebagai gubernur.

Terlepas dari semua itu, yang jelas kondisi masyarakat seperti ini merupakan tantangan berat bagi protokol kesehatan pemerintah. Tidak mudah menganulir interaksi sosial ritual yang sudah mengakar kuat hanya dengan peraturan tertulis atau imbauan pengeras suara yang berbusa-busa.

Sejatinya ormas NU dengan para tokoh kharismatiknya –yang juga menganut teologi moderat Asya’riyah– mampu memberikan pencerahan teologisnya di tengah komunitas tersebut sehingga mereka mematuhi protokol kesehatan.

Upaya ini tidak semudah seperti membalikkan tangan karena selain tradisi ritual yang sangat kuat mengakar juga kemungkinan ada faktor lain seperti tingkat keawaman, kebutuhan ekonomi dan atau faktor keteladanan baik dari pimpinan/tokoh mereka maupun dari pembuat kebijakan itu sendiri.

Akan tetapi, setidaknya upaya pencerahan profetik kharismatik dari mereka dengan cara berketahapan, bukan tidak mustahil betapapun mengakar kuatnya tradisi ritual masyarakat dari perspektif lain bisa mengalami perubahan.

Bukankah para ulama sufitik dan kharismatik masa lalu mampu mengubah pola laku dan pola pemikiran masyarakat dari hiruk-pikuk keramaian, kegalauan dan kegelamoran ke pola laku “ketersendirian” (uzlah). Wallahu A’lam!.


Penulis merupakan Rektor UIN SMH Banten.

Tags: #kajian#pandemi#teologi
Share39SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025
Berita

Fawer Sihite: Tiga Bulan Wesly Jabat Wali Kota Tidak Mencerminkan Visi Misi Saat Kampanye

18/06/2025
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025

Populer

Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Fawer Sihite: Tiga Bulan Wesly Jabat Wali Kota Tidak Mencerminkan Visi Misi Saat Kampanye

18/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba