Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Februari 9, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Teologi Corona

by Redaksi
02/07/2020
in Dialektika
98
SHARES
702
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Fauzul Iman*

PIRAMIDA.ID- Peristiwa pandemi COVID-19 yang belum kunjung padam ini masih dihadapkan dengan tradisi sosial yang mengakar di tengah masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sangat kuat tradisi/ budaya kumpul mengalami persoalan serius terkait dengan penerapan protokol kesehatan.

Di sisi lain pengamalan religius masyarakat yang menganut aliran teologi tradisional cukup menggelayuti cara dan tindakan pemahaman mereka.

Dari sudut sosiologi, seperti digambarkan Emile Durkheim, dalam bukunya The Elementary Forms of religious Life, ide masyarakat merupakan ruh dari agama. Dalam konteks ini, komunitas yang di dalamnya sarat dengan keberagamaan menempati posisi penting dan suci.

Sudah dipastikan, demikian Durkheim, komunitas dengan segala dimensinya yang meliputi keberagamaan, tradisi, seni, hukum dan moralitas, akan selalu menjalani ritual keagamaan yang suci (sosiety as sacred).

Nilai suci komunitas makin terlihat kompleks jika dikaitkan dengan keyakinan teologi yang dianut oleh komunitas. Di sinilah terjadi konspirasi tak sengaja (unintended conspiration) untuk melakukan pengepungan alamiah terhadap siapapun pihak yang mengganggu keberlangsungan komunitas suci.

Bayangkan komunitas suci yang terbiasa membangun ritual kumpulan/riungan atas dasar rembukan sesama rasa dan silaturrahim. Kegiatan tahlilan, marhabanan, tadarusan, salat berjamaah dan lain-lain yang dipandang ritual suci, tidak mudah dianulir secara sekejap oleh karena adanya virus corona.

Ditambah dengan masih menggelayutnya aliran teologi tradisional yang dianut komunitas. Semua itu tantangan tersendiri yang membutuhkan kepiawaian dan kearifan komunikasi dari instansi berkepentingan.

Sikap dan keyakinan tradisional yang masih mengakar kuat di masyarakat akan memunculkan kembali diskusi langit yang amat panjang. Dalam diskursus teologi, diskusi langit mengitari dua aliran teologi Qadariyah dan Jabariah. Qadariyah merupakan aliran teologi yang memandang sebab kejadian yang timbul pada manusia karena dilakukan oleh manusia sendiri.

Tuhan tidak pernah intervensi. Manusia diberi otoritas akal yang mampu menentukan baik buruknya perbuatan. Kegagalan manusia dalam melakukan sesuatu bukan karena Tuhan tetapi kelalaian manusia yang tidak mampu berikhtiar berdasarkan akal sehatnya.

Berbeda dengan aliran Qadariyah, Jabariyah merupakan aliran tradisional yang memandang kejadian pada seseorang berasal dari Tuhan. Sukses atau tidaknya manusia dalam melakukan suatu kehidupan, Tuhan telah menentukan nasib manusia sebelum ia lahir.

Manusia, menurut aliran ini adalah wayang golek yang segala nasibnya ditentukan Tuhan. Manusia yang berada di atas pesawat yang canggih sekalipun, menurut aliran ini tidak akan mampu menolak bila Tuhan berkehendak menjatuhkan pesawat dimana manusia sendiri sebagai penumpang menjadi korbannya.

Pandangan ekstrem aliran Jabariyah yang dibawa oleh Jahm Ibnu Safwan ini, ditengahi oleh Muhammad An – Najar yang berpandangan moderat. Menurut An- Najar betul bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh skenario kehidupan umat manusia tetapi sebatas menciptakan.

Terwujud dan tidaknya, sebagaimana dikemukakan Harun Nasution dalam bukunya Teologi Islam: Aliran-Aliran dalam Sejarah dan Analisa Perbandingan, perbuatan manusia diberi daya (kasbu). Daya kasbu inilah yang menentukan otoritas akal manusia berperan memilih mana yang baik dan buruk.

Manusia tidak lagi menjadi wayang golek atau agen pasif yang terdiam oleh arus gelombang badai yang melabraknya.

Aliran moderat ini diadopsi Al-Baqilani murid Abu Hasan Al- Asya’ri pendiri aliran Asya’riyah. Dalam bukunya Maqalat al- Islamiyyin wa Ikhtilaf al- Mushallin, Asya’ri mengulas panjang lebar teori kasbu tersebut. Di Indonesia aliran teologi moderat ini dianut oleh NU, ormas terbesar, yang pengikutnya juga tinggal di kota dan sebagian besar tinggal di desa.

Dilihat dari deskripsi sosio-komunitas dan corak teologi masyarakat seperti tergambar di atas, protokol kesehatan yang dibuat untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 akan berhadapan dengan tradisi comunitas ritual dan teologi masyarakat yang bersangkutan.

Aturan social distancing/physical distancing dan aturan penggunaan masker yang selama ini dibuat pemerintah masih dilanggar oleh komunitas/masyarakat tersebut.

Masyarakat dengan teologi yang dianutnya berkeyakinan hadirnya virus corona diutus Tuhan untuk mengazab orang-orang jahat. Di mana pun dan kapan pun manusia tidak akan mampu menolak takdir kematian karena hadirnya virus corona merupakan takdir dari Tuhan.

Namun mereka berkeyakinan bagi hamba Tuhan yang patuh dan menjalankan perintah-Nya seperti shalat berjamaah dan zikir bersama, Tuhan pasti akan melindungi dari bahaya virus corona. Tradisi kumpul bersama dalam suasana membangun rasa silaturrahim dan tolong menolong sudah tertanam lama di masyarakat.

Mereka berkeyakinan interaksi ritual suci ini akan mendapatkan kasih sayang, pahala dan keselamatan dari Tuhan di dunia dan akhirat. Dibanding dengan orang-orang yang selalu kumpul di tempat maksiat/ kotor, menurut mereka, pasti akan diazab oleh virus corona tentara Tuhan.

Pandangan teologi ini memang tidak sesuai dengan realitas di lapangan karena yang korban virus corona tidak hanya orang jahat . Virus juga menyerang pada orang-orang yang baik. Dalam sejarah, sahabat Nabi yang bernama Abu Dzar terkenal orang yang sangat saleh juga meninggal diserang wabah/virus di saat menjalankan tugasnya sebagai gubernur.

Terlepas dari semua itu, yang jelas kondisi masyarakat seperti ini merupakan tantangan berat bagi protokol kesehatan pemerintah. Tidak mudah menganulir interaksi sosial ritual yang sudah mengakar kuat hanya dengan peraturan tertulis atau imbauan pengeras suara yang berbusa-busa.

Sejatinya ormas NU dengan para tokoh kharismatiknya –yang juga menganut teologi moderat Asya’riyah– mampu memberikan pencerahan teologisnya di tengah komunitas tersebut sehingga mereka mematuhi protokol kesehatan.

Upaya ini tidak semudah seperti membalikkan tangan karena selain tradisi ritual yang sangat kuat mengakar juga kemungkinan ada faktor lain seperti tingkat keawaman, kebutuhan ekonomi dan atau faktor keteladanan baik dari pimpinan/tokoh mereka maupun dari pembuat kebijakan itu sendiri.

Akan tetapi, setidaknya upaya pencerahan profetik kharismatik dari mereka dengan cara berketahapan, bukan tidak mustahil betapapun mengakar kuatnya tradisi ritual masyarakat dari perspektif lain bisa mengalami perubahan.

Bukankah para ulama sufitik dan kharismatik masa lalu mampu mengubah pola laku dan pola pemikiran masyarakat dari hiruk-pikuk keramaian, kegalauan dan kegelamoran ke pola laku “ketersendirian” (uzlah). Wallahu A’lam!.


Penulis merupakan Rektor UIN SMH Banten.

Tags: #kajian#pandemi#teologi
Share39SendShare

Related Posts

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Oleh: Kasihta Saragih, Claudia Sianturi, Nuri Giovani, Oscar Simbolon* PIRAMIDA.ID- Akhir-akhir ini situasi hukum yang ada di Indonesia mungkin sedang...

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

18/12/2022

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Sejarah Bidang

17/12/2022

PIRAMIDA.ID- “Sejarah itu bersajak”, ujar Mark Twain. Walau sejarah tak bisa terulang kembali. Sekarang, ke mana dan di mana kita...

Romantisme Bom Bunuh Diri Astana Anyar

12/12/2022

Oleh: Gregorius Bryan G. Samosir (Ketua Lembaga Pengembangan SDM PP PMKRI) PIRAMIDA.ID- Belum kering air mata akibat gempa yang mengguncang...

Peran Media Massa Sebagai Salah Satu Konsep Kekuatan Politik di Indonesia

18/11/2022

Oleh: Dwi Puja Kusuma* PIRAMIDA.ID- Perkembangan media massa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Utamanya setelah memasuki era reformasi,...

Eksistensi ABRI Sebagai Aktor Kekuatan Politik Pasca Orde Baru

16/11/2022

Oleh: Aulia Sindi Pifua* PIRAMIDA.ID- Berbicara mengenai politik merupakan satu hal yang sangat menarik, namun perlu digarisbawahi juga bahwa tidak...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Timsel KPU Kepri Terbentuk, GMKI & GAMKI Tanjungpinang: Junjung Integritas dan Profesional

08/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Lantik PKD, Ketua Panwaslu Dolok Panribuan Ingatkan Jajaran Jaga Integritas

07/02/2023
Edukasi

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023

Populer

Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
ilustrasi: tirto.id/Gery
Sains

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia