PIRAMIDA.ID- Senin, 22 Februari 2021 Aliansi Mahasiswa Universitas Simalungun (AMUNISI) melakukan aksi berupa orasi serta melakukan dialog dengan pihak rektorat dengan mengangkat isu besar, yakni tolak keras komersialisasi pendidikan di masa pandemi.
Mengingat tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejatinya pendidikan adalah rumah berfikir bagi seluruh kalangan.
“Bahkan, kita ketahui UUD NRI 1945 menggaransikan setiap warga negara berhak mendapat pendidikan seperti yang disematkan dalam Pasal 31 UUD NRI 1945 dan mengingat tujuan didirikannya yayasan USI oleh Radjamin Purba, SH adalah agar masyarakat Pematangsiantar-Simalungun yang perekonomiannya menengah ke bawah dapat mengecap pendidikan di perguruan tinggi,” ucap pimpinan aksi Aliansi Mahasiswa USI (AMUNISI), Arianto Sitorus.
Salah satu Korlap aksi, Anjelita Sitompul menambahkan, “Kita telah merasakan beberapa wujud degradasi terhadap cita-cita pendidikan di Universitas Simalungun, mulai dari adanya potensi komersialisasi pendidikan, dalam hal ini penjualan diktat yang berhubungan dengan nilai, tidak adanya dispensasi pembayaran uang kuliah terhadap mahasiswa/i kurang mampu akibat bias pandemi, juga tidak efektifnya metode pembelajaran daring.”
Sejalan dengan hal itu, korlap lainnya, Dopasop Hutahaean menambahkan, “Berangkat dari keresahan mahasiswa, maka kami seluruh mahasiswa/i USI yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Simalungun (AMUNISI) sepakat menuntut: penggratisan cicilan uang kuliah tahap III (mahasiswa/I semester 2, 4, dan 6) dan untuk mahasiswa tingkat akhir (hanya mengontrak skripsi), meminta pemotongan uang kuliah, memberikan penjelasan dasar regulasi terhadap pendendaan bagi mahasiswa yang telat membayarkan uang kuliah, realisasikan portal “sistem informasi akademik mahasiswa Universitas Simalungun” dan pengurangan biaya umum.”
Namun, dari dialog yang dilakukan bersama birokrat tidak ada kepastian yang diberikan melainkan mahasiswa hanya disuruh menunggu sampai waktu yang tidak ditentukan. Arianto menilai, semua penjelasan yang diberikan oleh rektor USI masih terlalu normatif.
“Maka dari hasil kesepakatan bersama, seluruh mahasiswa/i USI yang tergabung di Aliansi Mahasiswa Universitas Simalungun (AMUNISI) akan tetap melakukan audiensi mengenai tuntutan mahasiswa, jika hal ini tidak ditanggapi, baik oleh birokrat kemungkinan mahasiswa/i akan menggelar aksi yang lebih besar agar keresahan mahasiswa/I segera dapat diselesaikan,” tutup pimpinan Aliansi Mahasiswa Universitas Simalungun (AMUNISI) tersebut.(*)