Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Mei 10, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Apakah Dinosaurus Tetap Ada jika Asteroid tak Menghantam Bumi?

by Redaksi
06/08/2021
in Edukasi
99
SHARES
710
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Sekitar 66 juta tahun yang lalu, di Semenanjung Yucatan, Meksiko, sebuah asteroid dengan lebar 12 kilometer menabrak Bumi.

Peristiwa ini mengakibatkan ledakan dahsyat yang besarnya sulit dibayangkan hari ini — beberapa miliar kali lebih kuat dari ledakan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Sebagian besar hewan di benua Amerika langsung terbunuh karenanya. Dampak tabrakan ini juga memicu gelombang tsunami di seluruh dunia.

Berton-ton debu terbang hingga ke atmosfer, membuat Bumi diselimuti kegelapan.

“Musim dingin nuklir” ini menyebabkan banyak spesies binatang dan tanaman punah.

Di antaranya, yang paling simbolis, adalah spesies dinosaurus. Tapi bagaimana keadaan dinosaurus sebelum bencana ini terjadi?

Ini adalah pertanyaan yang kami coba jawab dalam studi terbaru, dan hasilnya baru saja dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Communications.

Kami meneliti enam keluarga dinosaurus, dipilih dari yang paling representatif dan paling beragam selama 40 juta tahun sebelum tabrakan asteroid.

Tiga di antaranya adalah karnivora: Tyrannosauridae, Dromaeosauridae (termasuk Velociraptor, yang dipopulerkan oleh film Jurassic Park) dan Troodontidae (dinosaurus kecil seperti burung).

Sementara, tiga lainnya adalah herbivora: Ceratopsidae (yang diwakili oleh Triceratop), Hadrosauridae (keluarga yang paling beragam), dan Ankylosauridae (diwakili oleh Angkylosaurus, dinosaurus yang seluruh tubuhnya tertutup oleh cangkang tulang dengan ekor seperti sekop).

Kita tahu bahwa semua keluarga dinosaurus ini bertahan sampai akhir periode Kapur, yang ditandai dengan kejatuhan asteroid.

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pada tingkat apa keluarga dinosaurus ini berubah — membentuk spesies baru — atau punah.

Selama lima tahun, kami mengumpulkan semua informasi yang diketahui tentang keluarga-keluarga ini untuk menentukan jumlah mereka di Bumi di waktu-waktu tertentu, dan spesies apa saja yang ada dalam setiap kelompok.

Dalam ilmu paleontologi, setiap fosil diberikan nomor unik supaya bisa dilacak, sehingga kita bisa mengikutinya melalui literatur ilmiah dari waktu ke waktu.

Pekerjaan ini cukup membosankan — kami membuat inventarisasi dari sebagian besar fosil yang telah ditemukan dari keenam keluarga dinosaurus, yang mewakili lebih dari 1.600 individu dari sekitar 250 spesies.

Tidak mudah untuk mengkategorikan setiap spesies dan menanggalinya dengan benar: seorang peneliti mungkin mencatat tanggal dan spesies tertentu, kemudian peneliti yang lain membuat analisis berbeda.

Dalam kasus seperti itu, kami harus menentukan — jika terlalu banyak keraguan, maka kami menyingkirkan fosil tersebut dari penelitian.

Setelah semua fosil dikategorisasikan dengan benar, kami menggunakan model statistik untuk memperkirakan jumlah spesies yang berevolusi dari waktu ke waktu untuk setiap keluarga.

Kami kemudian dapat menelusuri spesies yang muncul dan menghilang antara 160 dan 66 juta tahun lalu dan memperkirakan, untuk setiap keluarga, tingkat spesiasi — yakni evolusi spesies baru — dan kepunahan seiring waktu.

Meski begitu, untuk memperkirakan tingkat ini, kami harus mempertimbangkan beberapa faktor pengganggu.

Catatan fosil bias: tidak merata dalam ruang dan waktu dan beberapa dinosaurus tidak menjadi fosil sebaik yang lainnya.

Ini adalah masalah yang umum terjadi di dunia paleontologi ketika memperkirakan dinamika keanekaragaman di masa lalu.

Penurunan Tajam

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa jumlah spesies-spesies dinosaurus menunjukkan penurunan tajam sejak 10 juta tahun sebelum asteroid menyerang mereka hingga punah.

Penurunan ini menarik karena terjadi di seluruh dunia dan terjadi pada kelompok karnivora, seperti Tyrannosaurus, dan kelompok herbivora, seperti Triceratop.

Beberapa spesies bahkan mengalami penurunan jumlah yang tajam, seperti Angkylosaurus dan keluarga Ceratopsia, dan hanya satu keluarga dari enam yang diteliti — yakni Troodontis — yang menunjukkan penurunan kecil, yang terjadi di lima juta tahun terakhir keberadaan dinosaurus.

Apa yang menyebabkan penurunan tajam ini? Salah satu teori adalah perubahan iklim.

Pada saat itu, Bumi mengalami periode pendinginan global sebesar 7-8 derajat celcius.

Kita tahu bahwa dinosaurus butuh iklim hangat agar metabolisme mereka berfungsi dengan baik.

Seperti yang sering kita dengar, dinosaurus bukanlah hewan ektotermik (berdarah dingin) seperti buaya atau kadal, juga bukan hewan endotermik (berdarah panas) seperti mamalia atau burung.

Mereka adalah mesotherms, yang memiliki sistem metabolisme antara reptil dan mamalia, dan membutuhkan iklim yang hangat untuk mempertahankan suhu mereka agar dapat melakukan fungsi biologis dasar.

Penurunan suhu Bumi pastilah memberikan dampak yang besar terhadap mereka.

Perlu dicatat bahwa kami menemukan perbedaan penurunan antara herbivora dan karnivora: dinosaurus pemakan tumbuhan menurun sedikit lebih cepat daripada dinosaurus pemakan daging.

Kemungkinan penurunan dinosaurus herbivora ini yang menyebabkan penurunan dinosaurus karnivora.

Inilah yang kami sebut dengan kepunahan cascade.

Pukulan KO

Satu pertanyaan besar yang belum terjawab: apa yang akan terjadi pada dinosaurus bila tabrakan asteroid itu tak pernah terjadi?

Apakah dinosaurus akan tetap punah, mengingat penurunan jumlah spesies yang telah terjadi, atau bisakah populasi mereka naik kembali?

Pertanyaan ini susah dijawab.

Banyak ahli paleontologi percaya bahwa jika dinosaurus bertahan, maka primata — dan karena itu manusia — tidak akan pernah muncul di Bumi.

Fakta penting, kemungkinan naiknya lagi populasi spesies bisa sangat heterogen dan bergantung pada kelompok, sehingga beberapa kelompok akan bisa bertahan dan yang lainnya tidak.

Hadrosaurus atau dinosaurus “berparuh bebek”, misalnya, menunjukkan beberapa bentuk ketahanan terhadap penurunan populasi dan kemungkinan bangkit kembali setelahnya.

Apa yang dapat kita katakan adalah ekosistem pada akhir periode Kapur berada dalam tekanan yang signifikan karena perubahan iklim dan perubahan besar dalam vegetasi — dan asteroid memberikan pukulan telak terakhir.

Ini kerap terjadi dalam kasus kepunahan sebuah spesies: pertama-tama jumlahnya menurun dan berada dalam tekanan, lalu peristiwa lain terjadi dan menghabisi kelompok yang sebelumnya telah berada di ambang kepunahan.(*)


BBC Indonesia

Tags: #asteroid#dinosaurus#fenomenaalam#prasejarah
Share40SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025
Berita

DPD KNPI Simalungun Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Saudara Aldi Syahputra Siregar Sebagai Ketua KNPI Sumut Periode 2025-2028

19/04/2025

Populer

Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Dialektika

Mengapa Demokrasi dapat Melahirkan Tirani?

21/02/2022
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Dialektika

Enola, Gadis Kecil yang Dirampas Masa Depannya

21/06/2022
Edukasi

Pandangan Sosiologi Hukum terhadap Kasus Korupsi

15/10/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba