Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 1, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Ba’asyir Bebas, Haruskah Kita Cemas?

by Redaksi
13/01/2021
in Sorot Publik
98
SHARES
700
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Mantan teroris Abu Bakar Ba’asyir dibebaskan dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat lalu (8/1) setelah menjalani hukuman 15 tahun penjara potong remisi karena terbukti bersalah terlibat pelatihan militan di Aceh.

Jauh sebelum ia dibebaskan, banyak pihak khawatir tokoh berusia 82 tahun yang disegani di kalangan kelompok Islam garis keras itu masih akan menjadi ancaman.

Empat hari sebelum pembebasannya, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne meminta pemerintah Indonesia memastikan agar selepas dibebaskan, Ba’asyir tidak akan memicu lebih banyak kekerasan.

“Kedutaan kami di Jakarta telah menyampaikan keprihatinan agar individu semacam itu dicegah untuk tidak menghasut orang lain lebih jauh guna melakukan serangan terhadap warga sipil,” ujar Payne dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Reuters, Selasa lalu (5/1).

Kekhawatiran Payne beralasan, sebelum ditangkap dan divonis karena terkait kamp pelatihan militan di Aceh tahun 2011, Ba’asyir dianggap sebagai pemimpin spiritual Jemaah Islamiah yang berafiliasi dengan Al Qaeda, dan dituduh terlibat dalam pemboman di Bali pada Oktober 2002 yang menewaskan 202, sebagian besar warga Australia.

Ba’asyir membantah terlibat dalam serangan di dua klub malam dan kantor konsulat Amerika di Kuta itu. Namun setahun kemudian anggota Jemaah Islamiah lainnya dituding mengatur serangan di Hotel JW Mariott Jakarta pada Agustus 2003 yang menewaskan 12 orang, dan serangan lain pada September 2004 di depan kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang menewaskan 9 orang.

Pengaruh Kuat Ba’asyir

Namun demikian pengamat terorisme Al Chaidar menilai kekhawatiran itu tidak beralasan. “Pengaruh Ustad Abu Bakar Ba’asyir itu sudah sangat rendah, hampir di titik nadir, tinggal 10 persen saja di kalangan kelompok radikal, fundamentalis, teroris dan intoleran,” ujarnya.

Ia menyebut kekecewaan kelompok-kelompok seperti Jemaah Islamiah, Majelis Mujahidin Indonesia MMI, Jamaah Ansharut Tauhid JAT dan Jamaah Ansharut Daulah JAD terhadap Ba’asyir.

“Ketika Ba’asyir berpaling meninggalkan Jemaah Islamiah dan bergabung dengan Majelis Mujahidin Indonesia, lalu meninggalkan organisasi itu dan mendirikan Jamaah Ansharut Tauhid yang kemudian berbaiat pada ISIS, banyak pengikutnya yang kecewa. Bahkan bukan hanya pendukungnya, tapi juga sponsor utamanya yaitu kelompok Al Qaeda sangat kecewa,” jelasnya.

“Ayman Al Zawahiri, yang memimpin Al Qaeda setelah tewasnya Osama bin Laden tahun 2011, sampai memutuskan hubungan dan menyatakan bahwa tidak ada satu pun lagi perwakilan resmi mereka di Indonesia. Ini menunjukkan kekecewaan yang sangat besar terhadap Ba’asyir. Ini menunjukkan ia tidak lagi efektif sebagai pemimpin kelompok radikal,” imbuh Al Chaidar.

Namun pengamat terorisme lainnya, Stanislaus Riyanta mengatakan meskipun faktor usia dan kondisi kesehatan mungkin membuat Ba’asyir tidak lagi aktif, “tetapi harus diakui bahwa sebagai senior, perkataannya akan didengar dan menjadi perhatian orang-orang yang satu aliran ideologi.”

Ada Kerinduan Hadirnya Sosok Pemimpin di Gerakan Islam Garis Keras

Itulah sebabnya menurut Al Chaidar, yang sedang melakukan kajian tentang jaringan terorisme di negara-negara Eropa, meskipun ditinggalkan pengikutnya di Jemaah Islamiah, JAT dan JAD, ada kelompok-kelompok lain yang masih mengharapkan kehadiran Ba’asyir sebagai pemimpin mereka.

“Ada kelompok massa yang besar, yang kini kehilangan induk mereka setelah Rizieq Shihab ditahan aparat … ada yang menyebutnya sebagai kriminalisasi, ada yang menyebutnya juga sebagai fragmentasi, tapi yang pasti beberapa ulama-ulama oposan ataupun yang beroposisi dengan pemerintah itu menjadi kekecewaan yang sangat luar biasa. Dengan bebasnya Ba’asyir, mereka berharap mendapat pemimpin baru,” komentarnya.

“Jika Ba’asyir menerima menjadi pemimpin mereka, ia akan menjadi pemimpin populis yang beradaptasi dengan keinginan massanya. Tetapi ketakutan akan bangkitnya terorisme di Indonesia dengan keberadaan Ba’asyir adalah salah dan tidak tepat,” jelasnya.

Stanislaus Riyanta, yang selama ini mengkaji akar-akar terorisme dan radikalisme dari berbagai perspektif, mengatakan untuk mencegah massa baru melakukan teror karena pengaruh Ba’asyir, “kunci utamanya adalah bagaimana orang-orang terdekat Ba’asyir bisa menjaganya, agar tidak ada provokasi atau kontak dari pihak lain yang dapat mengarahkannya pada aktivitas organisasi kelompok radikal.”

Ditambahkannya, “pemerintah juga harus berupaya keras melakukan pendekatan pada keluarga Ba’asyir agar bisa menjaganya untuk tidak kembali ke aktivitas yang melanggar hukum.”

Stanislaus tetap menilai peluang bagi Ba’asyir untuk menjadi pemimpin kelompok garis keras di Indonesia sangat kecil “karena pertimbangan usia, kesehatan dan kaderisasi kelompok-kelompok itu sendiri yang pastinya sudah berjalan.”

Keluarga Pastikan Terus Dampingi Ba’asyir

Dalam wawancara secara terpisah dengan pihak keluarga Ba’asyir di kawasan Pondok Pesantren Al Mukmin di Ngruki, Sukoharjo, putra Ba’asyir mengatakan “keluarga akan terus mendampingi Ba’asyir di rumah pasca bebas dari penjara dan berupaya mencegahnya terpapar paham radikalisme dan ekstremisme.”

Sementara juru bicara pondok pesantren itu, Endro Sudarsono, mengatakan pada VOA, “kalau pun Ba’asyir akan berdakwah kembali, maka kemungkinan besar dilakukan secara internal di pondok pesantren itu saja.”(*)


VOA Indonesia.

Tags: #abubakarbasyir#pahamradikal#terorisme
Share39SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba