Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Rabu, Juli 16, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

Bagaimana Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional?

by Redaksi
04/10/2020
in Berita
Pedagang menggunakan penutup muka melayani pembeli di Pasar Senen,  Jakarta Pusat,  Selasa (1/5/2002). Kemendag menyiapkan pedoman bagi penyelenggara kegiatan perdagangan untuk diterapkan saat berlangsungnya new normal, para pedagang di pasar rakyat diwajibkan nenggunakan masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas. SP/Joanito De Saojoao.

Pedagang menggunakan penutup muka melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2002). Kemendag menyiapkan pedoman bagi penyelenggara kegiatan perdagangan untuk diterapkan saat berlangsungnya new normal, para pedagang di pasar rakyat diwajibkan nenggunakan masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas. SP/Joanito De Saojoao.

100
SHARES
717
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan hasil survei yang mencatat 573 pedagang terinfeksi virus corona. Ini tidak lepas dari sejumlah pasar yang menjadi klaster baru perebakan virus corona. Penularan terjadi karena minimnya penerapan protokol kesehatan, karena minimnya pemahaman dan pengetahuan pedagang terhadap bahaya virus corona.

Kementerian Perdagangan mencatat ada lebih dari 13 ribu pasar tradisional di seluruh Indonesia, yang menampung lebih dari 12 juta pedagang. Kampanye memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, menjadi cara untuk mencegah penularan virus corona.

Dalam diskusi daring, Jumat (2/10), bertema “Tetap Pakai Masker di Pasar Tradisional,” Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), dan Direktur Kampanye Gerakan Pakai Masker, Joko Setiyanto, mengatakan pedagang mengaku tidak memakai masker karena merasa tidak nyaman ketika melakukan aktivitasnya.

Selain itu, katanya, kebanyakan pasar tradisional tidak didesain menghadapi pandemi penyakit menular seperti virus corona, yang memastikan ada jarak antar pedagang, serta sirkulasi udara yang kurang terbuka di sejumlah tempat.

“Desain pasar memang tidak didesain untuk menghadapi pandemi ini. Desain koridornya, rata-rata dua meter, ada yang satu meter, ada yang satu setengah meter, itu koridornya. Jarak antar pedagang juga, yang di loss tidak ada jaraknya, satu dan lainnya sebelahan begitu, apalagi kan tentang ventilasi. Jadi, memang desaian itu tidak mengantisipasi ini.”

Peneliti psikologi sosial di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dicky Pelupessy, mengungkapkan hasil studinya yang menyebut sebanyak 90 persen pedagang di salah satu pasar di Jakarta telah memakai masker, namun hanya 53 persen yang memakai masker dengan benar.

“Mereka merasa tidak nyaman ketika berkomunikasi, bertransaksi dengan pembeli atau calon pembeli, jadi itu yang mereka rasakan, tidak nyaman sehingga kemudian mereka merasa masker itu menyulitkan dalam kegiatan mereka di pasar.”

Alasan belum terbiasa memakai masker, kata Dicky, dipengaruhi pula oleh belum tertanamnya kebiasaan itu di kalangan pedagang pasar. Selain itu, perlu ada sosialiasi terus menerus, penegakan aturan bagi yang tidak memakai masker, dan kerjasama yang melibatkan paguyuban pedagangan pasar. Upaya dan kerja sama itu, diyakini akan menghadirkan norma baru.

“Keputusan pedagang menggunakan masker atau tidak, itu menunggu apa yang dilakukan oleh pedagang yang lain. Jadi kalau dia lihat pedagang di depannya pakai masker, ya dia mulai merasa, oh saya harus pakai masker. Begitu juga di samping kanan kirinya,” katanya.

“Nah artinya apa, ketika kemudian kita bisa lihat, misalnya kita bayangkan semua memakai masker, kanan kiri pake masker, depan pakai masker, maka orang akan cenderung mau pakai masker. Nah ini kan kemudian saya bicara norma,” lanjut Dicky.

Joko Setiyanto menegaskan bahwa pelibatan semua pihak dari kalangan pedagang untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan, menjadi kunci agar pasar tradisional tidak sampai menjadi klaster baru penyebaran virus corona.

“Protokol untuk Covid-19 kita lakukan semaksimal mungkin. Jangan tutup pasar karena apa, rentetannya luas, panjang sekali. Ini dari daerah penghasil kan tidak bisa ditahan, katakan sore, malam ini panen, kan tidak bisa ditahan sampai seminggu,” kata Joko.

“Itu pola tanam jelas, hubungannya dengan petani luar biasa. Jadi bukan hanya di pasar, tetapi di daerah penghasil itu lebih banyak dari pada di pasar,” tambahnya.


Source: VOA Indonesia

Tags: #diskusi#pasartradisional#protokol
Share40SendShare

Related Posts

Koordinator Wilayah 2 Sumbagsel Serukan Evaluasi Total POLDA Lampung

15/07/2025

PIRAMIDA.ID - Koordinator Wilayah 2 (dua) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumatera Bagian Selatan (Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi dan...

Suara dari Bonapasogit: Gereja dan Masyarakat Sipil Serukan Penutupan PT TPL

15/07/2025

PIRAMIDA.ID - Suasana haru dan semangat memenuhi ruang pertemuan Hotel Serenauli, Laguboti, ketika lebih dari 150-an orang dari berbagai latar...

Jadi Rumah Perjuangan Baru Aktivis Muda Jakarta, Ratusan Aktivis Cipayung dan BEM Resmi Gabung di Golkar

15/07/2025

PIRAMIDA.ID – Ratusan aktivis muda dari berbagai organisasi Cipayung Plus Jakarta dan BEM secara simbolik dan resmi menyatakan bergabung ke...

Anies Baswedan Hadir Pada RAPIMNAS I Gerakan Rakyat, Ketua DPP Gerakan Rakyat Sebut Nama Tom Lembong

13/07/2025

PIRAMIDA.ID - Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Pertama Gerakan Rakyat yang bertajuk "Vox Populi Dialog Kebangsaan" dihadiri langsung Anies Baswedan....

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025

PIRAMIDA.ID-Korban penipuan dan penggelapan dengan modus investasi menuntut keadilan, usai Subdit IV Reknata Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, menerbitkan...

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025

PIRAMIDA.ID - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun Soroti kinerja Bupati Simalungun dalam sudut pandang jangka panjang pembangunan Kabupaten...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Edukasi

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025
Berita

Koordinator Wilayah 2 Sumbagsel Serukan Evaluasi Total POLDA Lampung

15/07/2025
Berita

Suara dari Bonapasogit: Gereja dan Masyarakat Sipil Serukan Penutupan PT TPL

15/07/2025
Berita

Jadi Rumah Perjuangan Baru Aktivis Muda Jakarta, Ratusan Aktivis Cipayung dan BEM Resmi Gabung di Golkar

15/07/2025
Berita

Anies Baswedan Hadir Pada RAPIMNAS I Gerakan Rakyat, Ketua DPP Gerakan Rakyat Sebut Nama Tom Lembong

13/07/2025
Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba