Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Januari 31, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Kabar Desa

Bansos: Kala Kepala Desa Juga Dilanda Wabah ‘Pusing’ Kepala

by Redaksi
09/08/2020
in Kabar Desa
suasana penyaluran bansos/istimewa

suasana penyaluran bansos/istimewa

110
SHARES
786
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Krisis ekonomi akibat amukan corona tak hanya membuat ‘pusing’ para petinggi negara saja. Melainkan juga kepala desa.

Soalnya, kepala desa beserta ‘kabinetnya’ wajib memastikan berbagai bantuan pemerintah harus sampai pada tangan warga yang membutuhkan. Masalahnya, ada banyak data meleset begitu sampai nama dan alamat si calon penerima.

Ada warga pemilik mobil dan rumah megah masuk daftar penerima. Sebaliknya, nenek yang hidup sebatang kara malah ‘zonk’ alias tidak mendapat apa-apa.

Gampang ditebak, gunjingan segera merebak. Pemerintah desa segera diserbu tudingan pilih kasih, mementingkan sanak saudara, dan sebagainya. Padahal, sebagian data penerima bukan datang atas usulan desa melainkan datang dari struktur di atasnya.

Balai desa menjadi sasaran kemarahan. Rombongan warga segera menyerbu kantor desa untuk meminta ‘keadilan’. Perangkat desa berusaha menjelaskan bahwa data yang salah itu bukan atas usul desa melainkan data ‘dari atas’.

Dengan segera, alasan ini dianggap mengada-ada, menghindar dari tanggungjawab dan sebagainya. Sudah pasti, malamnya kepala desa tak bisa tidur nyenyak karena hal ini.

Bagi institusi selevel dinas di kabupaten atau tingkat provinsi, masalah salah sasaran begini bukan masalah yang rumit. Mereka bisa berkilah, data yang mereka pakai berasal dari struktur di bawahnya, lalu berjanji akan melakukan revisi dan segala usaha memperbaiki data. Selesai masalah, meski entah kapan revisi dilakukan.

Lain Kepala Dinas lain pula Kepala Desa. Bagi Kepala Desa, ini masalah yang rumit.

Pertama, mereka tidak memiliki kekuatan untuk merubah data karena data datang ‘dari atas’. Yang bisa dilakukan adalah mengusulkan lalu mengusulkan lagi. Kedua, ini yang paling gawat, tudingan warga soal data yang salah sasaran dan padahal bukan dibuat pemerintah desa adalah, bisa menggerogoti kepercayaan warga terutama para pemilih si kepala desa pada Pemilihan Kepala Desa edisi selanjutnya. Bukan rahasia lagi, para kepala desa selalu ingin menjadi kepala desa lagi..dan lagi.

Tetapi sesungguhnya, masalah yang jauh lebih penting dan menjadi terbengkalai akibat hiruk-pikuk pembagian dana sosial adalah, pemerintah desa menjadi kehilangan tenaga untuk memikirkan bagaimana menciptakan program yang bisa mendorong produktivitas ekonomi warganya di masa pagebluk ini. Kenapa ini penting, soalnya krisis ekonomi ini tidak akan selesai hanya dengan ‘pembagian’ uang pada warga.

Dana sosial bagaimanapun hanya berlaku untuk beberapa bulan saja. Tentu saja jumlah dana itupun tak sanggup menjawab kebutuhan warga secara penuh.

Lalu, bagaimana nasib warga penerima bantuan dana sosial setelah tak ada bantuan sosial pemerintah dan pagebluk masih berkuasa. Ini yang musti dipikirkan saat ini terutama pada situasi ekonomi pedesaan.

Tapi apa daya, gegara amukan si corona, pemerintah desa bukan hanya ‘tenggelam’ dalam pusaran masalah data warga penerima bantuan, tetapi juga terpangkasnya saturan juta anggaran desa. Ini yang paling membuat kepala para Kades menjadi berkunang-kunang.

Puluhan rencana pembangunan sudah diambang mata pada Tahun Anggaran 2020 ini harus dicoret, jika tidak ya dikurangi budgetnya. Ini terpaksa dilakukan soalnya seluruh rupiah sedang dikerahkan mengatasi corona. Bagaimana bisa membangun dan menjalankan aktivitas ekonomi jika sebagian besar dana membangun kena pangkas.

Tak banyak pilihan yang dimiliki Kepala Desa sekarang ini selain menjalani instruksi dari pusat mengenai cara mengusir wabah corona. Sekaligus merelakan berbagai rencana pembangunan harus raib dari daftar agenda desa tahun 2020. Pada saat sama musti siap pula menjadi ‘terminal’ keluh-kesah warga yang sedang terjepit ekonomi. Masih ingin jadi kepala desa?


Sumber: Kongres Kebudayaan Desa/ Aryadji

Tags: #bansos#kepaladesaCorona
Share44SendShare

Related Posts

Pemuda Desa memiliki Potensi: Ayo Bergeraklah!

11/03/2021

Andry Napitupulu* PIRAMIDA.ID- Pemuda desa yang ada di berbagai daerah indonesia sangatlah minim untuk bergerak, padahal potensi pemuda desa sangatlah...

Peningkatan Ekonomi Nasional: Pentingnya Teknologi Pertanian di Pedesaan

22/01/2021

Tulus Panggabean* PIRAMIDA.ID- Indonesia merupakan negara agraris di mana sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani, menjadikan pertanian sebagai...

Sihaporas: Desa adalah Masa Depan Pemuda dan Pemuda adalah Masa Depan Desa

29/11/2020

Tulus Panggabean* PIRAMIDA.ID- Masyarakat desa memiliki kewajiban dalam membangun dan memelihara lingkungan desa, hal tersebut termaktub dalam UU No. 6...

Pandemi: Petani alami Kesulitan, Ancaman Kelaparan Menghantui

12/09/2020

PIRAMIDA.ID- Pandemi virus corona memberikan kesulitan bagi para petani dan membahayakan ketahanan pangan jutaan orang, baik di kota maupun pedesaan. Dilansir dari...

Ekonomi Desa dan Faktor Marginalisasinya

31/07/2020

PIRAMIDA.ID- Kalau berbicara tata pemerintahan Indonesia, unit terkecilnya adalah desa. Disahkannya Undang-Undang Desa Nomor 6 tahun 2014 membuat desa memiliki...

ilustrasi: desa Penglipuran/Liputan6.com

Di Balik Krisis Corona, Desa Menjadi ‘Pahlawan’

26/07/2020

PIRAMIDA.ID- Wacana ‘hebatnya desa’ tampaknya memang mirip cerita pahlawan, akan muncul pada saat paling genting dan buntu. Seperti ketika wabah...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Edukasi

Meningkatkan Keadilan di Indonesia

29/01/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Berita

Komda PMKRI Sumbagut: Wali Kota Medan Penuh Pencitraan

28/01/2023
Berita

PP Simalungun Buka Pendaftaran Balon Ketua MPC Simalungun

28/01/2023
Berita

Tuntaskan Perkara Judi Apin BK, Komda PMKRI Sumut Apresiasi Kinerja Kapolda Sumut

28/01/2023
Sains

Cerita tentang Bedes Bijak (Homosapiens)

27/01/2023

Populer

Prosesi sertijab PP GMKI/screeshot
Berita

PP GMKI Resmi dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022

09/01/2021
ilustrasi: tirto.id/Gery
Sains

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023
Berita

Syukuran Pembubaran Panitia, Panitia Perayaan Natal 3 Sinode Gelar Pemberian Tali Asih di Panti Asuhan

02/06/2022
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

14/11/2022

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia