Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Juli 3, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Belajar di Rumah, Kuota, dan Perlukah Subsidi Internet?

by Redaksi
29/07/2020
in Pojokan
foto: Antara Foto/Anis Efizudin

foto: Antara Foto/Anis Efizudin

98
SHARES
701
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Pandemi corona membuat banyak aktivitas kini dilakukan dari rumah mulai dari bekerja (work from home) hingga pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kegiatan-kegiatan itu kini beralih ke online.

Peralihan ini membuat penggunaan kuota internet semakin besar. Alhasil, biaya yang dikeluarkan untuk internet jebol. Sedangkan tak semua orang mampu mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kuota internet di tengah pandemi seperti ini.

Perlukah pemerintah memberikan subsidi kuota internet?

‘Pemerintah mesti sigap’

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai, dengan banyaknya aktivitas yang mesti dilakukan secara online muncul sejumlah permasalahan di lapangan. Menurutnya, pemerintah mesti sigap untuk masalah ini.

“Dan dengan PJJ terlihat banyak permasalahan seperti akses listrik yang tidak ada, akses internet yang belum tersedia, juga akses internet yang lambat dan tidak stabil. Kalau pun ada akses, tidak semua memiliki perangkat ponsel dan laptop serta pulsa. Para Menteri harus sigap mengatasi hal tersebut,” katanya kepada detikcom, Senin (27/07).

Menurutnya, pemerintah mesti turun ke lapangan untuk memasang jaringan internet di wilayah yang belum terjangkau dan memberikan sumbangan perangkat seperti laptop dan ponsel. Kemudian, perlu juga subsidi bahkan internet gratis.

“Mendikbud harus keliling Indonesia untuk melihat dan menginventaris sekolah dan anak didik yang tidak memiliki akses internet untuk bersama Menkominfo segera menyediakan akses, mensubsidi, dan memberikan pulsa akses internet gratis. Menteri BUMN bisa mendorong agar perusahaan pelat merah mensubsidi internet gratis dan percepatan adopsi internet cepat 5G,” paparnya.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, pemerintah memang perlu memberi subsidi kuota internet khususnya untuk kegiatan pendidikan. Sebab, internet memakan biaya yang cukup besar.

“Kalau sekarang kebutuhan katakanlah mereka dapat bansos, masyarakat miskin katakan paling tinggi Rp 600 ribu, tapi per bulan untuk biaya internet satu siswa bisa lebih dari Rp 200 ribu itu kalau satu anak, kalau berapa anak bayangkan itu karena kuotanya besar,” ujarnya.

Kemendikbud: 8.522 Sekolah belum berlistrik, 42.159 tak ada akses internet

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengungkapkan ada 8.522 sekolah di seluruh Indonesia yang belum memiliki listrik, dan ada 42.159 sekolah belum mendapat akses internet.

Plt Pusdatin Kemendikbud, Muhammad Hasan Chabibie, dalam diskusi online UNJ bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh’, Minggu (26/07) mengatakan ada sekitar 19 persen yang belum mendapat akses internet. Angkanya itu mencapai 42 ribu lebih sekolah yang belum mendapat akses internet.

“Yang lebih parah lagi di internetnya memang, kami sadari internet di sekolah-sekolah, berdasarkan data periodik ini baru sekitar 81 persen sekolah di seluruh Indonesia dari jenjang SD sampai SMK yang memiliki akses. Sementara yang tidak memiliki akses sekitar 19 persen atau sekitar 42.159 sekolah,” jelasnya.

Chabibie mengatakan Kemendikbud sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terkait akses internet ini. Menurut Kominfo, dari 42.159 sekolah 70 persennya itu atau sekitar 30 ribu sekolah sebenarnya sudah masuk ke area Base Transceiver Station (BTS), dan hanya bisa menggunakan internet melalui handphone saja.

Kendati demikian, Kemendikbud mengaku akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi keterbatasan di sekolah. Dia menyebut Kemendikbud akan terus mencarikan solusi agar semua sekolah mendapat akses listrik dan internet demi memajukan pendidikan Indonesia.


Sumber: Detik News

Tags: #belajardarirumah#pendidikan#subsidi
Share39SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba