Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Juli 19, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Bernyanyi Jadi Terapi Manjur bagi Pasien

by Redaksi
17/04/2021
in Pojokan
99
SHARES
704
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Josephine adalah seorang anak perempuan ynag lahir dengan gangguan pada jantung. Akibatnya perkembangannya agak lambat.

Di tempat pelatih bicara Eva Kösters ia diajarkan untuk menyanyikan lagu tentang lebah yang berdengung. Kemudian ia diminta mengambil gambar lebah kecil, setiap kali mendengar kata “Bienchen” atau lebah kecil, dalam lagu yang ia pelajari.

Sejak umur satu tahun, Josephine berlatih dengan Eva Kösters. Pelatih itu menjelaskan, “Bagi Josephine dan anak-anak lainnya, terapi jadi lebih mudah lewat bernyanyi, karena lebih seperti bermain, tidak seperti latihan atau terapi.“

Melatih otak

Ia memaparkan juga, pertama-tama, tentu jadi satu hal penting, bahwa lewat bernyanyi, terutama lewat melodi dan ritme, banyak bagian otak diaktifkan. Jadi bagian akustik, auditif, visuel dan motorik. “Itu sangat baik untuk kami gunakan dalam terapi anak-anak, karena seperti bisa dilihat, kemampuan konsentrasi meningkat, juga perhatian mereka. Itu juga bagus untuk terapi kosa kata,“ jelas Eva Köster.

Musik Jadi Obat bagi Tubuh Manusia

Sisi baik bernyanyi lainnya adalah, kalau bernyanyi, orang harus mengingat beberapa kata dan bait. Juga karena pengulangan, yang muncul dalam lagu-lagu, orang bisa melatih kata-kata dengan baik. Demikian ditambahkan Eva Köster.

Tapi tidak hanya pasien muda seperti Josephine yang bisa tertolong lewat bernyanyi. Di sejumlah rumah sakit, bernyanyi juga jadi bagian inti terapi untuk orang dewasa. Para pasien juga senang dengan terapi ini. Bernyanyi membuat mereka senang dan merasa muda.

Bernyanyi bertujuan untuk memberi kekuatan bagi pasien, mengalihkan pikiran mereka dan membesarkan semangat hidup. Tapi ternyata bukan itu saja. Prof. Maike de Wit, ahli onkologi di Vivantes Klinikum mengungkap, “Sebenarnya bernyanyi bagus untuk semua pasien. Tapi terutama sangat bagus bagi pasien yang menghadapi masalah bernapas.” Jika orang bernyanyi, orang harus menarik napas dalam-dalam. Orang harus menghembuskan napas secara perlahan, dan mengontrol pernapasan dengan baik.“

Menjangkau penderita kanker

Terutama pasien penderita kanker paru-paru ingin dijangkau Professor de Wit lewat terapi bernyanyi. “Saya tentu juga banyak berurusan dengan pasien yang sering merasa takut akibat tumor yang dideritanya. Jika mereka bernyanyi dalam sebuah grup dengan banyak orang lain, dan mendengar dirinya sendiri bernyanyi juga orang lain, maka terbentuk rasa kebersamaan.” Jadi perasaan takut juga hilang. Mereka merasa aman dalam pengalaman bernyanyi. Itu efeknya sangat baik.

Itu juga ditunjukkan sejumlah studi: Bernyanyi punya efek positif atas kesehatan, dan dalam berbagai aspek.(*)


DW Indonesia

Tags: #bernyanyi#musik#terapi
Share40SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

GASPUL Aksi Depan Mabes Polri, Tuntut Evaluasi Jajaran Polda Lampung Dan Perlindungan Ruang Akademik

18/07/2025
Edukasi

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025
Berita

Koordinator Wilayah 2 Sumbagsel Serukan Evaluasi Total POLDA Lampung

15/07/2025
Berita

Suara dari Bonapasogit: Gereja dan Masyarakat Sipil Serukan Penutupan PT TPL

15/07/2025
Berita

Jadi Rumah Perjuangan Baru Aktivis Muda Jakarta, Ratusan Aktivis Cipayung dan BEM Resmi Gabung di Golkar

15/07/2025
Berita

Anies Baswedan Hadir Pada RAPIMNAS I Gerakan Rakyat, Ketua DPP Gerakan Rakyat Sebut Nama Tom Lembong

13/07/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba