Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Minggu, April 2, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Diskriminasi Terhadap Perokok, dari Waktu ke Waktu

by Redaksi
26/08/2022
in Pojokan
102
SHARES
727
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Indi Hakimi*

PIRAMIDA.ID- Bukan kali ini saja perokok mendapatkan perlakuan buruk dari masyarakat. Perlakuan itu bukan hanya melalui tindakan-tindakan, begitu juga dengan stereotip dan bahkan juga dilembagakan dalam bentuk peraturan. Sebenarnya bagaimana sejarah diskriminasi perokok ini bermula? dan seperti apa bentuknya?

Catatan tertua kami melihat bahwa bentuk diskriminasi perokok bermula dari kebijakan di Jerman saat masih dikuasai oleh pemimpin fasis nan terkenal, Adolf Hitler. Sang der Fuehrer saat itu mengeluarkan sebuah aturan melarang menghisap tembakau dimulai dari lingkup terkecil yaitu para prajuritnya.

Kebijakan ini dibuat mengingat Hitler menganggap bahwa kebiasan merokok adalah satu hal yang membuang-buang uang. Maklum, kala itu sang pemimpin sedang benar-benar konsentrasi dengan ekonomi bangsa mengingat ongkos perang cukup besar yang sedang dibutuhkan.

Akibatnya aturan tentang antitembakau pun dibuat. Sementara itu Organisasi anti-tembakau lainnya juga ikut  berdiri, misalnya Bund Deutscher Tabakgegner (Federasi Penentang Tembakau Jerman) pada 1910.

Bak jamur di musim hujan,  organisasi serupa tumbuh subur di Praha tahun 1920 dengan nama Bund Deutscher Tabakgegner in der Tschechoslowakei (Federasi Penentang Tembakau Jerman di Cekoslovakia), termasuk di wilayah Austria bernama A Bund Deutscher Tabakgegner in Deutschösterreich (Federasi Penentang Tembakau Jerman di Austria-Jerman) yang berdiri pada 1920.

Organisasi dan kebijakan ini yang kemudian semakin memperkuat tindakan diskriminasi terhadap perokok. Rezim fasis saat itu sangat melanggengkan tindakan kekerasan, hal itu tercermin dari saat bagaimana mereka mengebiri dan menggenosida kelompok yahudi di eropa.

Bukan hanya di Eropa, diskriminasi perokok juga terjadi di Benua Amerika. Bahkan di saat itu ada upaya pencegahan masyarakat untuk bekerja jika mereka terbukti adalah seorang penikmat rokok.

Akan tetapi perjuangan masyarakat sipil di sana kemudian melahirkan sebuah kemenangan di sana yaitu dibuatnya undang-undang perlindungan perokok. Regulasi ini dibuat pada era 1980an dan ditetapkan di beberapa negara kawasan seperti California, New York, dan Dakota Utara.

Sedangkan bagaimana dengan di Indonesia? Salah besar jika ada anggapan bahwa diskriminasi perokok itu tak pernah ada. Justru tindakan itu banyak terjadi meskipun industri kretek dan ekologi pengolahan hasil tembakau di Indonesia sejatinya cukup sehat.

Diskriminasi kepada para perokok di Indonesia bermula dari kampanye-kampanye kesehatan yang sebenarnya mirip dengan propaganda yang dikeluarkan oleh Nazi. Perokok dianggap tidak menyehatkan, menggangu sosial, dan boros.

Salah satu diskriminasi yang paling nyata adalah dikeluarkannya beberapa kebijakan yang justru merugikan perokok adalah peraturan daerah kawasan tanpa rokok. Aturan ini sebenarnya cukup baik tapi sayang implementasi di lapangannya justru banyak yang menindas perokok.

Hal lainnya yang bisa dianggap sebagai diskriminasi perokok adalah kebijakan kenaikan cukai tiap tahunnya. Apalagi dengan tarif yang sangat progresif pula. Bukan hanya perokok yang terdampak akibat kebijakan ini tapi juga industri, pedagang, dan para petani.

Pertanyaannya kemudian apakah sejarah diskriminasi yang panjang ini akan terus berlanjut. Apakah pembiaran ini akan terus menjadi pembenaran yang berlalu begitu saja. Ini menjadi pekerjaan rumah tangga bagi kita semua sebagai perokok.

Setidaknya perlawanan itu di mulai dari hal yang terkecil. Memberikan contoh pada sekitar bahwa perokok juga bisa berlaku tertib, sehat, dan menaati peraturan. Membalikman stigma yang selama ini disematkan adalah hal termudah yang bisa kita lakukan untuk melawan diskrminasi tersebut.(*)


Indi Hakimi tinggal di pinggiran Jakarta. Kontributor Komunitas Kretek Indonesia.

Tags: #diskriminasi#nazi#perokok
Share41SendShare

Related Posts

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Apa yang Membuat Rokok Elektrik Menarik?

18/08/2022

PIRAMIDA.ID- Rokok elektrik atau yang dikenal vape salah satu produk berbasis nikotin yang disukai sebagian perokok. Vape digadang-gadang sebagai pengentas...

Mengapa Kita Punya Alis?

15/08/2022

PIRAMIDA.ID- Alis tumbuh dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Mereka membuat wajah kita jadi unik. Tapi kegunaan alis bukan hanya...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Edukasi

Cerpen: Tambang Liar

02/04/2023
Dunia

Bagaimana Asal Usul Jabat Tangan?

02/04/2023
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Ekosospolbud

Sanggar Seni Sebagai Organisasi Budaya

02/04/2023
Berita

Korwil GMKI Sumut-NAD Minta KPK Turun Tangan Terkait Dugaan Penggelapan Pajak Dibalik Kematian Bripka Arfan

31/03/2023
Berita

Kelompok Cipayung Siantar Sampaikan Sikap Atas Gerakan Mengatasnamakan Kelompok Cipayung Plus Siantar

30/03/2023

Populer

Berita

Ketua DPRD Siantar Tidak Berani Debat, ILAJ Minta MA dan Mendagri Tolak Hasil Pansus Angket

27/03/2023
Berita

Kelompok Cipayung Siantar Sampaikan Sikap Atas Gerakan Mengatasnamakan Kelompok Cipayung Plus Siantar

30/03/2023
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Dialektika

RUU Omnibus Law Kesehatan: Keberadaan, Tantangan dan Peluang

27/03/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Jakarta Raya Mendesak Kepala BPJS Jakarta Selatan Dicopot dari Jabatannya

27/03/2023
Dialektika

Quo Vadis Carbon Trading sebagai Industri Keuangan Terbarukan

19/03/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia