Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Mei 20, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Fenomena Anak Merokok Adalah Masalah Kita Bersama

by Redaksi
10/07/2020
in Pojokan
ilustrasi/popmama.com

ilustrasi/popmama.com

98
SHARES
702
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Fenomena anak merokok adalah masalah, dan itu bukan cuma masalah para pembenci rokok, melainkan menjadi masalah kita semua. Mungkin dalam sebagian besar perkara, antirokok dan perokok berbeda.

Namun, untuk urusan ini, tak bisa kita tak bersepakat bahwa ini adalah perkara laten yang harus diselesaikan.

Maka ketika viral sebuah video yang mempertontonkan sekelompok bocah merokok, tak bisa saya merasa diri menjadi kesal. Perasaan kesal ini muncul karena dua hal yang kiranya prinsipil.

Pertama, bagaimana orang dewasa cuma duduk-duduk saja di dekat mereka, kemudian merekam aktivitas ini dan menyebarkannya. Sungguh kebodohan hakiki.

Jadi begini, merokok adalah sebuah aktivitas yang membutuhkan tanggung jawab besar. Dan ini, bukanlah hal yang kiranya bisa dilakukan oleh seseorang yang belum cukup umur. Mereka, para bocah itu, tentu boleh merokok.

Namun, itu hanya bisa dilakukan setelah mereka berusia 18 tahun, dan dengan kesadaran penuh memilih jalan sebagai perokok.

Karena itulah, perilaku anak merokok terjadi karena kebodohan orang dewasa yang ada di sekitar mereka. Entah orang tua, saudara, tetangga, atau siapa pun yang membiarkan mereka merokok tanpa memberi pemahaman dan penegasan. Tidak bisa kemudian kita menyalahkan rokok sebagai biang masalah, karena masalahnya justru hadir melalui orang-orang di sekitarnya.

Ini mirip seperti kita tidak bisa menyalahkan pisau sebagai penyebab terjadinya suatu pembunuhan. Karena, pisau hanyalah alat, dan manusia yang menyebabkan. Pun dengan fenomena anak merokok, tak bisa rokok disalahkan karena rokok hanyalah benda, tetapi ini terjadi karena orang dewasa yang tidak bertanggung jawab.

Nah, apa saja bentuk tidak bertanggung jawab yang ditunjukkan orang dewasa pada fenomena anak merokok?

Hal pertama tentu saja dengan membiarkan anak-anak membeli rokok. Hal ini terjadi karena kebiasaan orang tua yang menyuruh anak kecil membelikan mereka rokok. Kemudian, karena terbiasa, para pemilik warung tidak peduli siapa yang beli, ya sudah diberikan begitu saja.

Peristiwa tadi mungkin sepele, tetapi itulah yang menjadi alasan paling mendasar kenapa fenomena anak merokok masih dan terus terjadi. Selama pedagang rokok melulu membiarkan anak kecil membeli dagangannya, selama itu juga perkara ini bakal ada.

Karena itulah, hal ini yang perlu diberantas agar perkara selesai, bukan malah mendorong pemberangusan produknya.

Dan pada konteks video viral tadi, mereka menunjukkan kebodohan kuadrat ketika merekam adegan tersebut lalu menyebarluaskannya. Mungkin sekilas, video ini ditujukan agar publik tahu ada fenomena anak merokok. Namun, yang tidak kita sadari, dengan viralnya video ini, kemungkinan muncul kasus serupa juga semakin besar.

Ingat, video viral ini tidak hanya ditonton oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Jika kemudian anak-anak itu meniru adegan di video, tentu saja hal ini malah menjadi persoalan baru. Jadi, menyebarkan video seperti itu memang tidak pernah menyelesaikan masalah, tapi menimbulkan persoalan baru.

Kembali ke konteks penyelesaian fenomena ini, saya kira semua pihak harus berjalan beriringan jika benar-benar ingin menyelesaikan perkara. Utamanya, mari kita tegakkan aturan penjualan yang dibatasi usia. Berlakukan saja kebijakan menunjukkan kartu identitas jika mau membeli rokok. Kalau ada yang belum cukup umur, ya tidak dibolehkan membeli.

Kemudian perketat pengawasannya, bila ada penjual yang bandel ya ditindak tegas. Sosialisasikan kembali kebijakan ini sebaik-baiknya, sehingga nantinya pedagang bandel tak lagi bisa beralasan jika ditindak. Kalau aturan ini sudah ditegakkan, saya kira fenomena anak merokok bakal bisa berkurang.

Dan yang tak kalah penting, fokus saja pada hal ini tak perlu mendorong persoalan baru yang belum tentu bisa dijalankan. Tidak usah repot dorong kebijakan baru, soal iklan atau hal lainnya. Karena, menyelesaikan masalah seperti ini tidak bisa dilakukan dengan generalisasi ala antirokok. Tidak begitu cara mainnya.


Sumber: komunitaskretek.or.id

Tags: #anak#patologisosial#rokok
Share39SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Edukasi

Peran Media Massa sebagai Watchdog Politik di Indonesia

17/11/2022
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Dialektika

Immanuel Kant, Filsuf Yang Lebih Tepat Waktu Dari Jam

24/05/2020
Dialektika

Menilik Fenomena Hukum Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

28/04/2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba