PIRAMIDA.ID- Bergerak dan berkarya memiliki peranan penting dalam keberlangsungan bangsa, selalu berpikir kritis dan sistematis untuk solusi segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara baik sosial, politik, hukum, ekonomi maupun budaya.
Maka dari itu perlunya kepekaan dan peran aktif dari tiap unsur elemen masyarakat untuk menghadapi masa transisi yang sedang dijalani bangsa ini pasca gerakan reformasi 1998.
Pilkada serentak gelombang keempat akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020, terdapat 270 daerah yang akan mengikuti pilkada serentak kali ini, terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota seluruh Indonesia yang akan menggelar hajatan elektoral di bulan Desember 2020.
Total keseluruhan dari 270 wilayah tersebut menyumbang kurang lebih 70 persen dari total populasi pemilih yang akan mencoblos pada Pilkada Serentak 2020.
Di Kalimantan Barat sendiri akan melangsungkan pemilihan kepala daerah di tujuh kabupaten, di antaranya Kabupaten Sintang, Sambas, Ketapang, Bengkayang, Sekadau, Melawi, dan Kapuas Hulu.
Tantangan pilkada bersih bukan lagi sebatas money politic alias politik uang transaksional. Di era banjir informasi dan booming media sosial, hoax atau fitnah dan ujaran kebencian berbau SARA juga menjadi persoalan serius tatkala dijadikan sebuah alat komoditas politik dalam pertarungan politik electoral khususnya pilkada serentak di Kalimantan Barat.
Ini menjadi sebuah tanda peringatan untuk penyelenggara dan kita semua selaku masyarakat dalam menghadapai pesta demokrasi tersebut di tengah pandemi Covid-19.
Semua unsur masyarakat adalah instrumen penting dan strategis dalam mendorong jalanya proses demokrasi yang baik, sehat, dan berkualitas.
Maka secara otomatis keterlibatan semua unsur elemen masyarakat membangun pemilih cerdas untuk mewujudkan Pilkada 2020 berkualitas dan berintegritas di Kalimantan Barat bersama menghadirkan pencerdasan demokrasi dengan hadirnya kehidupan civil society penguatan relasi antara konstitusi dengan demokrasi terus menjaga anatomi konfigurasi eksekutif, legislatif, yudikatif (trias politica).
Oleh karena itu, Gerakan Masyarakat Kalbar Cinta Damai, menyatakan:
1.Kami mendukung penyelanggara dan pengawasan pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu Provinsi Kalbar dalam melaksanakan tugas-tugas jurdil;
2.Wujudkan Pilkada yang ramai, demokratis, dan mengutamakan keselamatan rakyat di tengah-tengah pandemi Covid-19 dan meminta bapaslon, untuk menerapkan protokol kesehatan secara disipilin dan ketat;
3.Mengimbau kepada masyarakat untuk pro-aktif dalam partisipasi memilih dalam menggunakan hak pilihnya di 9 Desember 2020;
4.Mari kita bersama-sama untuk memerangi golput.(*)