Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Juli 4, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Karnaval dengan Warna Lokal

by Redaksi
25/02/2021
in Pojokan
98
SHARES
701
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Thompson Hs

PIRAMIDA.ID- Untuk kedua kalinya saya terlibat dalam perhelatan bersifat nasional atau internasional di Kawasan Danau Toba. Pertama pada tahun 2013 dengan mata acara dan konsep baru Festival Danau Toba. Saya diajak Rizaldi Siagian mulai dari persiapan sampai acara itu selesai.

Dalam Festival Danau Toba 2013 lalu ada juga acara karnaval pada hari kedua setelah dibuka di open stage Tuktuk Samosir oleh pejabat pusat, tepatnya salah satu menteri. Para pejabat dari pusat dan provinsi menjadi tamu vvip yang disambut secara khusus dari Parapat menjelang pembukaan.

Saya juga diberi tanggung jawab mengawal mereka sejak menaiki dan turun kapal. Sehari sebelum persiapan kerja saya menyerupai intel; ke sana ke mari tanya informasi, termasuk pada kepolisian dan humas pemerintah. Mengawal pejabat pusat dan propinsi tidak seperti mengawal tamu asing yang ikut juga di kapal vvip.

Tanpa kita kawal juga mereka sudah punya pengawal dari partai masing-masing. Tapi protokoler pemerintahan tetap harus jalan sebagai sesuatu yang normatif. Di luar itu ada urusan masing-masing terhadap sosok yang sedang dikawal dan ditunggu untuk sebuah acara.

Karnaval di Festival Danau Toba 2013 mengusung tema sigalegale. Sebagai tema dan warna lokal tentu saja peserta karnaval dari luar samosir dan propinsi lain membawa ciri khas daerahnya. Sigalegale merupakan artefak lokal yang masih muda ditemukan di Samosir, terutama di Kecamatan Simanindo. Ikon Festival Danau Toba 2013 lalu juga dengan patung sigalegale tertinggi (12 meter) dan dibuat dan diletakkan secara terapung di atas Danau Toba.

Para pembuat patung sigalegale tertinggi itu didatangkan secara khusus karena ide setinggi itu belum dapat dipahami para tukang lokal. Sehari sebelum pembukaan, patung di atas danau itu dilaunching dengan acara warna lokal. Panuturi (sang bijak dalam setiap upacara) memercikkan air suci ke sekitar tanpa melakukan ke patung sigalegale yang sudah selesai itu.

Lantas saya bertanya dengan berani kenapa sigalegale itu tidak diperciki air suci. Jawaban panuturi tidak bisa karena kita tidak menyembah patung. Namun saya tetap meminta, setidaknya arti dan makna percikan ke patung sigalegale dan sekitarnya dimaksudkan sebagai percikan kepada para pekerja atau pembuatnya.

 

Kemudian sang bijak langsung melakukannya tanpa rasa keberatan. Waktu karnaval sigalegale patung besar itu sudah ikut bergeser area danau yang bisa dipandang dari titik finish karnaval sigalegale. Setiap pagi dimulai acara patung sigalegale itu tidak luput dari tatapan untuk dipotret.

Bahkan sampai beberapa hari seusai Festival Danau Toba 2013 patung itu seperti masih meramaikan ruas jalan di sekitar Tuktuk, karena penduduk dan pengunjung masih membicarakannya. Patung-patung sigalegale yang dibuat di Medan dengan modifikasinya diserahkan kepada Samosir, entah itu untuk pemerintah, komunitas, atau pribadi.

Orang Medan tidak mungkin membawa itu pulang karena selain gampang rusak semuanya sudah dibayar panitia pusat. Kementerian Pariwisata, Ekonomi, dan Kreatif (Kemenparekraf) mencoba menyupport dana selain konsep baru perhelatan terkait Danau Toba.

Tentu saja tuan rumah dengan anggaran untuk perhelatan ini digunakan untuk perbaikan sana-sini, selain bikin kegiatan di pusat kabupaten. Konsep festival, yang ingin mengubah citra yang sebelum-sebelumnya dengan istilah pesta, boleh dikatakan sangat berhasil — meskipun hampir setiap sore selama acara selalu diguyur hujan.

Keberhasilan Festival Danau Toba 2013 secara konsep dan pelaksanaan tidak berlanjut tahun berikutnya di kabupaten lain seperti adanya. Ego sektoral per kabupaten malahan muncul. Sampai festival itu dilaksanakan di Kabupaten Karo, kesan menjauhi branding Danau Toba semakin ketara.

Banyak pihak mengira pesta atau festival Danau Toba menjadi ajang para pejabat dan artis-artis terkenal. Namun saya melihat pada tahun 2013 semua materi acara menonjolkan kekayaan tradisi lokal dan berbagai daerah serta negara lain. World Music Drum seperti puncak dari kekayaan tradisi itu, selain dihadirkan di sesi workshop, tampil dengan instrumen dan pemusik lokal.

Musik pop keok atau memang seharusnya jangan lagi merajai perhelatan yang terkait Danau Toba. Itu yang saya tangkap ketika terlibat pada tahun 2013 lalu.

Tahun 2016 saya diajak Jay Wijayanto terlibat untuk Karnaval Kemerdekaan Pesona Toba. Saya juga setuju karena warna lokal dan tradisi akan diangkat sebagai materi-materi karnaval. Dari awal ke Parapat dan Balige kami fokus untuk menawarkan sejumlah keunikan lokal melalui berbagai nama tradisi.

Saya tidak mengerti kalau ada artis-artis yang bukan lokal dan bukan tradisi dihadirkan dalam acara karnaval tahun ini. Yang jelas nama besar Karnaval Kemerdekaan Pesona Toba intinya adalah karnaval dengan mengusung keunikan lokal/tradisi dan kekayaan tradisi dari provinsi lain.

Mempertimbangkan tradisi dalam karnaval tahun ini membutuhkan cara yang kreatif, tidak monoton, atau hanya laku di museum. Seusai karnaval itu mungkin banyak orang membutuhkan hiburan dari para artis.

Dari manapun mereka datang, semua merasa akan meramaikan Danau Toba. Namun jangan lupa, kalau tak ada aral melintang tontonlah Opera Batak di panggung terapung Parapat sebelum karnaval di Balige.(*)


Penulis adalah Penerima Penghargaan Kebudayaan dari Kemendikbud RI pada September 2016 dan terlibat dalam Tim Kreatif Presiden untuk Acara Karnaval Kemerdekaan Danau Toba pada Agustus 2016.

Tags: #Danautoba#karnaval#toba
Share39SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba