Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Mei 9, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Kebenaran dalam Ilmu, Estetika dan Agama

by Redaksi
24/03/2021
in Pojokan
117
SHARES
835
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Intan Sukma Ningsih*

PIRAMIDA.ID- Manusia adalah selalu berusaha menemukan kebenaran. Ada beberapa cara manusia menemukan kebenaran antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui pengalaman atau empiris.

Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip–prinsip yang lewat penalaran rasional, kejadian-kajadian yang berlaku dialami dapat dimengerti. Manusia pada hakikatnya mempunyai keinginan untuk mencari ilmu atau pengetahuan dan kebenaran.

Kebenaran menurut KKBI adalah persesuaian antara pengetahuan dan objek. Bisa juga dapat diartikan suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai dengan atau tidak ditolak oleh orang lain dan tidak merugikan diri sendiri, kebenaran adalah lawan dari kekeliruan yang merupakan objek dan pengetahuan yang tidak sesuai.

Ilmu merupakan pengetahuan, yaitu proses dan hasil serapan yang diambil manusia kemudian disistematisasi dan disusun rapi serta ditata  menurut metode dan sistematisnya tertentu maka ilmu akan mencapai tingkat kesempurnaan (Al Rasyidin dan Marianto, 2017: 36).

Itulah pengertian tentang kebenaran dalam ilmu yang secara sederhana dapat disimpulkan hasil pemikiran dari manusia yang kemudian kerutut yang menggunakan metode sehingga mencapai tingkat kesempurnaan.

Ilmu adalah satu jalan menemukan kebenaran  dengan prosedur ilmiah ilmu pertanggungjawabkan secara keilmuan bahwa hasil kerjanya merupakan empiris dan rasional. Kebenaran  berasal dari kata “benar” yang artinya sesuai sebagaimana adanya seharusnya  betul tidak salahnya. Sedangkan definisi kebenaran merupakan keadaan hal tersebut yang cocok dengan keadaan hal yang sesungguhnya

Ada 3 teori kebenaran yaitu teori korespondensi, teori koherensi atau konsistensi dan teori pragmatis. Lalu keterkaitan antara ilmu, logika, estetika, etika, humainora dan agama. Ilmu dan logika menentukan pandangan lurus dalam praktek berfikir menuju kebenaran. Logika merupakan sarana berfikir ilmiah untuk kegiatan keilmuan yang menghasilkan pengetahuan yang benar menentukan norma-norma berfikir ilmiah.

Ilmu adalah sebuah proses penelaahan objek dengan runtutan kegiatan logiko, hipotiko, dan veripikatiko. Logika berasal dari bahsa yunani “logikos” berhubungan dengan bahasa, merupakan cabang fisafat yang menyelidiki kesehatan  cara berfikir.

Ilmu dan estetika

Ilmu dan estetika adalah seperti halnya hubungan ilmu dan filsafat karena kedua-duanya adalah bagian dari filsafat dan dari pengetahuan. Ilmu itu diperoleh objeknya dari segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh budi atau rasio manusia yang dialami  dengan cara meneliti atau eksperimen.

Ilmu dan etika dapat ditunjukan untuk kebaikan manusia tanpa merendahkan martabat atau menggubah hakikat kemanusiaan. Dengan adanya

manusia ilmu dapat mengetahui baik buruknya sesuatu perbuatan, sedangkan etika adalah mempelajari baik buruknya perbuatan tersebut. Tanpa landasan etika olmuwan mudah sekali tergelincir dalam melakukan keintelektualan. Sebab ilmu tak bisa lepas dari etika  yang seperti kapal tanpa kompas yaitu kaitan antara kebenaran dan keadilan.

Ilmu dan humaniora keduanya sangat lah terkait karena ilmu membicarakan manusia sedangkan konsep tentang manusia ialah ingin

mewujudkan agar cita-citanya tercapai itu harus dengan pendidikan dan dengan pendidikan dapat memanusiakan manusia. Humaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan manusia lebih manusiawi dalam arti manusia lebih berbudaya seperti teologi, filsafat, ilmu hukum, sejarah, fiologi, ilmu bahasa dan ilmu-ilmu kesenian. Humaniora membicarakan kemanusiaan dan memiliki tiga corak yaitu: Humanisme ideational, Humanisme idealitik, dan Humanisme sensate.

Ilmu dan agama

Ilmu adalah usaha sadar untuk menyelidik, menemukan dan meningkatkan pemahaman dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Sedangkan agama adalah system yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatatan kehidupan.

Jadi apabila ilmu pengetahuan tidak didasari oleh agama maka hanya berlaku sementara atau tidak dapat menjadi bekal untuk diakhirat.  Adapun tahap-tahap mencapai dalam kebenaran ilmu:

  • Pertama, manusia berspekulasi dengan pemikirannya tentang semua hal.
  • Kedua, dari berbagai spekulasi disaring menjadi beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan.
  • Ketiga, buah pikiran tadi menjadi titik awal dalam mencari titik kebenaran.(penjelajahan, pengetahuan, berdasarkan kebenaran). Terkait masalah ilmu pengetahuan, barat menganggap kebenaran itu hanya berpusat pada manusia sebagai makhluk mandiri yang mementukan kebenaran.

Tradisi ilmu barat sepenuhnya didasarkan pada apa yang disebut sebagai logosentrisme atau metafisika kehadiran. Sumbur utama ilmu pengetahuan dalam perspektif barat diwakil oleh tiga aliran yaitu: rasionalisme, empirisme, dan kritisisme. Jadi sumber ilmu pengetahuan menurut barat ialah berpusat pada akal. Itulah penjelasan tentang kebenaran ilmu dalam kajian barat.

Adapun kebenaran ilmu dalam kajian islam yang merupakan sumber utama ilmu pengetahuan dalam Islam adalah Al-Quran dan Hadits. Karna kebenaran Al-Quran itu mutlak dan tidak dapat diragukan lagi dan Hadits adalah pedoman hidup, sumber hukum, ilmu dan ajaran Islam, serta merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Selain itu Islam juga menjadikan sistem ijtihad sebgai dasar-dasar epistemologi dalam ilmu Islam. Jadi epistemologi dalam islam merupakan sebuah usaha yang dilakukan manusia untuk menelaah masalah-masalah objektivitas, metodologi, sumber, serta validitas pengetahuan secara mendalam dengan menggunakan subjek kajian Islam sebagai titik tolak berfikir.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Asy-Syura[42]:17.

ٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ وَٱلْمِيزَانَ ۗ وَمَا 

يُدْرِيكَ لَعَلَّ ٱلسَّاعَةَ قَرِيبٌ

Artinya: “Allah yang menurunkan kitab(Al-Quran) dengan (membawa) kebenaran dan neraca (keadilan). Dan tau kah kamu boleh jadi hari kiamat dekat yang sudah dekat.”(*)


Pojok Seni

Tags: #agama#estetika#sukma
Share47SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025
Berita

DPD KNPI Simalungun Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Saudara Aldi Syahputra Siregar Sebagai Ketua KNPI Sumut Periode 2025-2028

19/04/2025
Berita

Remaja Naposo Bulung HKBP Martoba Gelar Prosesi Jalan Salib

19/04/2025

Populer

Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Dialektika

Mengapa Demokrasi dapat Melahirkan Tirani?

21/02/2022
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Dialektika

Enola, Gadis Kecil yang Dirampas Masa Depannya

21/06/2022
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Ekosospolbud

Jabu Sihol, Proyek Mengenal dan Belajar Budaya Batak

05/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba