Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Februari 7, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Kesehatan Mental di Ruang Kelas

by Redaksi
27/10/2022
in Edukasi
103
SHARES
735
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Agi Purba*

PIRAMIDA.ID- Masih ingat dengan pertanyaan yang sempat saya tanyakan di pagi hari kala membuka kegiatan belajar di kelas? Hari ini masalah mental sedang dibahas di mana-mana. Insecure, overthinking, dan rasa rendah diri. Sebenarnya kehidupan ini yang semakin sulit? Atau orang-orangnya yang semakin lembek?

Semua dari kita memiliki perjalanan hidup yang beragam. Katakanlah sesederhana, ada yang bangun tidur harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, menyapu, mengepel, memasak nasi dan lain sebagainya. Di lain sisi, mungkin ada yang baru bangun tidur dan segala sesuatunya sudah beres dan tinggal berangkat sekolah.

Di sekolah, sukar untuk diketahui mana yang menanggung beban berat dan mana yang hidupnya sudah dijamin oleh keluarga. Tidak ada yang salah. Nasib saja yang kadang belum memihak. Beberapa kesempatan ada beberapa siswa yang membuat hati saya tersentuh, bukan karena kecerdasannya namun karena apa yang dia dapati dalam hidupnya.

Ditinggal orang tua, diabaikan keluarga, bahkan dibanding-bandingkan dengan sanak saudaranya. Bagaimana anak-anak mau dapat belajar dengan baik di sekolah, jika sumber pendidikan nomor 1 dan terdekatnya saja memperlakukannya seperti itu? Akibatnya sekolah dijadikan sebagai tempat penghapus lara dan ratapan. Pergaulan di sekolah dijadikan pelampiasan kesedihannya, dan takutnya kenakalan yang disebabkannya adalah bungkus dari penderitaannya.

Sebagai seorang guru, saya selalu mencoba untuk berkata pada diri sendiri bahwa saya tidak hanya sedang mentransfer ilmu pengetahuan, namun sedang memanusiakan manusia. Di beberapa kesempatan, saya gagal dan tersulut emosi. Di hari-hari berikutnya saya terus menyadari bahwa memahami siswa adalah proses yang sangat Panjang, namun sebenarnya begitu berarti baginya.

Keadaan yang terjadi dalam hidup mereka, mutlak berada diluar kendalinya. Ayolah, tidak ada anak yang ingin ditinggal orangtua, yang melihat bapak ibunya berpisah, atau diabaikan keluh kesahnya, Mereka tak mau! Tapi apa daya, manusia ada batas untuk berkehendak. Mari bayangkan, mungkin ada siswa kita yang lewatkan malamnya dengan aliran air mata di bantal kesayangannya.

Saat di mana dia lampiaskan sedih dan luka batinnya, yang tak terceritakan kepada siapa pun, kecuali pada malam dingin dan kesendirian. Hebatnya, besok di sekolah dia adalah orang yang berbeda penuh dengan senyum dan berlagak kuat.

Namun sekali lagi, tak bisa mengendarai motor dengan hanya menggunakan gas tanpa rem. Celaka. Permasalahan mental anak hari ini juga adalah tanggung jawab guru unuk mencoba memahaminya dengan baik melalui pendekatan-pendekatan yang diperlukan oleh anak tersebut.

Tidak muluk-muluk, hanya terus mengajar dan mengesampingkan persoalan-persoalan anak diluar pembelajaran yang sedikit banyaknya mempengaruhi performanya di kelas.

Anak, yang berperan sebagai siswa di sekolah juga tidak boleh menyalahgunakan pemahaman-pemahaman yang diberikan sebagai sebuah tameng untuk berlindung dari kesalahan-kesalahan yang mungkin sengaja diperbuat. Hal ini tekankan untuk mencegah, persoalan mental tadi dijadikan sebuah alasan-alasan untuk menutupi kemalasan atau ketidakmautahuannya terkait pembelajaran.

Niscaya, jika guru dan siswa dapat bekerjasama dengan baik di sekolah dengan menajlankan perannya sebaik-baiknya, akan tercapai proses pembelajaran yang baik dan memanusiakan manusia. Saya yakin bahwa pendidikan tidak hanya ditujukan untuk melahirkan siswa/i yang cerdas, namun sebagai sebuah wadah yang memanusiakan manusia. Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia! (10 Okober 2022)


Penulis merupakan Tenaga Pendidik di Tanjung Morawa.

Tags: #anak#kesehatanmental#pendidikan#sekolah
Share41SendShare

Related Posts

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023

Oleh: Nanda Purba* PIRAMIDA.ID- Pemuda adalah seseorang yang berjiwa besar dalam menghadapi segala hal. Sedangkan bela negara adalah tekad, sikap...

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023

Oleh: Swandi Sihombing* PIRAMIDA.ID- Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami...

Meningkatkan Keadilan di Indonesia

29/01/2023

Oleh: Chintya Lolita Hutabarat, Brian Tolu Nahot Simorangkir, Debora Frances Togatorop, Wina Ekayanti Sinaga* PIRAMIDA.ID- Pemerintah bisa saja lebih bertindak...

Cerpen: Tambang Liar

17/12/2022

Oleh: Budi P. Hutasuhut* PIRAMIDA.ID- Meilani melihat punggung laki-laki tua itu saat melangkah menjauhinya, punggung yang sama selalu dilihatnya setiap...

Meningkatnya Kenakalan Remaja

14/12/2022

Oleh: Siti Fatimah* PIRAMIDA.ID- Remaja merupakan proses peralihan dari masa anak-anak ke masa pradewasa. Masa transisi ini seringkali menghadapakan individu...

Apa yang Salah dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

08/12/2022

Oleh: Bona Simarmata* PIRAMIDA.ID- Sistem pendidikan adalah himpunan gagasan atau prinsip-prinsip pendidikan yang saling bertautan dan tergabung sehingga menjadi satu...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Lantik PKD, Ketua Panwaslu Dolok Panribuan Ingatkan Jajaran Jaga Integritas

07/02/2023
Edukasi

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023

Populer

Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia