Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Koruptor Membuat Rakyat Susah Menjadi Semakin Susah

by Redaksi
08/04/2021
in Dialektika
99
SHARES
708
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Shepia Widianingrum*

PIRAMIDA.ID- Salah satu kasus kriminal yang sering terjadi pada negara Indonesia adalah korupsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan tentang pengertian istilah korup (kata sifat) dan korupsi (kata benda).

Korup adalah buruk, rusak, busuk. Arti lain korup adalah suka memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya; dapat disogok (memakai kekuasannya untuk kepentingan pribadi).

Ada banyak bentuk-bentuk korupsi itu, seperti penyuapan, pemerasan, nepotisme, dan gratifikasi. Bentuk korupsi berarti deskripsi yang menggambarkan perilaku dari korupsi itu sendiri yang dapat diamati oleh mata dan kepala pengamat. Masyarakat Indonesia sangatlah sering menggunakan bentuk korupsi yaitu penyuapan. Masyarakat Indonesia umumnya semakin memiliki jabatan dan kekakyaan yang banyak semakin sering juga merekan menyalah gunakan kekayaan dan jabatan mereka itu.

Apabila seseorang pegawai negeri menerima pemberian yang disodorkan oleh pihak swasta dengan maksud mempengaruhinya agar memberikan perhatian istimewa kepada kepentingan-kepentingan dari pihak swasta tersebut. Terkadang dari pihak penerima juga kadang tidak sadar bahwa ia sedang dipengaruhi dengan bentuk pemberian lalu orang yang memberi tersebut akan meminta pamrih.

Dari hal kecil saja banyak masyarakat menggunakan metode penyuapan ini agar semua yang mereka lakukan berjalan dengan baik dan di permudah. Pemerasan biasanya dilakukan permintaan pemberian-pemberian atau hadiah dalam pelaksanaan tugas-tugas publik, atau pejabat yang menggunakan dana publik yang mereka urus bagi keuntungan mereka sendiri, atau melakukan penggelapan di atas harga yang harus dibayar oleh publik. Biasanya kejadian ini sering terjadi kepada bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah untuk masyarakat.

Dalam peroses pemberian dana tersebut ada beberapa oknum melakukan penggelapan dana guna kepentingan pribadinya. Mereka tidak pernah memikir bahwa dana tersebut itu sangat penting bagi masyarakat yang sangat membutuhkan mereka dengan seenaknya menggelapkan dana tersebut tanpa berpikir panjang.

Contohnya seperti seseorang ingin membuat SIM lalu ia menggunakan jasa dari pihak polisi tersebut agar cepat siap dan dengan memberikan imbalan berupa uang ataupun sebagainya.

Nepotisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perilaku yang memperlihatkan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat; Kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah; Tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan.

Kalau pengangkatan sanak saudara, teman-teman, atau rekan-rekan politik pada jabatan-jabatan publik tanpa memandang jasa maupun konsekuensinya pada kesejahteraan publik, nampaknya untuk kondisi sekarang sudah diteriaki publik.

Namun nepotisme ini merupakan bentuk korupsi yang nampaknya belum menjadi sasaran tindak pidana, namun masih banyak dilihat sebagai pelanggaran etika.

Padahal banyak orang-orang yang berbakat dan mampu untuk bekerja sesuai bakatnya di tempat yang layak. Tetapi itu semua telah tergeser oleh adanya nepotisme di dunia perkerjaan, sungguh merugikan bukan? Maka dari itu semakin banyaknya pengangguran diakibatkan oleh kasus seperti ini. Dengan adanya kasus ini sekarang timbul kata-kata yang berbunyi “tidak ada orang dalam susah dapat pekerjaan yang layak”.

Hal ini barangkali terkait dengan budaya yang ada di masyarakat. Masyarakat Indonesia yang bercorak agraris, kultur kerajaan bahkan feodal maka nepotisme pada sebagian masyarakat masih dinilai sebagai sesuatu yang wajar. Komisi Pemberantasn Korupsi juga tidak membuat rambu-rambu tentang tindakan yang merupakan bagian dari nepotisme yang akan dijerat sebagai pelanggaran undang-undang tindak pidana korupsi.

Kenyataannya nepotisme sangatlah merugikan banyak orang, seharusnya dari pihak pemerintah memberikan sanksi terhadap pelaku nepotisme. Sungguh kejam apabila ini terus menerus terjadi di dalam masyarakat Indonesia. Kapan Indonesia akan maju apabila para pemudanya mejadi pengangguran. Dengan para pemuda mampu mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai kemampuan yang mereka miliki akan mendorong Indonesia menjadi maju dan semakin kecil anggka pengangguran di Indonesia.

Dalam kejadian-kejadian ini banyak kasus-kasus yang terungkap, dengan terungkapannya kasus-kasus korupsi ini seharusnya diberi hukuman yang sangat-sangat berat. Hukuman yang ada saat ini sangat tidak membuat jera kepada pelaku korupsi saat ini dikarnakan masa hukuman yang diberikan sangatlah singkat dan sangatlah sepele bagi seseorang yang melakukan korupsi. Sehingga masih banyak masyarakat Indonesia ini melakukan hal tersebut.

Apabila pemerintah lebih tegas lagi dengan pelaku korupsi terhadap hukumannya mungkin perlahan-lahan para koruptor bakalan hilang dalam bangsa Indonesia ini agar terwujudnya masyarakat yang sejahtra. Kenapa bisa terwujudnya masyarakat yang sejahtera, karena dengan adanya korupsi ini sangat merugikan rakyat-rakyat kecil sehingga tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak sebagai warga negara Indonesia.

Saya berharap para pemerintah lebih tegas lagi terhadap kasus-kasus koropsi ini agar terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.(*)


Penulis merupakan mahasiswa UMRAH. Tinggal di Tanjung Pinang. Penulis dapat dihubungi di kontak: 083186260622.

Tags: #kkn#korupsi#nepotisme
Share40SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba